Sumber foto: mspoweruser.com

Gaji CEO Microsoft Satya Nadella Mencapai Rp1,2 Triliun

Tanggal: 26 Okt 2024 15:15 wib.
Satya Nadella, Chief Executive Officer (CEO) Microsoft Corp, dikabarkan menerima paket gaji yang mencapai US$79,1 juta (sekitar Rp1,22 triliun) untuk tahun fiskal 2024, menunjukkan peningkatan sebesar 63% dari tahun sebelumnya. Hal ini terjadi di tengah upaya perusahaan untuk memperluas dominasinya dalam bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Kompensasi yang diterima Nadella untuk tahun fiskal yang berakhir pada bulan Juni, sebanyak 90% diberikan dalam bentuk saham Microsoft. Perusahaan dalam pengajuan peraturan resmi mengungkapkan hal ini pada hari Kamis. 

Tingkatan gaji yang diterima Nadella untuk tahun ini merupakan yang terbesar sejak dia menerima gaji sebesar US$84 juta pada tahun 2014 saat pertama kali menjabat sebagai CEO Microsoft.

Namun, perlu dicatat bahwa gaji Nadella sebenarnya akan mencapai angka lebih tinggi, sekitar US$5 juta, jika dia tidak meminta pemotongan gaji "untuk mencerminkan akuntabilitas pribadinya" terkait perubahan yang dilakukan oleh perusahaan demi meningkatkan keamanan siber. Komite kompensasi dewan direksi Microsoft menjelaskan dalam pengajuannya pada hari Kamis bahwa pemotongan gaji tersebut dilakukan untuk mencerminkan risiko keamanan siber yang dihadapi perusahaan software ini.

Microsoft sendiri telah menghadapi pengawasan yang semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir, termasuk dari Dewan Peninjau Keamanan Siber (US Cyber Safety Review Board), terkait serangkaian peretasan terhadap perangkat lunak mereka.

Menanggapi hal ini, komite kompensasi dewan Microsoft menulis, "Dewan meninjau kinerja perusahaan dan sangat yakin bahwa [Satya] Nadella memberikan kepemimpinan luar biasa dan sangat penting dalam mencapai kinerja perusahaan yang sangat kuat dan secara pribadi bertanggung jawab atas reposisi investasi dan prioritas yang sedang berlangsung."

Tak hanya Nadella, paket gaji yang diterima oleh Chief Financial Officer Amy Hood juga mengalami kenaikan sebesar 30% menjadi US$25,8 juta dari tahun sebelumnya, sedangkan Presiden Brad Smith juga mendapatkan kenaikan sebesar 29% menjadi US$23,4 juta.

Peningkatan signifikan ini mencerminkan kinerja yang kuat dari para eksekutif kunci di perusahaan teknologi ini. Hal ini juga menjadi pertanda bahwa Microsoft terus berkomitmen untuk menjaga keunggulan dalam industri kecerdasan buatan dan teknologi informasi.

Meskipun demikian, diskusi seputar kenaikan gaji para eksekutif ini juga memunculkan perdebatan terkait kesenjangan gaji yang semakin melebar antara para eksekutif dan karyawan biasa di dalam perusahaan. Kesenjangan ini menjadi perhatian utama di berbagai perusahaan teknologi besar, terutama di tengah perdebatan mengenai pemerataan distribusi kekayaan yang semakin tajam di masyarakat.

Satya Nadella, sejak menjabat sebagai CEO Microsoft, telah berhasil membawa perusahaan ini menjadi salah satu pemain utama dalam industri teknologi. Dengan fokus pada inovasi, pengembangan kecerdasan buatan, dan restrukturisasi internal, Microsoft terus menunjukkan pertumbuhan yang stabil dan mampu bersaing di tingkat global.

Hal ini juga mencerminkan pentingnya peran seorang CEO dalam membawa visi besar perusahaan menjadi kenyataan. Pemimpin yang mampu memberikan arahan yang jelas, memotivasi karyawan, serta menghadapi tantangan bisnis dengan solusi cerdas adalah asset berharga bagi perusahaan.

Kenaikan besar dalam paket gaji para eksekutif termasuk Satya Nadella menunjukkan apresiasi yang diberikan oleh perusahaan kepada kinerja mereka dalam mengemban tanggung jawabnya. Namun, hal ini juga menjadi momentum untuk mengkaji lebih jauh mengenai pemerataan gaji di dalam perusahaan, sehingga keberlangsungan perusahaan juga didukung oleh kesejahteraan seluruh karyawan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved