Sumber foto: CNBC Indonesia

Foto Makhluk Misterius di Pantai Hebohkan Internet, Ternyata Ini Rahasianya!

Tanggal: 8 Jun 2025 14:40 wib.
Sebuah foto yang memperlihatkan sosok aneh di tepi pantai tiba-tiba menjadi perbincangan hangat di media sosial. Banyak orang dibuat penasaran dan bertanya-tanya tentang keberadaan makhluk misterius yang tampak muncul dari laut. Bahkan, tak sedikit yang berspekulasi liar menyebut foto itu sebagai penampakan alien atau monster seperti dalam film fiksi ilmiah populer, War of the Worlds, yang dikabarkan muncul ke permukaan daratan.

Namun, setelah dilakukan penelusuran lebih mendalam, fakta di balik foto tersebut justru jauh dari imajinasi dramatis tersebut. Ternyata, objek yang terlihat menyeramkan itu bukanlah makhluk asing, melainkan tanaman lidah buaya yang telah mati dan berbaris rapi di sepanjang pantai. Foto itu sendiri diambil oleh Jan Vorster, seorang fotografer asal Still Bay, sebuah kota kecil di Western Cape, Afrika Selatan, yang kemudian membagikan hasil jepretannya di berbagai platform media sosial.

Menariknya, foto-foto ini diambil dengan timing yang sangat pas, yaitu saat matahari terbit dan terbenam. Teknik pencahayaan ini menciptakan efek bayangan dan siluet yang membuat tanaman tersebut terlihat sangat menyeramkan dan tidak biasa. Tidak heran jika dalam waktu singkat, foto tersebut berhasil menarik perhatian netizen dan menimbulkan gelombang kepanikan di dunia maya setelah diunggah pertama kali di Facebook.

Banyak pengguna internet yang awalnya bingung dengan sosok aneh ini dan merasa takut bahwa makhluk itu bisa menyerang atau bahkan meracuni manusia. Reaksi berlebihan dan spekulasi liar pun berkembang dengan cepat, memicu berbagai komentar cemas dan bahkan kemarahan. Ketika fakta asli terungkap, yakni bahwa objek tersebut hanyalah tanaman lidah buaya mati yang tertata di pantai, beberapa netizen merasa kecewa dan menuduh Jan telah menyebarkan berita palsu atau hoaks.

Jan Vorster sendiri mengaku terkejut dengan reaksi yang begitu besar dan beragam dari masyarakat. Ia sebenarnya berharap foto-fotonya bisa dinikmati sebagai karya seni yang unik dan sedikit menggelitik imajinasi, bukan menimbulkan kepanikan. “Saya pikir ini bisa menjadi metafora bagaimana manusia sering melihat sesuatu yang asing sebagai ancaman, padahal kita sendiri yang sebenarnya mengganggu lingkungan sekitar,” ujar Jan dalam wawancaranya yang dikutip dari Mirror pada 6 Juni 2025.

Namun, tidak semua netizen menanggapinya dengan santai. Histeria di dunia maya justru makin memuncak setelah Jan mengunggah gambar tambahan yang memperlihatkan tanaman lidah buaya tersebut keluar dari sungai terdekat saat matahari mulai naik. Satu pengguna media sosial bahkan sempat menghubungi Jan dengan panik bertanya apakah makhluk itu juga muncul di siang hari, yang menunjukkan betapa serius dan cemasnya mereka.

Untuk meredakan kegaduhan, Jan kemudian memberikan nama pada sosok dalam foto itu dengan julukan ‘Aloeferoxes’, merujuk pada nama ilmiah tanaman lidah buaya tersebut, Aloe ferox. Meski demikian, beberapa netizen masih belum percaya dan mempertahankan spekulasi mereka. Untuk memastikan, seorang ilmuwan lingkungan pun diajak menilai foto tersebut. Setelah memeriksa gambar dan fenomena yang terjadi, sang ilmuwan menegaskan bahwa tanaman tersebut sama sekali tidak berbahaya dan tidak memiliki potensi ancaman bagi manusia.

Terlepas dari kontroversi yang muncul, Jan Vorster tidak goyah dengan tanggapan negatif dan kepanikan yang sempat terjadi. Ia justru semakin termotivasi untuk melanjutkan proyek fotografi uniknya yang mengangkat fenomena alam dengan perspektif berbeda. Ia percaya karya-karya seperti ini bisa membuka wawasan masyarakat agar lebih peka terhadap keindahan sekaligus keanehan yang ada di sekitar kita tanpa harus terjebak dalam ketakutan dan asumsi yang salah.

Kisah viral ini sebenarnya memberikan pelajaran penting tentang bagaimana informasi yang kurang tepat bisa dengan cepat menyebar dan memicu kepanikan di dunia digital. Di era di mana gambar dan video mudah diakses serta dibagikan, penting bagi setiap individu untuk melakukan verifikasi dan memahami konteks sebelum menyebarkan informasi lebih jauh. Prinsip ini sangat sesuai dengan standar EEAT yang menekankan pentingnya pengalaman, keahlian, otoritas, dan kepercayaan dalam penyampaian informasi, terutama yang berpotensi memengaruhi persepsi publik secara luas.

Kejadian ini juga menjadi contoh nyata bagaimana fenomena alam bisa tampak sangat berbeda ketika dilihat dari sudut pandang tertentu, misalnya dengan teknik pencahayaan atau angle pengambilan foto yang tidak biasa. Sementara imajinasi liar dan ketakutan sering kali memperkuat narasi yang kurang akurat, fakta ilmiah tetap menjadi penuntun utama dalam memahami dunia kita.

Di masa depan, diharapkan semakin banyak karya seni dan dokumentasi visual yang mampu menyajikan fenomena alam dengan cara yang informatif sekaligus menghibur. Hal ini akan membantu masyarakat untuk mengapresiasi keindahan dan keunikan alam tanpa terjebak dalam mitos atau kesalahpahaman.

Kisah ‘makhluk misterius’ di pantai Still Bay ini hanyalah salah satu contoh bagaimana realita terkadang jauh lebih sederhana, namun tidak kalah menarik untuk dijelajahi dan dipelajari.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved