Sumber foto: iStock

Fitur Revolusioner Google dan Microsoft: Teknologi Canggih untuk Aksesibilitas dan Efisiensi

Tanggal: 24 Jan 2025 15:18 wib.
Google dan Microsoft terus menghadirkan inovasi teknologi yang mengubah cara manusia berinteraksi dengan perangkat. Kedua raksasa teknologi ini fokus pada pengembangan fitur-fitur canggih untuk meningkatkan aksesibilitas dan produktivitas sehari-hari, terutama bagi pengguna dengan kebutuhan khusus.

Inovasi Baru dari Google: Kontrol dengan Wajah dan Kepala

Google baru saja meluncurkan serangkaian fitur baru untuk ChromeOS yang dirancang untuk mendukung kebutuhan belajar-mengajar serta aksesibilitas harian. Salah satu fitur unggulannya adalah kemampuan mengontrol komputer menggunakan ekspresi wajah dan gerakan kepala. Fitur ini sangat bermanfaat bagi pengguna dengan gangguan motorik yang kesulitan menggunakan perangkat dengan cara konvensional.

Fitur ini pertama kali diumumkan pada Desember 2024 dan kini telah tersedia untuk banyak pengguna Chromebook yang mendukung teknologi tersebut. Namun, Google merekomendasikan perangkat dengan RAM minimal 8GB untuk pengalaman optimal.

Langkah ini bukan hal baru bagi Google. Sebelumnya, perusahaan telah memperkenalkan Project Gameface, sebuah alat aksesibilitas berbasis AI yang dirancang untuk pengguna game di Windows.

Selain itu, Google berencana meluncurkan lebih dari 20 perangkat baru dalam lini Chromebook standar dan Chromebook Plus sepanjang tahun 2025. Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk terus memperbarui teknologi aksesibilitas sekaligus memenuhi kebutuhan pengguna yang semakin beragam.

Microsoft Eye Gaze: Teknologi Mata Sebagai Pengganti Keyboard

Tidak mau kalah, Microsoft juga menghadirkan teknologi revolusioner melalui fitur yang disebut Eye Gaze. Teknologi ini memungkinkan pengguna mengoperasikan perangkat tanpa sentuhan tangan, cukup dengan gerakan mata.

Eye Gaze menggunakan teknologi dwell-free, yang dapat mengetik teks atau berinteraksi dengan aplikasi hanya dengan mengarahkan pandangan. Misalnya, pengguna dapat mengetik kata-kata dengan melihat huruf pertama dan terakhir pada keyboard virtual yang tampil di layar. Teknologi ini juga didukung oleh kecerdasan buatan (AI) yang mampu memprediksi kata berdasarkan aktivitas pengguna, seperti pola visual pada keyboard.

Microsoft bahkan telah mematenkan teknologi ini untuk berbagai perangkat, termasuk ponsel, tablet, dan PC. Fungsi Eye Gaze tidak terbatas pada mengetik. Pengguna juga dapat mengontrol volume, kecerahan layar, atau mengklik tombol di browser hanya dengan gerakan mata.

Masa Depan Teknologi Aksesibilitas dan Efisiensi

Kedua inovasi dari Google dan Microsoft ini menunjukkan bagaimana teknologi dapat menjadi inklusif sekaligus meningkatkan efisiensi. Fitur kontrol wajah dari Google dan Eye Gaze dari Microsoft bukan hanya solusi untuk kebutuhan aksesibilitas, tetapi juga cerminan bagaimana teknologi dapat memperluas batasan dalam cara manusia berinteraksi dengan perangkat.

Bagi pengguna dengan kebutuhan khusus, fitur ini memberikan kesempatan untuk menggunakan perangkat secara mandiri tanpa hambatan fisik. Sementara bagi pengguna umum, teknologi ini menawarkan cara baru untuk meningkatkan produktivitas.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved