Fenomena Langka: Dua Danau di Tibet Bersatu Setelah 4.000 Tahun, Ancaman Perubahan Iklim Nyata
Tanggal: 9 Jan 2025 08:24 wib.
Di wilayah Tibet telah terjadi fenomena langka yang diakibatkan oleh perubahan iklim. Fenomena ini terjadi di Danau Siling dan Bange, yang sebelumnya terpisah dan tidak memiliki hubungan hidrologis selama lebih dari 4.000 tahun. Namun, pada September 2023, luapan dari Danau Siling telah menimbulkan konsekuensi serius bagi wilayah sekitarnya.
Menurut penelitian yang dilakukan, danau garam Bange mengalami penurunan permukaan air sekitar 1 meter dalam dekade terakhir, sementara Danau Siling justru mengalami kenaikan permukaan air hingga 4 meter.
Fenomena ini menjadi sorotan karena termasuk peristiwa yang pertama kali terjadi dalam lebih dari 4.000 tahun terakhir. Penyatuan kedua danau ini di prediksi akan berdampak signifikan bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya.
Lei Yanbin, seorang peneliti dari Institute of Tibetan Plateau Research di Chinese Academy of Sciences, menjelaskan bahwa selama dua dekade terakhir, Danau Siling telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Pada tahun 1970, luas danau tersebut hanya 1.640 km persegi, namun pada tahun 2023, luasnya telah berkembang menjadi 2.445 km persegi.
Tentu saja, peningkatan permukaan air Danau Siling yang drastis ini menimbulkan dampak yang meresahkan. Pada bulan September 2023, luapan air dari Danau Siling menyebabkan terputusnya jalan provinsi yang melintasi wilayah tersebut. Lebar saluran yang terbentuk mencapai 200 meter dengan kedalaman hampir 2 meter.
Lei juga menyampaikan bahwa banjir bandang yang disebabkan oleh luapan Danau Siling dapat menyebabkan perluasan danau garam Bange dengan cepat. Bahkan, data satelit menunjukkan bahwa luas danau Bange telah bertambah sebesar 10 persen dalam waktu sebulan setelah luapan terjadi. Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran serius terhadap masyarakat yang tinggal di dekat kedua danau tersebut.
Peneliti juga mengungkapkan bahwa kenaikan permukaan air selama 20 tahun terakhir disebabkan oleh perubahan iklim. Selama rentang waktu 1998 hingga 2023, ternyata muka air Danau Siling naik lebih dari 13 meter. Lei menjelaskan bahwa peningkatan suhu tahunan rata-rata di Tibet sebesar 0,35 derajat Celsius per dekade, dua kali lipat dari rata-rata global.
Hal ini terkait dengan ketidakseimbangan pola curah hujan di wilayah tersebut, di mana bagian dalam dataran tinggi mengalami peningkatan curah hujan sementara tepi selatan dan timur mengalami penurunan.
Dalam perkembangannya, pemodelan yang dilakukan oleh para ilmuwan memperkirakan bahwa permukaan Danau Siling akan naik hingga 16.8 meter pada tahun 2100 mendatang. Bahkan, mereka memprediksi bahwa kedua danau tersebut akan menyatu pada tahun 2030 mendatang.
Maka dari itu, perubahan ini akan membawa konsekuensi serius bagi masyarakat yang tinggal di sekitar danau. Oleh karena itu, pihak berwenang diharapkan untuk mengidentifikasi potensi bahaya dari fenomena perubahan iklim ini dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.
Dengan demikian, pemahaman yang lebih baik tentang dampak perubahan iklim akan memungkinkan adanya rencana mitigasi yang efektif dan perlindungan bagi masyarakat yang terdampak fenomena ini.