Fakta Pabrik Baterai Listrik di Karawang
Tanggal: 7 Jul 2024 08:43 wib.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan proyek pabrik baterai listrik di Karawang Jawa Barat pada Rabu, 3 Juli 2024. Proyek ini merupakan upaya menarik investasi asing, dengan melibatkan konsorsium perusahaan Korea Selatan, Hyundai dan LG, yang membentuk PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power. Pabrik ini diresmikan oleh Jokowi sebagai pabrik terbesar di Asia Tenggara. Proyek ini diharapkan dapat membuka peluang besar bagi Indonesia dalam industri kendaraan listrik.
Sebagai negara berpenduduk besar dan memiliki sumber daya alam yang melimpah, Indonesia memiliki potensi besar dalam industri kendaraan listrik. Presiden Jokowi pun optimistis dengan prospek pabrik baterai mobil listrik tersebut. Dia bahkan menyatakan bahwa Indonesia siap menjadi pemain global di bidang kendaraan listrik serta menjadi bagian dari supply chain global. Hal ini merupakan dorongan besar bagi perkembangan industri listrik di Tanah Air. Jokowi juga menekankan pentingnya pembangunan ekosistem mulai dari raw material, smelter, hingga prekursor, sebelum memasuki produksi baterai kendaraan listrik, sebagai bagian dari upaya Indonesia dalam menciptakan produk setengah jadi dan barang jadi yang lebih bernilai tambah.
Anggaran yang digelontorkan untuk proyek ini tidaklah sedikit. Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa investasi pabrik baterai mobil listrik terintegrasi mencapai US$ 9,8 miliar atau setara dengan kurang lebih Rp160 triliun. Jumlah ini belum termasuk investasi Hyundai untuk mobil, yang jika diakumulasi, mencapai US$ 11 sampai US$ 12 miliar. Ini merupakan investasi terbesar untuk satu ekosistem di Indonesia, dari produksi bahan baku hingga kendaraan listriknya. Hal ini tentu menjadi dorongan besar bagi perekonomian Indonesia serta menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap potensi pasar dan industri di Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga menegaskan bahwa pabrik baterai listrik di Karawang menandai pencapaian visi Indonesia dalam bidang industri kendaraan listrik. Dengan adanya pabrik ini, Indonesia juga diharapkan dapat menempatkan diri sebagai pemimpin di Kawasan Asia Tenggara dalam industri kendaraan listrik. Pabrik ini juga diharapkan memberikan kontribusi besar dalam mengurangi emisi karbon serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Internalisasi ekosistem baterai dan produksi kendaraan listrik di Indonesia juga diharapkan mampu memberikan dampak positif yang besar bagi negara ini. Menteri Luhut Binsar Pandjaitan berharap target produksi 600 ribu unit kendaraan listrik pada 2030 dapat tercapai, yang juga diharapkan mampu mengurangi emisi hingga 160 ribu ton per tahun. Produksi ini juga diperkirakan mampu mengurangi impor BBM sebesar 45 juta liter per tahun serta penghematan subsisi BBM yang mencapai Rp131 miliar per tahun. Dengan demikian, pabrik baterai listrik di Karawang diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi lingkungan dan perekonomian negara.
PT HLI Green Power sendiri dibangun dalam dua fase. Fase pertama menghabiskan investasi senilai USD 1,1 miliar atau Rp16,28 triliun, dengan kapasitas produksi sebesar 10 GWh. Produksi komersial dimulai pada April 2024. Sedangkan untuk fase kedua, tahap konstruksi dimulai pada Januari 2024 dan produksi komersial akan dimulai pada Maret 2025 dengan kapasitas produksi sebesar 20 GWh. Nilai investasi yang ditanamkan pada fase dua sebesar USD 2 miliar atau Rp29,60 triliun. Dengan jumlah investasi yang tidak sedikit ini, diharapkan pabrik baterai listrik ini mampu memberikan kontribusi besar bagi industri kendaraan listrik di Indonesia, serta menciptakan efek domino positif bagi perekonomian negara.