Facebook Kembali ke Akarnya? Mark Zuckerberg Umumkan Transformasi Besar untuk Media Sosial Terpopuler!
Tanggal: 2 Feb 2025 14:29 wib.
Tampang.com | Kabar mengejutkan datang dari CEO Meta, Mark Zuckerberg, yang mengumumkan bahwa tahun ini perusahaan akan membawa Facebook kembali ke format asli atau yang ia sebut "Facebook OG". Istilah "OG", yang merupakan singkatan dari "original", mengacu pada desain dan pengalaman pengguna Facebook yang dulu sebelum Meta mengembangkan berbagai platform media sosial lainnya. Facebook, yang kini memiliki lebih dari 3 miliar pengguna aktif, akan mengalami perubahan besar untuk mengembalikan esensinya, sesuai dengan apa yang dulu membuatnya sangat populer.
Facebook, yang merupakan media sosial pertama sebelum Meta menjadi perusahaan induk yang menaungi Instagram, WhatsApp, dan lainnya, pernah menjadi media sosial terpopuler di dunia.
Namun, meskipun tetap memiliki miliaran pengguna, Facebook kini menghadapi tantangan besar dengan hadirnya platform baru seperti TikTok yang menarik perhatian banyak generasi muda. Selain itu, kehadiran aplikasi lain di bawah naungan Meta seperti Instagram dan Threads turut menyisihkan posisi Facebook sebagai media sosial utama.
Zuckerberg menyatakan bahwa tahun ini, fokus Meta akan berada pada penguatan Facebook, dengan tujuan untuk kembali ke pengaruh budaya yang dimilikinya di masa lalu. "Facebook saat ini digunakan oleh lebih dari 3 miliar pengguna aktif bulanan, dan kami fokus untuk memperkuat pengaruh budaya platform ini. Saya sangat bersemangat untuk tahun ini, karena kami akan kembali ke 'Facebook OG'," ungkap Zuckerberg dalam laporan kinerja Meta pada 31 Januari 2025, sebagaimana dikutip dari 9to5mac.
Ketika ditanya lebih lanjut mengenai apa yang dimaksud dengan transformasi tersebut, Zuckerberg menjelaskan bahwa perusahaan akan mencari peluang untuk mengembalikan pengaruh Facebook dan menghadirkan pengalaman yang lebih menarik bagi penggunanya. "Saya rasa ini adalah tujuan yang menarik, dan kami akan membawa pengembangan produk ke arah yang lebih seru. Mungkin selama beberapa tahun terakhir, kami tidak terlalu fokus pada hal ini," tambahnya.
Zuckerberg berkomitmen untuk berinvestasi besar dalam upaya ini, bahkan berjanji untuk menyisihkan waktunya secara pribadi agar perubahan tersebut dapat tercapai. "Secara umum, saya antusias dengan beberapa hal baru yang akan kami hadirkan. Kami akan mulai meluncurkan beberapa inovasi, yang saya yakini akan mengembalikan Facebook ke format aslinya, dan saya rasa itu akan sangat menyenangkan," kata Zuckerberg lebih lanjut.
Pada masa lalu, Facebook dikenal sebagai platform media sosial yang sangat bergantung pada konten yang dihasilkan oleh pengguna (user-generated content). Konten yang muncul di linimasa setiap pengguna berasal langsung dari unggahan teman-teman mereka, sehingga pengalaman yang didapatkan pun sangat personal dan unik.
Namun, seiring berjalannya waktu, sistem algoritma Facebook mulai berubah. Kini, linimasa pengguna lebih dipenuhi dengan konten yang dipilih oleh algoritma berdasarkan apa yang disukai atau dikomentari oleh teman-teman mereka. Tidak jarang pula iklan dan konten yang dianggap relevan oleh algoritma muncul secara acak.
Perubahan ini tampaknya membuat Facebook semakin sulit mempertahankan daya tariknya di kalangan pengguna, terutama di kalangan generasi muda. Media sosial yang lebih baru, seperti Instagram dan TikTok, kini menjadi pilihan utama bagi banyak anak muda untuk berinteraksi. Hal ini menandakan bahwa Facebook, meskipun masih memiliki jutaan pengguna, mulai kehilangan relevansinya di mata banyak orang, terutama yang berusia lebih muda.
Meskipun Zuckerberg belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai apa yang akan diubah atau bagaimana Facebook akan kembali ke format awal, beberapa pihak berspekulasi bahwa perubahan ini akan membawa Facebook lebih mendekati konsepnya yang dulu, di mana pengguna dapat menikmati konten yang lebih personal dan berbasis pada interaksi teman-teman mereka, bukan hanya konten yang dipilih oleh algoritma. Ini juga bisa berarti berkurangnya intervensi iklan yang terlalu mendominasi atau konten yang terasa lebih dipaksakan.
Banyak yang menantikan apakah perubahan besar ini dapat membawa kembali kejayaan Facebook, atau justru akan terus tertinggal oleh media sosial yang lebih baru. Bagaimana pun juga, Facebook tetap menjadi salah satu platform terbesar di dunia dengan lebih dari 3 miliar pengguna aktif setiap bulannya. Dengan perubahan ini, Zuckerberg berharap dapat memperkuat kembali posisi Facebook sebagai platform yang memiliki pengaruh besar dalam dunia sosial media.
Namun, meski rencana ini terdengar menjanjikan, banyak juga yang meragukan apakah pengembalian ke format asli akan cukup untuk menarik generasi muda yang lebih memilih TikTok atau Instagram. Apakah Zuckerberg dan tim Meta dapat merumuskan formula yang tepat untuk membuat Facebook tetap relevan di era media sosial yang terus berkembang pesat? Hanya waktu yang akan memberi jawabannya.
Seiring dengan perubahan besar yang diumumkan Zuckerberg, banyak yang berharap bahwa Facebook akan kembali menjadi tempat yang menyenangkan bagi para penggunanya, seperti dulu. Kita tunggu saja bagaimana Facebook akan berevolusi dan apakah akan benar-benar kembali ke "Facebook OG" yang dulu terkenal karena konten yang lebih alami dan tidak terlalu dipengaruhi algoritma.