Sumber foto: iStock

Facebook Berubah Demi Remaja: Fitur Baru Ini Bikin Dunia Maya Makin Aman, Indonesia Kapan Kebagian?

Tanggal: 10 Apr 2025 20:14 wib.
Perubahan besar tengah dilakukan oleh Facebook, platform media sosial yang sudah menjadi bagian dari kehidupan digital jutaan orang di seluruh dunia. Kali ini, perubahan tersebut ditujukan khusus untuk melindungi para remaja. Meta, induk perusahaan Facebook, meluncurkan sebuah fitur baru bernama Teen Accounts yang dirancang untuk memberikan perlindungan lebih terhadap pengguna remaja.

Langkah ini diambil sebagai respon terhadap kekhawatiran masyarakat global, termasuk orang tua dan pemerintah, terkait dampak negatif media sosial terhadap anak-anak dan remaja. Fitur ini bukan hanya sekadar pembaruan tampilan atau pengaturan biasa, tetapi benar-benar merevolusi pengalaman pengguna remaja di Facebook dan Messenger.

Negara Tetangga Jadi Uji Coba Pertama

Australia, yang letaknya sangat dekat dengan Indonesia, menjadi salah satu negara pertama yang mencicipi fitur perlindungan remaja ini. Bukan tanpa alasan, Australia telah menetapkan kebijakan ketat soal batasan usia anak untuk menggunakan media sosial. Maka dari itu, kehadiran fitur Teen Accounts dianggap sebagai jawaban atas kegelisahan masyarakat dan pemerintah setempat.

Selain Australia, fitur ini juga diluncurkan di Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada. Negara-negara ini memang dikenal vokal dalam mendesak perusahaan teknologi untuk lebih bertanggung jawab terhadap keamanan digital remaja.

Perlindungan Aktif Sejak Login

Teen Accounts akan langsung mengaktifkan pengaturan perlindungan bawaan saat remaja pertama kali login. Hal ini mencakup penyaringan konten tidak pantas, pembatasan interaksi yang mencurigakan, serta kontrol ketat terhadap siapa saja yang bisa mengirim pesan, menandai, atau mengomentari unggahan mereka.

Meta menjelaskan bahwa remaja hanya dapat menerima pesan dari orang yang mereka ikuti atau yang pernah menghubungi mereka sebelumnya. Selain itu, hanya teman yang bisa melihat dan membalas story mereka. Fitur tag, mention, hingga komentar juga dibatasi hanya untuk lingkaran sosial yang dikenal.

Tak hanya itu, pengguna remaja akan otomatis masuk ke mode "Quiet Mode" saat malam hari, sebagai bentuk dorongan untuk mengatur waktu penggunaan media sosial. Mereka juga akan mendapatkan notifikasi istirahat setelah menggunakan platform selama satu jam berturut-turut.

Persetujuan Orang Tua Jadi Kunci

Meta menekankan bahwa kontrol orang tua menjadi hal utama dalam fitur ini. Untuk pengguna di bawah usia 16 tahun, dibutuhkan persetujuan orang tua untuk mengubah pengaturan keamanan. Ini mencerminkan pendekatan kolaboratif antara teknologi dan keluarga dalam menjaga keamanan digital remaja.

Fitur serupa juga sebelumnya telah diterapkan di Instagram sejak September tahun lalu. Saat itu, Meta mendapat tekanan besar dari parlemen Amerika Serikat yang menilai proteksi remaja di platform digital masih sangat minim.

Data Menunjukkan Hasil Positif

Sejauh ini, Meta mengklaim bahwa lebih dari 54 juta akun remaja telah dipindahkan ke sistem Teen Accounts di Instagram. Bahkan, 97% dari pengguna berusia 13 hingga 15 tahun tetap menggunakan pengaturan default yang sudah dilindungi.

Tak hanya itu, hasil studi Meta bersama Ipsos juga menunjukkan bahwa 94% orang tua merasa fitur ini membantu mereka menjaga anak-anak dari bahaya dunia maya. Sebanyak 85% responden menyatakan bahwa Teen Accounts memudahkan mereka menciptakan pengalaman digital yang lebih sehat dan aman.

Pembaruan di Instagram: Siaran Langsung Dibatasi

Selain perubahan di Facebook dan Messenger, Instagram juga mendapat pembaruan. Kini, remaja di bawah usia 16 tahun tidak diizinkan melakukan siaran langsung tanpa izin orang tua. Mereka juga tidak bisa menonaktifkan fitur blur pada gambar yang diduga mengandung konten vulgar di DM.

Langkah ini memperkuat posisi Meta sebagai salah satu pelopor dalam inovasi keamanan digital untuk kelompok usia muda. Transformasi ini bukan hanya sekadar tren, tetapi menunjukkan tanggung jawab etis dan sosial yang lebih besar dari perusahaan teknologi terhadap generasi digital saat ini.

Indonesia, Siap-Siap?

Dengan Australia sebagai negara uji coba yang lokasinya sangat dekat dengan Indonesia, bukan tidak mungkin fitur ini juga akan segera diterapkan di Tanah Air. Apalagi, kekhawatiran terhadap bahaya media sosial juga makin santer terdengar di Indonesia, seiring banyaknya kasus kejahatan digital yang melibatkan remaja sebagai korban.

Fitur Teen Accounts berpotensi menjadi jawaban atas tantangan besar ini. Jika diterapkan di Indonesia, bisa menjadi angin segar bagi orang tua yang khawatir anaknya kecanduan gadget atau menjadi korban manipulasi online.

Akhir Kata

Transformasi Facebook menjadi lebih ramah anak adalah kabar baik bagi semua pihak. Remaja akan lebih terlindungi, orang tua lebih tenang, dan dunia digital pun menjadi tempat yang lebih sehat untuk berkembang. Kini, tinggal menunggu waktu hingga fitur ini menyebar ke lebih banyak negara, termasuk Indonesia.

Apakah kamu siap menyambut era baru media sosial yang lebih aman dan terkendali?
Copyright © Tampang.com
All rights reserved