Era Blockchain: Zakat di Malaysia Kini Bisa Dibayar dengan Mata Uang Kripto
Tanggal: 30 Des 2024 07:25 wib.
Malaysia mencatat sejarah dengan menjadi negara pertama yang menerima pembayaran zakat menggunakan mata uang kripto. CEO Pusat Pengumpulan Zakat Malaysia, Datuk Abdul Hakim Amir Osman, menyatakan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk mendidik umat Muslim Malaysia agar dapat menunaikan kewajiban zakat mereka dalam era teknologi blockchain dan kripto. Selain itu, inisiatif ini juga merupakan dorongan dari pemerintah untuk membantu pembayaran zakat agar berjalan dengan lebih efektif.
Menurut laporan dari New Strait Times, warga Malaysia dilaporkan memiliki aset digital senilai RM16 miliar yang akan dialirkan sebagai zakat. Datuk Abdul Hakim juga mengungkapkan bahwa 54,2% dari total investor yang terlibat dalam dunia kripto berusia antara 18 hingga 34 tahun. Oleh karena itu, pihaknya melihat potensi ini sebagai sumber zakat baru dan sumber kekayaan baru, terutama bagi generasi muda.
Komite Konsultatif Hukum Islam Malaysia ke-134 juga telah memutuskan bahwa mata uang digital merupakan komoditas yang dapat diperdagangkan, sehingga mata uang kripto tetap dapat dikategorikan sebagai zakat bisnis sebesar 2,5%. Datuk Abdul Hakim menyatakan, "Digitalisasi praktik keagamaan menunjukkan bahwa Islam terus berkembang dan beradaptasi dengan kebutuhan umatnya yang terus berkembang."
Penghimpunan zakat dari aset digital telah meningkat secara signifikan, dengan peningkatan sebesar 73% menjadi RM23,9 ribu pada tahun 2023. Pada tahun 2024, jumlah penghimpunan zakat dari aset digital bahkan mencapai sekitar RM44,9 ribu. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Malaysia semakin mulai mengadopsi transaksi zakat menggunakan mata uang kripto.
Membuka Peluang Baru dalam Pengumpulan Zakat
Inisiatif penerimaan zakat menggunakan mata uang kripto di Malaysia telah membuka peluang baru dalam pengumpulan zakat. Selain sebagai bukti adaptasi agama terhadap perkembangan teknologi, hal ini juga memberikan kontribusi positif dalam peningkatan kesadaran masyarakat terhadap kewajiban zakat.
Lewat penerimaan zakat dengan mata uang kripto, umat Muslim kini dapat lebih mudah menunaikan kewajiban agama mereka dengan cara yang lebih efisien. Selain itu, hal ini juga akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi umat, terutama bagi generasi muda yang aktif dalam menggunakan teknologi dan investasi dalam mata uang kripto.
Komite Konsultatif Hukum Islam Malaysia ke-134 memutuskan bahwa digitalisasi praktik keagamaan ini menunjukkan bahwa Islam terus berkembang dan beradaptasi dengan perkembangan zaman. Ini mengindikasikan bahwa penggunaan mata uang kripto dalam pembayaran zakat telah resmi diakui dan sesuai dengan syariat Islam.
Dengan nilai aset digital warga Malaysia yang mencapai RM16 miliar, penerimaan zakat menggunakan mata uang kripto juga memberikan peluang bagi lembaga pengelola zakat untuk meningkatkan pendapatan zakat yang masuk. Hal ini tentu menjadi hal yang positif dalam mendukung berbagai program kemanusiaan dan kegiatan sosial di masyarakat.
Semangat Generasi Muda dalam Kehidupan Keagamaan
Dengan adanya penerimaan zakat menggunakan mata uang kripto, generasi muda di Malaysia terlihat semakin termotivasi untuk berperan aktif dalam kehidupan keagamaan. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, generasi muda cenderung terlibat dalam penggunaan mata uang kripto, sehingga inisiatif ini menjadi peluang bagi mereka untuk turut berkontribusi dalam memenuhi kewajiban agama mereka.
Datuk Abdul Hakim Amir Osman mencatat bahwa 54,2% dari total investor yang terlibat dalam investasi kripto berusia antara 18 hingga 34 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa generasi muda memiliki potensi besar dalam memberikan sumbangan zakat menggunakan mata uang kripto. Dengan demikian, generasi muda telah dilibatkan dalam membangun kesadaran dan kedisiplinan dalam melaksanakan kewajiban agama mereka.
Selain itu, penerimaan zakat menggunakan mata uang kripto juga membuka peluang baru untuk memperluas jangkauan pengumpulan zakat kepada generasi muda. Dengan adanya sistem pembayaran yang sesuai dengan tren teknologi masa kini, diharapkan generasi muda dapat lebih merasa terlibat dan memiliki kepedulian dalam mengembangkan kehidupan keagamaan mereka.
Dampak Positif bagi Kemajuan Ekonomi Umat
Selain manfaat dalam ranah keagamaan, penerimaan zakat menggunakan mata uang kripto juga memiliki dampak positif bagi kemajuan ekonomi umat. Penerimaan zakat yang meningkat dari aset digital dapat memberikan kontribusi nyata dalam mendukung program-program ekonomi umat, terutama bagi masyarakat yang masih terus berusaha untuk memperbaiki kondisi ekonomi mereka.
Dengan nilai aset digital warga Malaysia yang mencapai RM16 miliar, jumlah penghimpunan zakat dari aset digital pun meningkat secara signifikan. Hal ini tentu menjadi sinyal positif bahwa masyarakat semakin mengadopsi transaksi zakat dengan menggunakan mata uang kripto. Dengan demikian, penerimaan zakat menggunakan mata uang kripto dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi umat secara keseluruhan.
Selain itu, penerimaan zakat ini juga dapat memberikan peluang bagi lembaga pengelola zakat untuk meningkatkan pendapatan zakat yang masuk. Dengan adanya pendapatan zakat yang lebih besar, lembaga pengelola zakat dapat lebih mudah untuk melaksanakan program-program kemanusiaan, kegiatan sosial, dan kegiatan yang mampu membantu memperbaiki kondisi ekonomi masyarakat yang membutuhkan.
Peningkatan Kesadaran Masyarakat terhadap Kewajiban Zakat
Penerimaan zakat menggunakan mata uang kripto juga memberikan kontribusi dalam peningkatan kesadaran masyarakat terhadap kewajiban zakat. Dengan kemudahan yang ditawarkan melalui teknologi blockchain dan kripto, masyarakat menjadi semakin sadar akan pentingnya menunaikan kewajiban agama mereka.
Peningkatan pengumpulan zakat dari aset digital yang telah terjadi, yaitu meningkat sebesar 73% menjadi RM23,9 ribu pada tahun 2023, dan mencapai sekitar RM44,9 ribu pada tahun 2024, menunjukkan bahwa masyarakat semakin terbuka terhadap penggunaan mata uang kripto dalam pembayaran zakat. Dengan begitu, ini mengindikasikan bahwa masyarakat Malaysia semakin terbiasa dan percaya dengan sistem pengumpulan zakat menggunakan mata uang kripto.
Di samping itu, penggunaan mata uang kripto dalam pembayaran zakat juga dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan transparansi dan keamanan dalam pengelolaan zakat. Dengan teknologi blockchain yang menawarkan keamanan dan transparansi dalam transaksi, ini dapat memberikan kepercayaan kepada masyarakat dalam melakukan pembayaran zakat melalui mata uang kripto.