Sumber foto: CNN Indonesia

Elon Musk "Mundur Diam-Diam" dari DOGE: Apa Dampaknya untuk Tesla dan Politik AS?

Tanggal: 27 Apr 2025 15:24 wib.
Elon Musk, salah satu sosok paling kontroversial dalam dunia bisnis dan teknologi, baru saja mengumumkan langkah mengejutkan. Mulai Mei 2025, Musk berencana "mundur sebagian" dari perannya di Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOGE). Kabar ini ia ungkapkan dalam laporan kinerja Tesla untuk kuartal pertama 2025 yang dirilis pekan ini.

Dalam pernyataannya, Musk menyebutkan bahwa ia akan mulai mengurangi keterlibatannya di DOGE secara signifikan. Ia hanya akan meluangkan waktu 1-2 hari dalam seminggu untuk mengurus urusan lembaga tersebut, sementara fokus utamanya akan kembali diarahkan ke Tesla, perusahaan otomotif listrik yang ia pimpin.

"Mulai minggu depan, saya akan mengalokasikan jauh lebih banyak waktu untuk Tesla. Saat ini, sebagian besar pekerjaan utama di DOGE telah selesai," kata Musk, dikutip dari TheVerge pada Jumat (25/4/2025).

Meski demikian, Musk menegaskan bahwa ia masih akan tetap mendukung DOGE selama Presiden AS Donald Trump membutuhkannya. Ia tampaknya belum akan benar-benar sepenuhnya mundur dari lembaga tersebut dalam waktu dekat.

Langkah Musk ini datang di tengah tekanan besar dari para investor Tesla. Sejak dilantik menjadi Kepala DOGE usai kemenangan Trump di Pilpres AS Januari 2025, Musk dinilai terlalu banyak menghabiskan energi di ranah politik. Akibatnya, kinerja Tesla terpuruk. Data menunjukkan saham Tesla telah anjlok hingga 33% sepanjang tahun 2025.

Penurunan tajam tersebut bukan hanya disebabkan oleh ketidakfokusan Musk di Tesla. Sikap politiknya di Eropa, yang kontroversial dan menimbulkan kecaman luas, memicu gelombang boikot terhadap produk Tesla di berbagai negara. Bahkan, showroom Tesla di beberapa wilayah dilaporkan mengalami serangan vandalisme. Kondisi ini begitu serius sehingga Presiden Trump sendiri harus turun tangan, mengecam tindakan tersebut sebagai "aksi terorisme".

Di balik semua ini, banyak pihak mengkritik keras kebijakan Musk selama memimpin DOGE. Ia dikenal melakukan pemangkasan besar-besaran terhadap pegawai pemerintahan, membatalkan sejumlah program federal, serta memangkas anggaran di berbagai sektor. Langkah-langkah ini menuai reaksi keras, meski Musk beralasan bahwa ia bertujuan untuk menghilangkan pemborosan dan memberantas korupsi di birokrasi.

Sebagai penasihat khusus dalam pemerintahan Trump, posisi Musk sebenarnya tidak dirancang untuk bertahan lama. The Washington Post pada awal April 2025 melaporkan bahwa pengaruh Musk di Gedung Putih mulai memudar, dan ia diprediksi hanya akan bertahan sekitar 130 hari. Bahkan menurut Politico, Trump telah memberi tahu lingkaran dalamnya bahwa Musk akan segera bergeser menjadi tokoh pendukung, dengan peran yang lebih kecil dalam beberapa pekan ke depan.

Dalam pernyataan terbarunya, Musk memang mengisyaratkan bahwa ia tidak akan sepenuhnya lepas dari DOGE. Ia mengatakan masih akan menjalankan tugas mengawasi pengeluaran negara, memastikan tidak ada lagi pemborosan atau penyalahgunaan anggaran selama masa jabatan Presiden Trump.

"Saya harus terus melanjutkan peran di DOGE sampai akhir masa jabatan Presiden. Saya akan fokus menghentikan pemborosan dan penyalahgunaan dana publik," ujar Musk.
"Namun, saya rasa cukup dengan menghabiskan waktu hanya satu hingga dua hari setiap minggunya," lanjutnya.

Pengumuman ini tentu saja membawa berbagai spekulasi baru. Banyak pihak bertanya-tanya apakah langkah ini cukup untuk menyelamatkan Tesla dari keterpurukan. Di sisi lain, keputusan Musk ini juga bisa menjadi sinyal perubahan dinamika dalam pemerintahan Trump, yang belakangan mendapat banyak tekanan terkait arah kebijakan efisiensi pemerintahannya.

Meski banyak yang menyambut baik keputusan Musk untuk lebih fokus ke Tesla, tetap ada keraguan. Mengingat reputasi Musk yang penuh kejutan dan langkah-langkah ekstrem, tidak sedikit yang menduga akan ada gebrakan lain dalam beberapa bulan ke depan.

Kini, dunia bisnis dan politik menanti langkah selanjutnya dari Elon Musk. Apakah ia akan berhasil membawa Tesla kembali ke puncak? Atau justru keterlibatannya yang setengah hati di DOGE akan menciptakan masalah baru? Yang pasti, keputusan ini akan menjadi babak penting dalam perjalanan karier Musk dan masa depan Tesla di tengah gejolak politik global.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved