Elon Musk dan Megaproyek xAI Colossus: Keajaiban AI atau Ancaman Suplai Listrik?
Tanggal: 27 Nov 2024 08:41 wib.
Megaproyek yang diinisiasi oleh Elon Musk, yang dikenal sebagai 'xAI Colossus', telah mendapat persetujuan dari Tennessee Valley Authority (TVA) pada awal November. Proyek ini merupakan pusat data center AI super besar yang direncanakan akan menerima pasokan listrik sebanyak 150MW di negara bagian Tennessee. Jumlah pasokan ini meningkat 20 kali lipat dari suplai awal yang hanya 8MW.
Keputusan ini memunculkan kekhawatiran dari para pemangku kebijakan lokal terkait dampaknya terhadap pasokan listrik di Tennessee Valley, seperti yang dilaporkan oleh TomsHardware pada Selasa (26/11/2024). Terutama setelah diinformasikan Musk berencana untuk meningkatkan kapasitas komputasi megaproyeknya hingga dua kali lipat, yang mengindikasikan bahwa kebutuhan listriknya juga akan mengalami peningkatan yang signifikan.
xAI hanya membutuhkan waktu 19 hari untuk memperoleh izin pasokan listrik untuk megaproyeknya, sebuah durasi yang jauh lebih singkat jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis seperti Nvidia yang menurut CEO-nya, Jensen Huang, memerlukan waktu 4 tahun. Amanda Garcia, seorang pengacara senior dari Southern Environmental Law Center, mengekspresikan kekhawatirannya terhadap keputusan TVA tersebut dan menekankan perlunya studi dampak yang lebih mendalam terhadap komunitas lokal sebelum memenuhi permintaan xAI terkait kebutuhan listriknya.
Sementara itu, Power Grid International melaporkan bahwa MLGW, perusahaan yang mendistribusikan listrik ke superkomputer xAI, telah memastikan Dewan Kota Memphis bahwa kebutuhan listrik xAI tidak akan mengurangi pasokan listrik bagi penduduk lokal. CEO MLGW, Doug McGowen, menyatakan bahwa penambahan kapasitas sebesar 150MW yang diberikan kepada perusahaan Musk masih dalam batas atas kemampuan negara bagian tersebut. Jika dibutuhkan lebih, Musk juga masih dapat membeli kapasitas lebih ke TVA.
Beberapa pakar mengungkapkan bahwa pusat data untuk melatih kecerdasan buatan di masa depan membutuhkan pasokan listrik yang mungkin belum bisa dipenuhi oleh pemerintah. Sehingga, perusahaan-perusahaan besar seperti Amazon, Google, Microsoft, dan Oracle telah mulai berinvestasi pada tenaga nuklir untuk memenuhi kebutuhan energi di masa depan.
Namun, tampaknya Elon Musk telah berhasil mendapatkan izin khusus dari TVA untuk memperoleh pasokan listrik sebesar 150MW tanpa perlu melalui proses yang panjang dan rumit. Hal ini menjadi perhatian serius bagi para pemangku kepentingan lokal dan mendorong adanya kebutuhan untuk menelaah lebih dalam dampak dari keputusan ini terhadap masyarakat setempat.
Dalam hal ini, TVA perlu memprioritaskan perlindungan dan kebutuhan masyarakat lokal dalam mengambil keputusan terkait permintaan pasokan listrik untuk proyek seperti xAI Colossus. Semua pihak terkait, termasuk pemerintah, perusahaan besar, dan masyarakat, perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa pengembangan teknologi dan pusat data yang mendukung kecerdasan buatan tidak merugikan kebutuhan dasar masyarakat setempat.
Terlepas dari kontroversi ini, proyek seperti 'xAI Colossus' juga memiliki potensi untuk membawa kemajuan teknologi yang signifikan. Namun, perlu adanya keseimbangan antara perkembangan teknologi yang cepat dan kebutuhan masyarakat yang lebih luas. Dengan demikian, kepemimpinan yang bijaksana dan keputusan yang mempertimbangkan segala aspek menjadi kunci utama dalam mengelola proyek-proyek inovatif semacam ini.