Dubai Investasi Rp37 Triliun di Cikarang! Indonesia Siap Jadi Raksasa Data Asia Tenggara?
Tanggal: 20 Jun 2025 13:59 wib.
Indonesia kembali menarik perhatian dunia dalam sektor teknologi dan digital. Salah satu perusahaan besar asal Dubai, Edgnex, telah mengumumkan investasi jumbo senilai US$2,3 miliar atau setara dengan Rp37 triliun di Indonesia. Dana besar ini akan dialokasikan untuk membangun pusat data (data center) berskala besar yang berlokasi di kawasan industri Cikarang, Jawa Barat.
Menurut informasi resmi dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), proyek tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 12 hektare. Fase pertama ditargetkan rampung pada tahun 2026, dan pengembangan akan terus berlanjut hingga 2028.
Sinyal Kepercayaan Global terhadap Ekosistem Digital Indonesia
Meutya Hafid, Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia, menyampaikan sambutan positif terhadap kehadiran Edgnex. Menurutnya, investasi ini menunjukkan bahwa Indonesia kini mulai dilirik sebagai pemain penting dalam transformasi digital tingkat global.
“Pusat data adalah bagian dari tulang punggung digitalisasi nasional. Masuknya Edgnex menjadi sinyal meningkatnya kepercayaan investor internasional terhadap perkembangan ekosistem digital Indonesia,” ujar Meutya dalam keterangan resmi, Kamis (19/6/2025).
Namun, ia menegaskan bahwa investasi ini tidak boleh hanya dilihat dari besarnya nilai finansial, melainkan juga dampaknya terhadap masyarakat dan sektor strategis lainnya di Indonesia.
Mendorong Digitalisasi UMKM dan Sektor Vital dengan AI
Meutya menyebutkan bahwa proyek pusat data ini diharapkan memberi nilai tambah langsung bagi warga Indonesia, terutama melalui pemberdayaan sektor-sektor penting.
“Kami ingin pusat data ini turut mendukung digitalisasi UMKM, serta pemanfaatan AI di sektor pertanian, perikanan, dan layanan kesehatan. Dengan begitu, manfaatnya dapat langsung dirasakan masyarakat luas,” katanya.
Pernyataan ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menjadikan kecerdasan buatan (AI) sebagai salah satu pilar pengembangan ekonomi digital di masa depan.
Kapasitas Data Center Nasional Terus Digenjot
Komdigi melaporkan bahwa kapasitas pusat data nasional Indonesia pada awal masa kerja Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka berada di angka 180 megawatt (MW). Namun, saat ini telah melonjak menjadi 290 MW.
Sebagai perbandingan, Malaysia—yang menjadi pesaing utama di kawasan—sudah memiliki kapasitas 400 MW.
Pemerintah menargetkan bahwa kapasitas tersebut dapat meningkat drastis menjadi 900 MW pada akhir tahun 2025, mengacu pada data lahan yang telah selesai dibersihkan dan siap dibangun.
Meutya menilai peningkatan kapasitas ini adalah indikasi bahwa Indonesia sedang mengejar posisi strategis dalam kompetisi pusat data regional. Ia meminta agar proses peningkatan kapasitas tersebut dipercepat untuk menyambut kebutuhan yang semakin besar.
Peluang Menjadi Pusat Data Asia Tenggara
Proyeksi pemerintah menyebut bahwa kebutuhan pusat data nasional akan mencapai 1,5 hingga 2 gigawatt dalam dua tahun ke depan. Artinya, dalam waktu dekat, Indonesia bisa menjadi pemain dominan di sektor infrastruktur data di kawasan Asia Tenggara, bahkan lebih luas lagi.
Untuk itu, pemerintah membuka pintu selebar-lebarnya bagi para investor—baik dari dalam negeri maupun luar negeri—yang ingin mengambil bagian dalam pengembangan ekosistem digital nasional.
“Pemerintah akan terus menyediakan ruang untuk investasi baru. Karena bila kebutuhan 1,5-2 GW ini bisa dipenuhi, Indonesia berpeluang menjadi pusat data utama di Asia Tenggara,” kata Meutya.
Komitmen pada Infrastruktur Digital yang Inklusif dan Tangguh
Lebih lanjut, Meutya menyampaikan bahwa kehadiran Edgnex di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan tingkat kepercayaan investor digital secara keseluruhan.
“Kami berharap kepercayaan investor lokal dan asing terus tumbuh untuk mendukung pembangunan infrastruktur digital nasional yang kuat dan inklusif, demi masa depan digital Indonesia yang lebih cerah,” tutupnya.
Mengapa Ini Penting?
Masuknya investasi sebesar Rp37 triliun dalam sektor infrastruktur digital bukan hanya soal membangun gedung server. Pusat data adalah fondasi dari seluruh ekosistem digital modern, termasuk cloud computing, AI, big data, dan keamanan siber.
Dengan pertumbuhan ekonomi digital yang pesat, kapasitas pusat data menjadi kunci daya saing nasional. Negara-negara yang mampu menyediakan infrastruktur digital yang besar, stabil, dan aman akan menjadi magnet bagi perusahaan teknologi global.
Indonesia kini bukan hanya konsumen teknologi, tetapi mulai bertransformasi menjadi penyedia infrastruktur yang dibutuhkan dunia digital.
Kesimpulan: Peluang Emas untuk Masa Depan Digital Indonesia
Investasi Edgnex dari Dubai merupakan bukti nyata bahwa dunia melirik Indonesia sebagai pusat pertumbuhan teknologi. Dengan dukungan pemerintah dan partisipasi aktif dari sektor swasta, Indonesia berpeluang besar menjadi pusat data regional yang tidak hanya mendukung transformasi digital dalam negeri, tetapi juga melayani kebutuhan global.
Inilah saatnya Indonesia menegaskan posisi strategisnya dalam peta digital dunia.