DSSA Dikabarkan Terlibat dalam Merger FREN dan EXCL
Tanggal: 8 Okt 2024 19:23 wib.
Berita terkait rencana merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali mencuat dalam beberapa waktu terakhir. Rencana merger ini mendapatkan perhatian dari pelaku pasar dan menjadi sorotan utama dalam dunia bisnis telekomunikasi di Indonesia.
Dari informasi yang diperoleh, rencana merger antara EXCL dan FREN dikabarkan akan dilaksanakan melalui dua tahap proses yang cukup rumit. Tahap pertama melibatkan merger langsung antara dua perusahaan tersebut. Selain itu, bagi pemegang saham yang tidak menyetujui rencana merger tersebut, akan ditawarkan pembelian kembali atau buyback saham EXCL dengan harga berkisar antara Rp2.600 hingga Rp2.700 per saham. Harga tersebut tergolong premium mengingat harga saham EXCL saat ini berada di level Rp2.280 per saham.
Setelah tahap tersebut selesai, entitas hasil merger yang disebut sebagai MergeCo kemudian akan diakuisisi oleh PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) dengan harga akuisisi per saham mencapai Rp4.000. Bloomberg Technoz telah mencoba untuk mengonfirmasi kabar tersebut kepada pihak terkait, namun pihak FREN dan EXCL hingga saat ini belum memberikan komentar terkait hal tersebut.
Di sisi lain, Direktur DSSA, Hermawan Tarjono juga mengaku belum mendapat informasi terkait rencana merger tersebut. "Saya belum mendapatkan informasi terkait FREN saat ini," ujar Hermawan pada Selasa, 8 Oktober 2024.
MergerCo sendiri merupakan hasil kesepakatan antara Grup Sinarmas dan Axiata Group Berhad yang ditandatangani oleh para pemegang saham dan pengendali Smartfren, yakni PT Wahana Inti Nusantara, PT Global Nusa Data, dan PT Bali Media Telekomunikasi dengan Axiata Group Berhad pada 15 Mei 2024.
Sementara itu, DSSA sendiri saat ini tengah melakukan ekspansi di luar core bisnis sebelumnya, yaitu di bidang batu bara. Pada bulan Agustus sebelumnya, DSSA menerbitkan obligasi senilai Rp1,5 triliun dan sukuk senilai Rp500 miliar. Dana hasil penerbitan surat utang tersebut akan digunakan untuk ekspansi di sektor bisnis data center, bisnis internet, dan bisnis panas bumi, dimana DSSA berencana menggunakan mayoritas dana tersebut untuk ekspansi tersebut.