Donald Trump Dan Marahnya Terhadap Denda Apple Sebesar Rp 262 Triliun
Tanggal: 19 Okt 2024 08:27 wib.
Donald Trump baru-baru ini mengungkapkan bahwa CEO Apple, Tim Cook, meneleponnya untuk membahas denda sebesar miliaran dolar yang dijatuhkan kepada Apple di Uni Eropa. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Trump saat ia tampil di acara PBD Podcast. Trump menegaskan bahwa jika terpilih kembali sebagai presiden, ia tidak akan membiarkan Uni Eropa mengambil keuntungan dari perusahaan-perusahaan asal Amerika Serikat seperti Apple.
Dalam podcast tersebut, Trump mengungkapkan bahwa Cook memberitahunya bahwa Uni Eropa baru saja memberlakukan denda sebesar 15 miliar dolar atau setara dengan Rp 231 triliun kepada Apple. Selain itu, Apple juga didenda sebesar 2 miliar dolar atau sekitar Rp 30 triliun oleh Uni Eropa. Trump menyampaikan ketidaksetujuannya terhadap tindakan Uni Eropa yang dianggapnya merugikan perusahaan asal AS seperti Apple.
Pada bulan Maret, Uni Eropa memberlakukan denda sekitar 2 miliar dolar kepada Apple setelah menemukan bahwa perusahaan tersebut memanfaatkan dominasinya untuk membatasi aplikasi streaming musik agar tidak memberitahu pelanggan mengenai penawaran langganan yang lebih murah di luar App Store. UE kemudian memenangkan gugatan tersebut, sehingga total denda yang harus dibayarkan Apple kepada UE adalah sebesar 17 miliar dolar atau setara dengan Rp 262 triliun.
Trump juga menyampaikan pernyataan Cook mengenai penggunaan denda tersebut oleh Apple untuk menjalankan perusahaan mereka, yang menurutnya menunjukkan bahwa Eropa dianggap sebagai perusahaan mereka. Trump menegaskan bahwa jika terpilih kembali sebagai presiden, ia tidak akan membiarkan Uni Eropa mengambil keuntungan dari perusahaan asal Amerika Serikat.
Terkait dengan perkembangan ini, The Verge mencoba menghubungi pihak Apple untuk mendapatkan komentar terkait masalah ini namun tidak segera mendapat tanggapan. Panggilan telepon antara Tim Cook dan Trump ini menempatkan Cook sebagai salah satu bos teknologi terbaru yang berbicara dengan Trump menjelang pemilihan. Sebelumnya, Trump juga telah berbicara dengan CEO Google, Sundar Pichai, terkait isu-isu yang menimpanya di mesin pencarian Google.
Elon Musk juga turut terlibat dalam mendukung Trump dengan berbicara di rapat umum yang diselenggarakan Trump di Pennsylvania. Sedangkan CEO Meta, Mark Zuckerberg, juga sempat menelepon Trump beberapa kali selama musim panas. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara tokoh-tokoh besar di dunia teknologi dengan pemimpin politik seperti Trump memiliki dampak yang signifikan.
Pengungkapan ini memberikan gambaran mengenai kompleksitas hubungan antara perusahaan teknologi global seperti Apple dengan kebijakan pemerintahan di berbagai negara. Denda yang besar yang dijatuhkan kepada Apple oleh Uni Eropa juga menjadi perhatian serius bagi para pengamat pasar dan pelaku industri teknologi. Hal ini juga memicu perdebatan mengenai regulasi pemerintah terhadap perusahaan teknologi serta dampaknya terhadap pasar global.
Kisah ini menggarisbawahi pentingnya peran pemimpin perusahaan teknologi dalam menjalin hubungan dengan pemimpin politik, terutama dalam menghadapi isu-isu kompleks seperti sengketa antar negara dan peraturan pemerintah terhadap industri teknologi. Hal ini juga menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap perusahaan teknologi global, seperti yang terjadi dalam kasus denda Apple di UniEropa.