Djarum Kuasai 40% Saham Perusahaan Telekomunikasi: Langkah Besar atau Strategi Dominasi Digital?
Tanggal: 23 Jan 2025 07:16 wib.
Grup Djarum, melalui PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), secara resmi mengumumkan pengambilalihan 40% saham PT Remala Abadi Tbk (DATA), sebuah perusahaan yang bergerak di bidang internet, telekomunikasi, dan multimedia. Aksi korporasi ini dilakukan melalui Iforte Solusi Infotek, anak usaha tidak langsung dari Sarana. Informasi tersebut telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui surat resmi.
Saham yang diakuisisi sebelumnya dimiliki oleh Verah Wahyudi Singgih Wong dan Jimmi Anka, yang merupakan pemegang saham mayoritas di PT Remala Abadi. Dalam suratnya, pihak Iforte menjelaskan bahwa negosiasi terkait akuisisi ini telah berjalan dan mencapai kesepakatan.
"Kami mengumumkan proses negosiasi atas rencana pengambilalihan saham oleh PT Iforte Solusi Infotek, sebuah perusahaan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Republik Indonesia. Iforte merupakan entitas anak tidak langsung yang dikendalikan oleh PT Sarana Menara Nusantara Tbk, atas saham-saham di PT Remala Abadi Tbk yang mewakili sekitar 40% dari total modal yang disetor dan ditempatkan," tulis surat tersebut.
Langkah akuisisi ini merupakan bagian dari strategi Djarum untuk memperluas jangkauan bisnisnya di sektor digital, khususnya infrastruktur telekomunikasi. Semua pihak yang terlibat, termasuk Verah Wahyudi Singgih Wong dan Jimmi Anka sebagai penjual, telah menandatangani perjanjian jual beli pada 23 Desember 2024. Saat ini, proses diskusi tengah berlangsung untuk menyelesaikan transaksi pengambilalihan saham tersebut.
Iforte menjelaskan bahwa tujuan utama dari pengambilalihan ini adalah untuk memperkuat posisi bisnis mereka dalam sektor infrastruktur digital. Dengan akuisisi ini, Iforte akan memiliki kendali signifikan atas PT Remala Abadi, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pengembangan jaringan usaha mereka.
Setelah proses akuisisi selesai, Iforte sebagai pengendali baru di Remala akan melaksanakan penawaran tender wajib sesuai dengan Peraturan OJK No. 9/2018. Langkah ini dilakukan untuk mematuhi peraturan yang berlaku, terutama yang terkait dengan bidang pasar modal.
Rencana besar ini mencerminkan strategi Grup Djarum untuk memperluas pengaruhnya di sektor telekomunikasi dan multimedia. Sebagai salah satu konglomerasi besar di Indonesia, langkah ini juga menunjukkan ambisi mereka untuk tetap relevan dan kompetitif dalam era digital yang terus berkembang.
Akuisisi ini menegaskan pentingnya infrastruktur telekomunikasi dalam mendukung bisnis digital yang semakin kompleks. Dengan penguasaan saham di PT Remala Abadi, Iforte diperkirakan akan semakin kokoh sebagai pemain utama dalam industri ini.