Sumber foto: iStock

Digital Realty Bersama: Langkah Strategis Menguatkan Infrastruktur Data Center di Indonesia

Tanggal: 19 Mar 2025 20:43 wib.
Indonesia semakin berpotensi menjadi pusat digital di Asia Tenggara seiring dengan pengumuman kolaborasi antara Bersama Digital Infrastructure Asia (BDIA) dan Digital Realty, salah satu raksasa global di bidang pusat data. Perusahaan joint venture yang dinamakan Digital Realty Bersama ini diharapkan mampu memberikan kemudahan bagi perusahaan lokal maupun multinasional untuk memanfaatkan layanan teknologi global di Indonesia. Dengan semakin tingginya kebutuhan akan infrastruktur digital, kemitraan ini menjadi titik awal yang signifikan.

Digital Realty Bersama mengusung konsep kepemilikan yang seimbang, masing-masing dengan porsi 50%, yang bertujuan untuk merancang dan mengoperasikan data center di seluruh Indonesia. Salah satu kontribusi utama BDIA dalam kerjasama ini adalah platform data center yang bersifat carrier-neutral, yang dikenal sebagai Bersama Digital Data Centres (BDDC). Ini adalah langkah strategis untuk menyatukan kekuatan kedua perusahaan dalam menghadapi kebutuhan infrastruktur data yang terus berkembang.

Para pemegang saham mayoritas dari BDDC terdiri dari berbagai pelaku usaha terkemuka, termasuk Provident Capital Partners, Saratoga Investama Sedaya, serta konsorsium yang dipimpin oleh Macquarie Asset Management yang menjanjikan pengalaman dan modal yang kuat dalam mendukung perkembangan infrastruktur digital di Indonesia. Ini menunjukkan antusiasme para investor terhadap potensi pertumbuhan sektor data center di tanah air.

Digital Realty merupakan entitas global yang telah memiliki lebih dari 300 fasilitas data center di lebih dari 50 kota di seluruh dunia dengan valuasi perusahaan yang hampir mencapai US$ 61 miliar. Dengan pengalaman dan cakupan luas yang ditawarkannya, startup lokal dapat memperoleh akses ke teknologi dan inovasi terkini. Digital Realty Bersama kini juga akan mengoperasikan kampus terkoneksi di Jakarta, termasuk fasilitas data center CGK 11 yang baru saja diluncurkan di Jakarta Pusat dan CGK 10 yang ada di Jakarta Barat. 

Fasilitas data center CGK 11 yang dimulai dengan kapasitas TI sebesar 5 megawatt (MW) diharapkan dapat diperluas hingga mencapai 32 MW dalam beberapa tahap pengembangan mendatang. Dengan adanya ekspansi ini, Digital Realty Bersama akan bisa memenuhi permintaan yang terus melonjak untuk penyimpanan dan pengolahan data, terutama di era digitalisasi yang semakin pesat.

Konektivitas menjadi salah satu kunci utama dalam mendorong pertumbuhan industri ini. Digital Realty Bersama akan memanfaatkan platform layanan inovatif yang dikenal sebagai ServiceFabric. Platform ini memungkinkan klien untuk mengelola alur kerja yang kompleks secara terpusat, serta mengelola infrastruktur teknologi hibrida dan tugas-tugas berbasis kecerdasan buatan (AI). Pengintegrasian teknologi ini diharapkan akan membuat proses digitalisasi lebih efisien dan mudah diakses.

Dalam pandangan Angelo Syailendra, Presiden Direktur BDIA, teknologi yang diterapkan akan memberikan akses yang lebih mudah bagi perusahaan lokal dan multinasional untuk berinteraksi dengan berbagai penyedia layanan di seluruh dunia. “Semua menjadi lebih sederhana,” tambah Angelo dalam konferensi pers yang berlangsung di Jakarta pada tanggal 18 Maret 2025. Hal ini mencerminkan semangat kolaborasi yang diusung oleh kemitraan ini untuk membangun ekosistem digital yang lebih inklusif.

Meskipun demikian, penetrasi industri pusat data di Indonesia masih tergolong rendah. Dengan 5 megawatt per 1 juta populasi, Indonesia mirip dengan angka yang dimiliki Filipina. Namun, angka ini masih jauh di belakang Malaysia dan Singapura, yang masing-masing mencatatkan angka 95 dan 245 megawatt. Ini menunjukkan adanya peluang besar bagi pertumbuhan industri pusat data di Indonesia, terutama dengan adanya kemitraan strategis seperti ini.

Validitas dan keberlanjutan dari investasi seperti ini sangat tergantung pada perbaikan kualitas infrastruktur digital, interkonektivitas, serta kecepatan transformasi digital di Indonesia. “Kami berharap dapat berkontribusi dalam memperbaiki kualitas dan kecepatan transformasi digital di negara ini,” kata Angelo. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pemangku kepentingan untuk bersama-sama membangun infrastruktur pendukung yang lebih kuat.

Melihat perkembangan industri ini, bisa diantisipasi bahwa Indonesia akan menjadi salah satu pemain penting dalam ekosistem pusat data global. Dengan langkah-langkah strategis seperti ini, tidak diragukan lagi bahwa negara ini sedang mempersiapkan diri untuk mengambil bagian dalam arus besar digitalisasi global yang sedang terjadi. Berbagai sektor, mulai dari e-commerce hingga layanan keuangan, akan merasakan dampak yang positif dari kebangkitan industri data center di Indonesia, sehingga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang lebih luas.

Data yang kuat dan infrastruktur yang handal tentu menjadi kunci untuk menarik lebih banyak investasi dan memperkuat posisi Indonesia di panggung dunia. Kolaborasi antara perusahaan-perusahaan lokal dan global, seperti yang terlihat dalam perjanjian antara BDIA dan Digital Realty, akan menjadi pendorong utama dalam menciptakan ekosistem yang mendukung perkembangan inovasi dan teknologi di tanah air. Sebuah langkah maju yang menjanjikan bagi masa depan digital Indonesia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved