Sumber foto: iStock

Departemen Kehakiman AS Memaksa Google Menjual Chrome untuk Mencegah Monopoli

Tanggal: 21 Nov 2024 21:08 wib.
Departemen Kehakiman Amerika Serikat telah memberikan tekanan kepada Google untuk menjual browser internet Chrome sebagai bagian dari putusan monopoli yang dijatuhkan kepada perusahaan raksasa mesin pencarian tersebut. Keputusan ini diambil sebagai upaya untuk menciptakan iklim persaingan yang lebih seimbang bagi perusahaan mesin pencari lainnya di luar Google.

Chrome, sebagai browser internet yang diluncurkan oleh Google pada tahun 2008, telah menjadi salah satu produk yang digunakan oleh banyak pengguna di berbagai platform, baik komputer maupun perangkat mobile. Selain berfungsi sebagai jendela akses ke internet, Chrome juga memberikan data yang diperlukan untuk mendukung bisnis iklan digital yang menjadi salah satu pilar pendapatan utama Google.

Pada Kamis (21/11/2024), CNBC International melaporkan bahwa Departemen Kehakiman AS menekankan bahwa penjualan Chrome oleh Google akan membuka pintu lebih lebar bagi pesaing dalam menjalankan bisnis mesin pencarian.

Dokumen yang diserahkan ke pengadilan juga menunjukkan bahwa langkah ini diharapkan dapat mengurangi kendali Google atas titik akses penting serta memberikan kesempatan bagi perusahaan mesin pencari saingan untuk mengakses browser, yang bagi banyak pengguna merupakan gerbang utama dalam menjelajahi internet.

Selain memaksa penjualan Chrome, Departemen Kehakiman AS juga mengatasi berbagai aspek lain terkait praktik monopoli yang dilakukan Google. Langkah-langkah tersebut termasuk larangan bagi Google untuk menjalin kesepakatan dengan pihak ketiga seperti Apple dan Samsung, serta larangan untuk memberi preferensi terhadap mesin pencari mereka dibandingkan dengan produk sejenis yang dimiliki oleh perusahaan lain.

Menariknya, perintah ini juga mencegah Google untuk melancarkan strategi yang dapat dianggap merugikan pesaing baru, seperti melalui akuisisi, investasi, atau kerja sama yang mengarah pada perlakukan yang tidak adil terhadap persaingan di pasar digital. 

Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah AS untuk menjaga iklim persaingan yang seimbang dalam dunia bisnis digital, terutama di tengah dominasi Google dalam bisnis mesin pencarian dan iklan digital.

Dalam laporan keuangan Alphabet, induk usaha Google, terungkap bahwa pendapatan iklan dari mesin pencarian menyumbangkan sekitar US$ 49,4 miliar dari total pemasukan perusahaan tersebut selama kuartal III tahun 2024.

Dengan langkah yang diambil oleh Departemen Kehakiman AS, dapat disimpulkan bahwa penekanan terhadap Google untuk menjual Chrome merupakan langkah paling agresif pemerintah federal AS dalam menjaga iklim persaingan usaha sejak pemecahan Microsoft pada tahun 2000.

Ini merupakan sebuah langkah yang menunjukkan keseriusan pemerintah AS dalam mengendalikan dominasi perusahaan teknologi di pasar digital, serta memberikan kesempatan lebih luas bagi perusahaan-perusahaan lain untuk bersaing secara adil.

Perintah ini menunjukkan bahwa pemerintah AS tengah memperhatikan aktivitas perusahaan teknologi raksasa dengan lebih ketat, serta memberikan sinyal bagi perusahaan-perusahaan lain bahwa perlindungan kompetisi yang seimbang akan dijaga dengan ketat.

Diharapkan bahwa langkah ini akan membawa dampak positif dalam mendorong inovasi dan persaingan yang sehat di pasar digital, serta memberikan kesempatan yang lebih luas bagi pelaku usaha kecil dan menengah untuk bersaing secara adil dalam ekosistem bisnis yang semakin didominasi oleh perusahaanbesar.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved