DeepSeek Tembus Dominasi AI Global: Ancaman Baru bagi Raksasa Teknologi AS?
Tanggal: 29 Jan 2025 19:43 wib.
Sam Altman, CEO OpenAI, mengungkapkan antusiasmenya terhadap peluncuran model R1 DeepSeek dalam sebuah unggahan di platform X pada Senin (27/1/2025) malam. Dalam pernyataannya, Altman menyebut DeepSeek sebagai model yang memukau, terutama dalam hal efisiensi biaya. Kehadiran DeepSeek, menurut Altman, merupakan angin segar bagi persaingan di dunia kecerdasan buatan (AI). Ia juga menambahkan bahwa OpenAI akan mempercepat peluncuran sejumlah produk baru sebagai tanggapan terhadap kemunculan model AI ini.
Persaingan Global: DeepSeek Mengancam Dominasi Teknologi Amerika
DeepSeek, perusahaan kecerdasan buatan berbasis di Hangzhou, China, berhasil menarik perhatian dunia dengan inovasi terbarunya. Model AI mereka disebut-sebut mengguncang pasar saham global pada awal pekan ini. Popularitas chatbot DeepSeek menunjukkan bahwa pengembangan AI canggih tidak selalu membutuhkan daya komputasi besar seperti yang selama ini diyakini.
Langkah ini tak hanya menantang paradigma yang dipegang raksasa teknologi Amerika, tetapi juga memicu kegaduhan di pasar global. Artikel-artikel lain bahkan mencatat bahwa kehadiran DeepSeek menjadi ancaman nyata terhadap dominasi teknologi Amerika, termasuk OpenAI sendiri.
Sam Altman dan Pandangan OpenAI
Altman secara terbuka menyambut tantangan dari DeepSeek. Meski demikian, ia menolak gagasan bahwa pengembangan AI di masa depan akan lebih murah atau sederhana. Dalam unggahannya, ia menegaskan bahwa tim OpenAI berpendapat bahwa daya komputasi yang besar masih menjadi elemen kunci dalam keberhasilan misi mereka.
Pendapat ini sekaligus menjadi sinyal bahwa OpenAI tetap percaya pada pendekatan tradisional yang mengandalkan infrastruktur skala besar dan kompleks untuk mendorong inovasi AI. Bahkan, OpenAI bersama mitranya, SoftBank Group Corp, tengah berusaha membangun infrastruktur canggih senilai USD 100 miliar di Amerika Serikat guna memperkuat posisi mereka di peta persaingan global.
Dampak di Pasar Saham
Peluncuran DeepSeek tidak hanya mengguncang industri teknologi, tetapi juga membawa dampak langsung pada pasar saham global. Saham perusahaan mitra OpenAI, SoftBank Group Corp, tercatat mengalami penurunan sebesar 4,7% pada perdagangan Selasa pagi di Tokyo. Tren negatif ini menunjukkan tekanan yang dihadapi perusahaan-perusahaan teknologi besar akibat persaingan yang semakin ketat dari DeepSeek dan pemain baru lainnya.
Sementara itu, inovasi DeepSeek telah memengaruhi persepsi pasar terhadap kebutuhan daya komputasi besar untuk mengembangkan AI. Jika DeepSeek berhasil membuktikan bahwa model mereka dapat mengimbangi atau bahkan melampaui kinerja model AI tradisional, maka pola pengembangan AI di masa depan dapat berubah secara signifikan.
Masa Depan Persaingan AI
Dengan munculnya DeepSeek, pertanyaan besar yang muncul adalah bagaimana OpenAI dan perusahaan teknologi Amerika lainnya akan merespons. Altman telah memberikan gambaran bahwa OpenAI tidak akan tinggal diam. Perusahaan tersebut tengah mempersiapkan sejumlah langkah strategis, termasuk peluncuran produk baru, untuk mempertahankan posisi mereka di industri AI.
Namun, tantangan dari DeepSeek bukanlah hal yang bisa diabaikan. Popularitas dan efisiensi biaya model DeepSeek memberikan keuntungan kompetitif yang besar, terutama di pasar yang sensitif terhadap harga. Apalagi, dengan basis operasional di China, DeepSeek juga memiliki akses ke sumber daya lokal yang melimpah dan pasar domestik yang luas, memberikan mereka keunggulan tambahan.