Sumber foto: Bitcoin Sistemi

DeepSeek Mengguncang Pasar! Dampaknya pada Bitcoin dan Prediksi Harga Kripto

Tanggal: 30 Jan 2025 12:21 wib.
Gejolak di pasar global yang dipicu oleh startup kecerdasan buatan asal China, DeepSeek, telah menciptakan volatilitas di sektor aset digital. Pertanyaan pun bermunculan mengenai prospek kripto setelah lonjakan harga yang terjadi tahun lalu.

Saat ini, Bitcoin mengalami sedikit pelemahan sebesar 0,1% dalam 24 jam terakhir hingga pukul 15.01 waktu Indonesia, dengan harga berada di angka US$102.673. Secara mingguan, nilai Bitcoin turun 2,6%, menunjukkan tren negatif dalam pergerakan pasar.

Nasdaq 100, yang merupakan indeks saham teknologi Amerika Serikat, sempat tertekan namun mulai kembali pulih. Sementara itu, token seperti Ether dan Solana mengalami tekanan yang lebih dalam. Ether turun 1,2% dibandingkan hari sebelumnya menjadi US$3.155 dan mencatat penurunan 4,6% secara mingguan. Solana juga mengalami pelemahan sebesar 1,7% dalam sehari dan turun hingga 8,6% dibandingkan minggu lalu, dengan nilai bertahan di US$234,36.

Kesuksesan DeepSeek yang tiba-tiba melonjak memperlihatkan meningkatnya persaingan AI dari China, yang pada gilirannya menimbulkan kekhawatiran terhadap valuasi saham teknologi AS. Saham-saham yang selama ini mendominasi inovasi teknologi kini menghadapi tantangan baru dari rival China.

Kekhawatiran terhadap kripto juga semakin meningkat karena potensi dampak terhadap semangat spekulatif di pasar. Apalagi, kebijakan eksekutif Presiden Donald Trump yang mendukung regulasi aset digital belum mampu memberikan dorongan signifikan bagi Bitcoin.

Menurut Rick Maeda, analis riset di Presto Research, volatilitas yang meningkat sering kali hanya bersifat sementara. Ia berpendapat bahwa reaksi awal pasar terhadap perubahan teknologi dan regulasi terkadang berlebihan.

Bitcoin memiliki hubungan erat dengan saham teknologi AS, dengan koefisien korelasi 30 hari sebesar 0,67, menurut data Bloomberg. Ini berarti pergerakan harga Bitcoin cenderung mengikuti tren saham teknologi. Chief Investment Officer ByteTree Asset Management, Charlie Morris, mengungkapkan bahwa semakin sulit untuk membedakan antara Bitcoin dan perusahaan teknologi besar karena pola pergerakan mereka yang serupa.

Terlepas dari kebijakan eksekutif yang mendukung dan penurunan indeks dolar AS, Bitcoin masih belum mampu menembus level tertinggi baru. Rekor harga tertinggi Bitcoin sebelumnya berada di angka US$109.241 menjelang pelantikan Donald Trump pada 20 Januari, namun sejak itu mengalami penurunan. Kebijakan yang diumumkan presiden AS pada Kamis lalu juga gagal mendorong reaksi pasar yang signifikan.

Selama periode 2023 hingga 2024, Bitcoin telah melonjak 465%, membuat banyak investor bertanya-tanya sampai kapan tren kenaikan ini akan bertahan. Kebijakan pro-kripto dari Trump tetap menjadi pilar utama yang mendukung pasar Bitcoin dan aset digital lainnya.

Jonathan Yark, seorang trader senior di Acheron Trading, menyebutkan bahwa salah satu langkah yang paling dinantikan dari pemerintahan Trump adalah kemungkinan penciptaan cadangan Bitcoin nasional, yang sempat menjadi bagian dari kampanye politiknya. Ide ini juga mendapat dukungan dari CEO Ark Investment Management, Cathie Wood, yang menyatakan bahwa langkah tersebut bisa mengubah lanskap investasi kripto secara signifikan.

Namun, tidak semua aset digital menikmati tren positif. Beberapa indikator menunjukkan bahwa separuh bagian bawah dari 100 aset digital terbesar telah mengalami penurunan lebih dari 10% sejak awal tahun.

Menurut Caroline Mauron, salah satu pendiri Orbit Markets, Bitcoin kemungkinan besar akan tetap berada dalam kisaran harga US$90.000 hingga US$110.000 dalam waktu dekat, sementara pasar mengalami konsolidasi.

Pergerakan harga kripto saat ini menjadi bukti bahwa inovasi dalam teknologi AI dan kebijakan pemerintah dapat memberikan dampak yang besar terhadap pasar digital. Dengan persaingan yang semakin ketat antara China dan AS dalam pengembangan AI, masa depan Bitcoin dan aset kripto lainnya masih penuh dengan ketidakpastian.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved