Sumber foto: Pintu

DeepSeek Guncang Dunia, Tapi Microsoft dan Meta Tetap Tancap Gas Dalam Investasi AI! Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?

Tanggal: 2 Feb 2025 14:29 wib.
Tampang.com | Industri teknologi global baru-baru ini dikejutkan dengan hadirnya layanan kecerdasan buatan (AI) bernama DeepSeek yang dikembangkan dengan biaya yang sangat terjangkau. Keberhasilan DeepSeek menciptakan geger di pasar teknologi Amerika Serikat, bahkan merontokkan kekayaan 500 orang terkaya di dunia. Aplikasi DeepSeek pun langsung meroket, menduduki posisi teratas sebagai aplikasi yang paling banyak diunduh di toko aplikasi.

Namun, meskipun keberhasilan DeepSeek ini menunjukkan bahwa teknologi AI tidak selalu memerlukan biaya besar untuk berkembang, hal itu sepertinya tidak membuat Silicon Valley kapok untuk terus menggelontorkan dana dalam jumlah besar untuk pengembangan AI. Raksasa teknologi seperti Microsoft dan Meta tetap menunjukkan komitmennya untuk berinvestasi besar-besaran dalam pembangunan infrastruktur AI.

CEO Meta, Mark Zuckerberg, dalam laporan kinerja yang disampaikan kepada investor, mengungkapkan bahwa perusahaan akan terus mengalokasikan dana besar untuk membangun jaringan komputer yang lebih besar guna mendukung pengembangan AI. "Berinvestasi dalam jumlah besar untuk infrastruktur akan menjadi strategi yang menguntungkan di masa depan," katanya, seperti yang dilansir oleh Reuters.

Pernyataan serupa juga diungkapkan oleh CEO Microsoft, Satya Nadella. Ia menekankan bahwa meskipun biaya pengembangan AI besar, investasi dalam infrastruktur ini akan mempercepat kapasitas pengembangan AI di masa mendatang. "Saat AI menjadi lebih efisien dan aksesnya meluas, kita akan melihat lebih banyak permintaan," ujarnya dalam panggilan dengan analis keuangan.

Untuk menunjukkan keseriusannya, Microsoft telah menyiapkan anggaran sebesar 80 miliar dolar AS untuk pengembangan AI pada tahun fiskal ini. Sementara itu, Meta berkomitmen mengeluarkan dana sebesar 65 miliar dolar AS untuk tujuan serupa. Jumlah ini jauh lebih besar jika dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan oleh DeepSeek, yang hanya menghabiskan sekitar 6 juta dolar AS untuk model AI terbarunya, R1. Namun, penting untuk dicatat bahwa biaya yang rendah dari DeepSeek hanya untuk daya komputasi, bukan untuk pengembangan secara keseluruhan.

Meski demikian, keberhasilan DeepSeek yang dapat menciptakan dampak besar dengan biaya pengembangan yang lebih rendah menimbulkan pertanyaan di kalangan investor tentang apakah strategi pengeluaran besar-besaran yang dilakukan oleh Microsoft dan Meta akan memberikan hasil yang sebanding di masa depan. Investor mulai mempertanyakan apakah investasi besar yang digelontorkan oleh dua perusahaan ini akan membuahkan keuntungan yang signifikan atau justru hanya memboroskan dana tanpa hasil yang optimal.

Terlebih lagi, saham Microsoft anjlok hingga 6% pada perdagangan tanggal 30 Januari 2025, setelah sejumlah analis mempertanyakan efektivitas pengeluaran besar perusahaan untuk AI. Di sisi lain, saham Meta justru mencatatkan kenaikan 4% berkat laporan kinerja perusahaan yang sangat baik pada kuartal keempat tahun 2024. Meskipun ada keraguan mengenai pengeluaran besar oleh perusahaan-perusahaan besar ini, Meta berhasil menunjukkan kinerja yang solid, yang mungkin akan memberikan keyakinan lebih kepada investor.

Bagi perusahaan seperti Microsoft dan Meta, pengembangan AI adalah hal yang sangat penting dalam upaya mereka untuk memimpin industri teknologi di masa depan. Meskipun biaya yang dibutuhkan sangat besar, pengembangan AI memiliki potensi untuk merevolusi banyak sektor, mulai dari kesehatan, keuangan, hingga teknologi konsumen. Kedua perusahaan ini memiliki visi yang sangat ambisius untuk menciptakan kecerdasan buatan yang lebih canggih dan dapat digunakan oleh lebih banyak orang di seluruh dunia.

Namun, para pengamat pasar berpendapat bahwa meskipun biaya tinggi dalam pengembangan AI mungkin diperlukan untuk jangka panjang, perusahaan-perusahaan besar juga harus mempertimbangkan risiko dan potensi pengembalian investasi. Sebab, jika AI tidak berkembang sesuai harapan atau tidak dapat diakses oleh pasar yang lebih luas, investasi yang besar tersebut bisa menjadi sia-sia.

Sementara itu, keberhasilan DeepSeek yang berkembang dengan biaya rendah menjadi sebuah peringatan bahwa pengembangan teknologi yang efisien dan terjangkau dapat memberikan dampak besar tanpa harus mengeluarkan dana yang sangat besar. Hal ini juga membuka peluang bagi perusahaan-perusahaan lain untuk mencari cara inovatif dalam mengembangkan AI dengan biaya yang lebih rendah, yang tentunya bisa lebih menguntungkan dalam jangka panjang.

Kehadiran DeepSeek yang menghadirkan inovasi besar dengan biaya yang minimal ini juga memperlihatkan bahwa pengembangan teknologi tidak harus selalu mahal dan berisiko. Dengan pendekatan yang lebih efisien, teknologi AI bisa lebih cepat diterima oleh pasar dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi banyak sektor industri.

Meski demikian, raksasa teknologi seperti Microsoft dan Meta tetap percaya bahwa investasi besar yang mereka lakukan dalam infrastruktur AI akan membawa keuntungan jangka panjang. Namun, seiring waktu, kita mungkin akan melihat apakah keputusan ini benar-benar menghasilkan profit yang setimpal dengan pengeluaran yang telah mereka keluarkan, ataukah mereka akan beradaptasi dengan model yang lebih efisien seperti yang diperkenalkan oleh DeepSeek.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved