Databricks Pecahkan Rekor Pendanaan: Galang Rp 161 Triliun, Valuasi Sentuh Rp 999 Triliun
Tanggal: 18 Des 2024 19:05 wib.
Databricks, sebuah perusahaan analisis data, berhasil menggaet dana sebesar US$ 10 miliar (setara dengan Rp 161 triliun) dalam salah satu ronde pendanaan terbesar dalam sejarah. Dana yang disuntikkan tersebut mendorong valuasi Databricks untuk mencapai US$ 62 miliar (sekitar Rp 999 triliun). Reuters melaporkan bahwa Thrive Capital, perusahaan modal ventura yang dipimpin oleh Joshua Kushner, berhasil memimpin ronde pendanaan terbaru Databricks.
Investor-investor besar lainnya seperti Andreessen Horowitz, DST Global, Insight Partners, WCM Investment Management, dan GIC, perusahaan investasi milik negara Singapura, juga turut serta dalam pendanaan ini. Databricks, yang merupakan pesaing utama dari Snowflake dalam industri analisis data, telah melayani klien-klien besar seperti Comcast, Rivian, dan Shell.
Ronde pendanaan Databricks berhasil melampaui pendanaan sejumlah US$ 6,6 miliar yang diumumkan oleh OpenAI pada bulan Oktober. OpenAI sendiri merupakan perusahaan di balik robot chat AI ChatGPT. Menurut Reuters, dana segar yang diterima oleh Databricks kembali menegaskan kesuksesan startup dalam mengembangkan teknologi AI.
Perusahaan berencana untuk menggunakan dana tersebut untuk membeli saham karyawan, merekrut talenta AI, berinvestasi di produk AI, serta mencari peluang merger atau akuisisi. Vince Hankes dari Thrive Capital mengatakan, "Databricks adalah salah satu ikon perusahaan teknologi, yang siap menjadi platform berikutnya. Dalam teknologi, platform mereka makin besar, makin baik, hingga punya keunggulan untuk makin ekspansi."
Sementara Insight Partners, yang menyuntikkan US$ 1 miliar dalam ronde pendanaan terakhir Databricks, menyatakan bahwa adopsi AI generatif akan menjadi katalis tahap pertumbuhan selanjutnya. George Matthew dari Insight Partner menambahkan, "Kebutuhan untuk memproses data yang tak terstruktur makin tinggi. Permintaan eksponensial untuk manajemen data kelas enterprise, sistem, dan analisis AI mendasari peran Databricks untuk membantu organisasi membuka potensi data mereka."
Databricks diperkirakan akan mencapai arus kas positif untuk pertama kalinya pada awal 2025 setelah 10 tahun beroperasi. Selain itu, Databricks memproyeksikan pendapatan sebesar US$ 3,8 miliar pada tahun fiskal 2025.
Kepentingan strategis Databricks terletak pada kemampuannya dalam memproses dan menganalisis data yang tak terstruktur. Selain itu, Databricks memiliki fokus kuat dalam mengembangkan sistem dan analisis AI untuk memenuhi tuntutan pasar kelas enterprise. Peter Johnson, seorang analis pasar teknologi, menambahkan bahwa nilai Databricks dalam memfasilitasi organisasi dalam memanfaatkan potensi data menciptakan keunggulan kompetitif yang kuat.
Kesuksesan Databricks dalam menggalang dana sebesar Rp 161 triliun menunjukkan bahwa teknologi AI masih menjadi fokus utama dalam industri startup. Dalam beberapa tahun terakhir, investor telah semakin antusias dalam mendukung startup yang memiliki potensi untuk menghadirkan inovasi teknologi AI yang dapat mengganggu pasar. Hal ini menggambarkan pasar modal yang berpotensi untuk mendukung pengembangan teknologi AI yang lebih maju di masa depan.
Menurut data terbaru, sebagian besar dana yang diberikan untuk pengembangan teknologi AI berasal dari investor-investor global yang memiliki minat besar dalam mendukung perusahaan-perusahaan teknologi AI yang memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi di pasar global. Dukungan ini tidak hanya berdampak pada pertumbuhan perusahaan AI di dalam negeri, tetapi juga mendorong perkembangan teknologi AI global yang dapat bersaing dalam pasar internasional.
Dengan berkembangnya teknologi AI, diperkirakan bahwa kebutuhan akan analisis data yang lebih canggih akan terus meningkat, terutama dalam industri keuangan, e-commerce, perawatan kesehatan, dan logistik. Oleh karena itu, investasi besar pada perusahaan-perusahaan seperti Databricks juga diharapkan akan memberikan dampak positif dalam mempercepat perkembangan teknologi AI dan analisis data di berbagai sektor industri.
Kesuksesan Databricks dalam mendapatkan dana sebesar Rp 161 triliun untuk mengembangkan teknologi AI dapat dianggap sebagai cerminan dari antusiasme dan optimisme investor terhadap masa depan industri teknologi AI. Dengan adanya dukungan modal yang besar, diharapkan Databricks dapat terus memimpin dalam inovasi teknologi AI, memberikan kontribusi nyata dalam memecahkan masalah kompleks melalui analisis data, dan turut berperan dalam memajukan industri teknologi global.