Sumber foto: Cnnindonesia.com

Dampak Gangguan Microsoft Down: Maskapai Penerbangan dan Bisnis Terdampak

Tanggal: 29 Agu 2024 22:16 wib.
Pada hari Jumat, layanan dari maskapai penerbangan hingga perbankan kembali pulih setelah gangguan Microsoft Windows mengacaukan sistem komputer selama beberapa jam. Insiden ini menyoroti kerentanan teknologi dunia yang saling terhubung. Setelah gangguan tersebut teratasi, perusahaan-perusahaan harus menghadapi penumpukan penundaan dan pembatalan penerbangan, janji medis yang terlewat, pesanan yang tertunda, dan masalah lain yang mungkin memerlukan waktu berhari-hari untuk diselesaikan.

Salah satu contoh dampaknya adalah pada maskapai penerbangan, di mana lebih dari 110.000 penerbangan komersial yang dijadwalkan pada hari Jumat mengalami lebih dari 5.000 pembatalan secara global. Delta Air Lines, misalnya, harus membatalkan 20% dari penerbangannya. Selain itu, berbagai maskapai di berbagai bandara di dunia melaporkan masalah dalam pelaksanaan tugas, termasuk penggunaan boarding pass yang ditulis tangan untuk mengatasi gangguan sistem. Situasi ini tidak hanya merugikan maskapai penerbangan, namun juga berdampak pada penumpang yang mengalami penundaan panjang.

Tidak hanya itu, perusahaan perbankan dan jasa keuangan juga terdampak. Mereka harus memperingatkan pelanggan tentang gangguan, sementara pedagang di pasar berbicara tentang masalah dalam melaksanakan transaksi. Di sektor kesehatan, penyedia layanan kesehatan di Amerika Serikat melaporkan gangguan yang memengaruhi pusat panggilan, portal pasien, dan operasi lainnya. Dampaknya menyebabkan sejumlah layanan medis harus menangani kasus darurat saja, dan ada kemungkinan pasien harus mengalami penundaan atau harus dijadwal ulang.

Terlepas dari sektor bisnis dan transportasi, gangguan ini juga berdampak pada sektor keamanan. Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur AS mengatakan pihaknya mengamati adanya upaya peretasan menggunakan gangguan teknis tersebut untuk aktivitas phishing dan kejahatan lainnya. Gangguan ini menunjukkan ketidaksiapan organisasi dalam menerapkan rencana darurat ketika titik kegagalan tunggal seperti sistem TI atau perangkat lunak yang digunakan mengalami kerusakan. Hal ini memunculkan kekhawatiran bahwa banyak organisasi tidak siap menghadapi gangguan serupa di masa depan.

Gangguan teknis yang merambat juga memiliki dampak ekonomi yang signifikan. Indeks utama Wall Street jatuh pada hari Jumat, memperdalam penjualan yang dipicu oleh saham teknologi dan hasil campuran. Selain itu, mata uang dolar menguat, sementara indeks volatilitas Cboe mencapai level tertinggi sejak awal Mei. Hal ini menunjukkan bahwa gangguan teknis tersebut telah mengguncang pasar keuangan dan mengganggu kestabilan ekonomi global.

Meskipun gangguan teknis ini telah berdampak luas, terdapat beberapa catatan penting dalam mengevaluasi kondisi ini. Pertama, perusahaan teknologi global seperti Microsoft dan CrowdStrike memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan sistem dan produk mereka tidak menyebabkan kegagalan semacam ini di masa depan. Hal ini menunjukkan bahwa diperlukan upaya lebih lanjut dalam membangun keamanan dan ketangguhan sistem teknologi di masa mendatang. Kedua, perusahaan-perusahaan dalam berbagai sektor harus mampu menghadapi gangguan teknis dengan rencana darurat yang matang dan cadangan yang lebih baik guna meminimalisir dampaknya.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved