Sumber foto: iStock

Cuaca Panas Mendidih, Ilmuwan Pakai Berlian Dinginkan Bumi

Tanggal: 25 Okt 2024 22:51 wib.
Pemanasan global telah menjadi perhatian utama dalam beberapa dekade terakhir ini. Salah satu dampaknya yang paling terasa adalah peningkatan suhu di Bumi. Untuk mengatasi masalah ini, para ilmuwan terus mencari solusi inovatif, salah satunya adalah dengan menggunakan debu berlian untuk mendinginkan planet ini.

Studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Geophysical Research Letters, mengusulkan penggunaan debu berlian sebagai solusi untuk mengurangi efek pemanasan global. Penelitian ini didasari oleh kerja sama sekelompok ahli klimatologi dan ilmu bumi di ETH Zurich, yang telah melakukan penelitian ekstensif dalam pembuatan model iklim 3D untuk mengeksplorasi dampak aerosol terhadap lingkungan.

Menurut temuan penelitian, debu berlian efisien untuk keperluan injeksi dan mampu memantulkan sinar matahari dan panas lebih baik dibandingkan dengan aerosol lain yang telah diuji. Kehandalan debu berlian ini juga terbukti dengan kemampuannya bertahan di udara lebih lama tanpa menggumpal, hal ini sangat penting untuk mengurangi efek retensi panas.

Dalam penelitian ini, para ilmuwan memprediksi bahwa penggunaan debu berlian buatan manusia sebanyak 5 juta ton setiap tahun dapat mengurangi suhu Bumi hingga 1,6° Celcius dalam kurun waktu 45 tahun. Tidak hanya itu, debu berlian juga terbukti tidak aktif secara kimia dan tidak menimbulkan bahaya lingkungan seperti halnya oksida sulfur. Karakteristik ini membuatnya lebih sesuai untuk aktivitas geoengineering apa pun.

Namun, penggunaan debu berlian untuk geoengineering ini juga membutuhkan biaya yang sangat besar. Diperkirakan biaya untuk latihan ini mencapai sekitar US$200 triliun, atau sekitar 2400 kali lebih besar dari opsi penyebaran sulfur dioksida sebagai aerosol. Meskipun demikian, para ilmuwan melihat bahwa efek positif yang dihasilkan lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan.

Metode penggunaan aerosol untuk menurunkan suhu bumi sebenarnya telah ada sejak lama, terinspirasi dari dampak letusan gunung berapi. Contohnya adalah letusan Gunung Pinatubo pada tahun 1991 yang menyebabkan penurunan sementara suhu global. Meskipun aerosol sulfur buatan telah diusulkan untuk digunakan, namun efek buruknya termasuk hujan asam dan degradasi lapisan ozon menjadikan debu berlian sebagai pilihan yang lebih aman dan ramah lingkungan.

Dalam kajian ini, penggunaan debu berlian dianggap sebagai upaya inovatif dan terobosan baru dalam mengatasi perubahan iklim. Meski begitu, penelitian lebih lanjut dan kolaborasi antarbidang ilmu sangat diperlukan untuk memastikan efektivitas dan keamanan dari penggunaan debu berlian sebagai solusi geoengineering dalam mengurangi dampak pemanasan global.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved