Sumber foto: iStock

China Ubah Mobil Listrik Jadi Pembangkit Energi: Revolusi Baru di Industri Kelistrikan?

Tanggal: 5 Apr 2025 19:19 wib.
China sedang mengembangkan teknologi inovatif dengan memanfaatkan mobil listrik sebagai sumber energi tambahan bagi jaringan listrik nasional. Inisiatif ini bertujuan untuk menyeimbangkan pasokan listrik saat permintaan mencapai puncaknya, sekaligus mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan.

Proyek Percontohan di Sembilan Kota

Pemerintah China telah merancang proyek percontohan di sembilan kota sebagai langkah awal untuk menguji efektivitas sistem ini. Dikutip dari Reuters, inisiatif ini diharapkan dapat menjadi solusi atas lonjakan permintaan listrik, seiring dengan meningkatnya jumlah kendaraan listrik di negara tersebut.

Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) China sebelumnya telah menetapkan regulasi terkait sistem berbagi listrik. Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan integrasi kendaraan listrik dengan jaringan listrik nasional agar tidak menyebabkan kelebihan beban pada infrastruktur energi negara.

Sebanyak 30 proyek akan diluncurkan di kota-kota besar seperti Beijing, Shanghai, Shenzhen, dan Guangzhou. Sebagian besar proyek ini mengusung konsep Vehicle-to-Grid (V2G), di mana mobil listrik tidak hanya berfungsi sebagai alat transportasi, tetapi juga sebagai penyimpan daya listrik yang dapat dikembalikan ke jaringan saat dibutuhkan.

Bagaimana Sistem Vehicle-to-Grid (V2G) Bekerja?

Sistem V2G memungkinkan mobil listrik untuk menyesuaikan waktu pengisian daya agar tidak terjadi lonjakan beban pada jam sibuk. Selain itu, kendaraan listrik dapat berfungsi sebagai penyedia layanan penting seperti stabilisasi frekuensi jaringan dan penyimpanan daya cadangan.

Dengan teknologi ini, pemilik mobil listrik tidak hanya dapat mengurangi biaya pengisian daya, tetapi juga berpotensi mendapatkan penghasilan tambahan dari listrik yang mereka jual kembali ke jaringan. Tidak hanya pemilik kendaraan pribadi, pemilik stasiun pengisian daya juga bisa mendapatkan keuntungan dari skema ini.

Peran Berbagai Pihak dalam Implementasi Proyek

Untuk memastikan kelancaran proyek ini, beberapa pihak memiliki peran penting:



Perusahaan pengelola jaringan listrik bertanggung jawab atas pelaksanaan proyek percontohan dan distribusi daya.
 


Pemerintah daerah akan mengoordinasikan pembangunan fasilitas pengisian daya.
 


Badan pengatur energi akan mencari pemilik kendaraan listrik yang bersedia bergabung dalam skema berbagi listrik ini.
 



Dampak Positif terhadap Industri Energi

Implementasi sistem V2G ini diyakini akan membawa berbagai manfaat, baik bagi pemilik kendaraan listrik maupun jaringan kelistrikan nasional. Berikut beberapa dampak positifnya:



Stabilisasi Pasokan Listrik
Dengan adanya sumber daya tambahan dari mobil listrik, jaringan listrik dapat lebih stabil dan tidak rentan terhadap pemadaman akibat lonjakan permintaan.
 


Efisiensi Penggunaan Energi Terbarukan
Sistem ini mendukung penggunaan energi terbarukan dengan menyimpan kelebihan daya dari panel surya atau turbin angin dan menggunakannya saat dibutuhkan.
 


Peluang Ekonomi Baru
Pemilik kendaraan listrik dapat memperoleh pendapatan pasif dari energi yang mereka jual kembali, sehingga biaya kepemilikan kendaraan menjadi lebih ringan.
 


Pengurangan Emisi Karbon
Dengan meningkatkan efisiensi penggunaan listrik dan mengurangi ketergantungan pada pembangkit listrik berbasis bahan bakar fosil, sistem ini dapat membantu menurunkan emisi karbon secara signifikan.
 



Tantangan dan Hambatan Implementasi

Meski terdengar menjanjikan, penerapan sistem V2G bukan tanpa tantangan. Beberapa hambatan yang perlu diatasi antara lain:



Kesiapan Infrastruktur
Fasilitas pengisian daya dan sistem distribusi listrik perlu ditingkatkan untuk mendukung sistem V2G secara luas.
 


Regulasi dan Standarisasi
Perlu adanya kebijakan yang jelas mengenai tarif listrik, kontrak antara pemilik kendaraan dan perusahaan listrik, serta standar teknis yang harus dipenuhi.
 


Daya Tahan Baterai
Penggunaan baterai sebagai sumber daya bagi jaringan listrik dapat mempercepat degradasi baterai jika tidak dikelola dengan baik.
 



Masa Depan Teknologi V2G di China

China terus menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan teknologi energi terbarukan dan kendaraan listrik. Jika proyek percontohan ini berhasil, bukan tidak mungkin teknologi V2G akan diterapkan secara luas di seluruh negeri dan bahkan diadopsi oleh negara lain.

Sebagai salah satu pasar mobil listrik terbesar di dunia, langkah China ini bisa menjadi contoh bagi negara lain dalam mengintegrasikan kendaraan listrik dengan jaringan energi nasional. Dengan semakin berkembangnya teknologi penyimpanan daya dan jaringan pintar, konsep berbagi listrik melalui kendaraan listrik berpotensi menjadi standar global di masa depan.

Inovasi ini menandai langkah besar dalam evolusi energi terbarukan dan efisiensi jaringan listrik. Jika berhasil diimplementasikan, sistem V2G tidak hanya akan mengoptimalkan penggunaan energi tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru bagi pemilik kendaraan listrik. Tantangan dalam infrastruktur dan regulasi perlu diatasi agar konsep ini bisa berjalan optimal. Dengan dukungan pemerintah dan industri, masa depan kendaraan listrik sebagai penyedia energi alternatif tampaknya semakin dekat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved