Sumber foto: Roozrang

China Siap Kalahkan AS dalam AI? Pavel Durov Ungkap Rahasia di Baliknya!

Tanggal: 6 Feb 2025 14:14 wib.
China semakin mendominasi dunia teknologi kecerdasan buatan (AI), membuat Amerika Serikat mulai merasa terancam. Pendiri Telegram, Pavel Durov, baru-baru ini mengungkapkan pandangannya tentang faktor utama yang mendorong kemajuan pesat China dalam AI, termasuk peran startup seperti DeepSeek yang mulai menyaingi raksasa teknologi AS.

Mengapa China Bisa Maju Pesat dalam AI?

Dalam sebuah postingan di saluran Telegram pribadinya, Durov menyoroti betapa cepatnya China mengejar ketertinggalan dalam pengembangan AI. Salah satu bukti nyata adalah keberhasilan startup DeepSeek, yang telah menarik perhatian dunia dan membuat AS waspada.

Menurutnya, kemajuan ini bukanlah sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba. Keberhasilan China dalam AI didorong oleh fondasi pendidikan yang kuat, terutama dalam bidang matematika dan pemrograman. Sistem pendidikan China telah lama dikenal memberikan tekanan akademis tinggi, yang pada akhirnya menciptakan generasi muda yang unggul dalam berpikir logis dan pemecahan masalah.


"Kemajuan China dalam efisiensi algoritma tidak terjadi begitu saja. Siswa-siswa China telah lama menjadi yang terbaik dalam matematika dan pemrograman di olimpiade internasional," ujar Durov.


Kritik terhadap Sistem Pendidikan Barat

Di sisi lain, Durov menyoroti perbedaan besar antara sistem pendidikan di China dan negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat. Menurutnya, banyak sekolah di Barat tidak mendorong kompetisi akademik. Mereka cenderung menyembunyikan peringkat dan nilai siswa untuk mengurangi tekanan, tetapi justru menghilangkan motivasi para siswa berbakat.


"Sekolah-sekolah di Barat melarang pengumuman nilai dan peringkat secara terbuka. Tujuannya memang untuk mengurangi tekanan pada siswa, tetapi hal ini justru bisa membuat siswa berprestasi kehilangan motivasi," jelasnya.


Ia juga menambahkan bahwa banyak siswa sekarang lebih tertarik pada video game kompetitif dibandingkan studi akademik. Hal ini disebabkan oleh sistem permainan yang memberikan peringkat, penghargaan, dan pengakuan yang jelas—sesuatu yang sering kali tidak mereka dapatkan dalam pendidikan formal di Barat.

Dampak pada Masa Depan AI

Durov berpendapat bahwa pola pikir kompetitif yang tertanam dalam sistem pendidikan China memberikan keunggulan besar dalam perkembangan teknologi, terutama AI. Sebaliknya, jika AS tidak melakukan perubahan mendasar dalam sistem pendidikannya, ia yakin bahwa China akan terus mendominasi industri AI dalam beberapa dekade mendatang.


"Begitu para siswa Barat memasuki dunia nyata, di mana persaingan dalam bisnis, sains, dan teknologi tidak bisa dihindari, mereka mungkin akan kesulitan untuk beradaptasi," tambahnya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved