China Pecahkan Rekor Dunia dengan Fusi Nuklir, Apa Artinya untuk Masa Depan Energi Bersih?
Tanggal: 30 Jan 2025 12:01 wib.
China baru saja mencetak sejarah dalam pengembangan energi bersih dengan keberhasilan reaktor fusi nuklir Experimental Advanced Superconducting Tokamak (EAST), yang berhasil bertahan dalam kondisi stabil selama 1.066 detik atau hampir 18 menit. Pencapaian ini tidak hanya mengukir rekor dunia baru, tetapi juga menandai kemajuan signifikan dalam upaya menciptakan sumber energi bersih yang sangat potensial di masa depan.
Reaktor yang dijuluki "matahari buatan" ini sebelumnya sempat mencatatkan rekor 403 detik, yang juga dicapai oleh EAST. Namun, dengan waktu stabil yang baru, prestasi ini menjadi bukti kemajuan pesat dalam teknologi fusi nuklir. Reaktor ini bekerja dengan cara meniru proses yang terjadi di dalam matahari, yaitu melalui fusi nuklir, yang menggabungkan inti atom hidrogen menjadi helium pada suhu yang luar biasa tinggi, lebih dari 180 juta derajat Fahrenheit.
Salah satu keunggulan dari teknologi fusi nuklir ini adalah tidak menghasilkan limbah nuklir berbahaya ataupun emisi gas rumah kaca. Berbeda dengan reaktor fisi tradisional yang menghasilkan limbah radioaktif, fusi nuklir dinilai sebagai sumber energi yang jauh lebih bersih dan aman untuk lingkungan. Hal ini menjadikannya sebagai alternatif yang sangat menarik untuk menggantikan sumber energi fosil yang semakin terbatas.
Menurut Song Yuntao, Direktur Institut Fisika Plasma dari Akademi Ilmu Pengetahuan China, pencapaian ini merupakan langkah penting menuju tercapainya pembangkit listrik fusi komersial. "Operasi stabil pada efisiensi tinggi selama ribuan detik akan memungkinkan sirkulasi plasma yang berkelanjutan, yang sangat penting untuk pembangkitan daya berkelanjutan dari pabrik fusi di masa depan," ujarnya.
EAST, yang berlokasi di Hefei, China, menggunakan teknologi tokamak, sebuah mesin berbentuk donat yang berfungsi untuk memanaskan bahan bakar hidrogen hingga mencapai bentuk plasma. Plasma ini kemudian dijaga dengan medan magnet yang sangat kuat agar reaksi fusi tetap berlanjut. Salah satu kemajuan terbaru dalam teknologi EAST adalah peningkatan sistem pemanas reaktor yang kini setara dengan daya 140.000 oven gelombang mikro. Hal ini memungkinkan reaktor untuk beroperasi dalam jangka waktu yang lebih lama, mencapai stabilitas yang lebih tinggi.
Namun, meskipun China mencatatkan kemajuan yang luar biasa, negara ini bukan satu-satunya yang berusaha mengembangkan teknologi fusi nuklir. EAST juga berperan dalam mendukung pengembangan Reaktor Eksperimental Termonuklir Internasional (ITER), proyek kolaborasi global yang melibatkan puluhan negara, termasuk Amerika Serikat, Jepang, dan Uni Eropa. ITER, yang sedang dibangun di Prancis, diperkirakan akan menjadi reaktor fusi terbesar di dunia dan direncanakan mulai beroperasi pada tahun 2039. Keberhasilan ITER diharapkan dapat memberikan kontribusi besar dalam menghasilkan energi bersih secara komersial.
Meski demikian, para ahli mengingatkan bahwa teknologi fusi nuklir masih memiliki banyak tantangan. Hingga saat ini, semua reaktor fusi, termasuk EAST, masih mengonsumsi lebih banyak energi daripada yang mereka hasilkan. Oleh karena itu, meskipun kemajuan yang diperoleh sangat menggembirakan, teknologi ini diperkirakan masih membutuhkan waktu beberapa dekade sebelum dapat digunakan secara komersial. Namun, setiap kemajuan yang tercapai memberikan harapan bahwa energi bersih yang hampir tak terbatas suatu saat bisa menjadi kenyataan.
Rekor baru yang dicapai oleh EAST ini juga semakin mempertegas posisi China sebagai salah satu pemimpin dalam pengembangan teknologi fusi nuklir di dunia. Negara ini menunjukkan komitmen yang kuat untuk mendorong riset dan pengembangan di bidang energi bersih, serta memperluas kolaborasi internasional. "Kami berharap dapat memperluas kolaborasi internasional melalui EAST dan membawa energi fusi ke dalam penggunaan praktis bagi umat manusia," kata Song Yuntao.
Keberhasilan ini memberikan optimisme bagi masa depan energi bersih, yang diharapkan dapat menjadi alternatif yang ramah lingkungan dan berkelanjutan bagi kebutuhan energi global. Dengan semakin banyaknya negara yang berinvestasi dalam teknologi fusi nuklir, kita bisa berharap bahwa dalam beberapa dekade mendatang, energi fusi akan menjadi salah satu sumber energi utama di dunia, mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan membantu mengatasi tantangan perubahan iklim.