Sumber foto: iStock

China Kuasai Luar Angkasa, Amerika Serikat Pasang Mata-Mata di Atas Bumi

Tanggal: 8 Nov 2024 19:10 wib.
Kekuatan China di luar angkasa semakin mengusik Amerika Serikat. Dalam upaya untuk mengatasi kegelisahan ini, Amerika Serikat, Inggris, dan Australia telah menandatangani perjanjian untuk mengembangkan radar ruang angkasa yang mampu mengawasi apa yang terjadi di orbit. Hal ini dilakukan sebagai respons terhadap perkembangan pesat sistem militer berbasis ruang angkasa China yang membingungkan.

Jenderal B. Chance Saltzman, Kepala Angkatan Luar Angkasa AS, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap China yang meluncurkan ratusan satelit sebagai bagian dari sistem penargetan, yang dapat digunakan untuk membantu misi di Bumi. Hal ini dianggap sebagai langkah yang membuat Amerika Serikat merasa terganggu lebih dari senjata nuklir ruang angkasa milik Rusia.

Wilayah di luar angkasa, yang terletak sekitar 35.786 kilometer di atas Bumi, menjadi fokus perhatian dalam hal pengawasan satelit. Di sana, setiap pesawat ruang angkasa di orbit geosynchronous selalu melayang di atas area yang sama di Bumi dengan mencocokkan durasi orbitnya dan tingkat tempat planet kita berputar terhadap bintang-bintang. Untuk mengawasi wilayah ini, Amerika Serikat, Inggris, dan Australia berencana untuk mengembangkan sistem baru yang dikenal sebagai Deep Space Advanced Radar Capability (DARC).

Melalui kerja sama kemitraan keamanan AUKUS, mereka akan menyediakan radar 24 jam dalam keadaan segala cuaca di seluruh dunia. Perjanjian ini mempercepat kemampuan yang menyediakan teknologi canggih untuk mengidentifikasi ancaman yang muncul di luar angkasa. Departemen Pertahanan AS (DoD) mendukung langkah ini dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan Angkatan Luar Angkasa dalam mengidentifikasi, melacak, dan mengawasi berbagai objek di orbit di sekitar Bumi.

Ketika teknologi ruang angkasa berkembang dengan cepat, perlu adanya langkah-langkah yang disengaja untuk memastikan kemampuan kolektif dalam beroperasi dengan aman. Hal ini menjadi fokus utama bagi Amerika Serikat, karena mereka menyadari pentingnya posisi unik yang dimiliki oleh negara-negara tersebut dalam memberikan kemampuan untuk mengatasi ancaman di luar angkasa.

Kekuatan China di luar angkasa memang semakin menjadi perhatian global. Hal ini juga menunjukkan bahwa persaingan di luar angkasa sudah menjadi sesuatu yang nyata, di mana negara-negara besar saling bersaing dalam menguasai teknologi dan wilayah di luar angkasa. Inisiatif Amerika Serikat, Inggris, dan Australia untuk memperkuat kemampuan pengawasan di orbit dapat menjadi langkah strategis dalam menghadapi persaingan ini.

Seiring dengan kemajuan teknologi, tidak hanya aspek militer yang menjadi perhatian, tetapi juga aspek ekonomi dan keamanan global. Maka dari itu, langkah-langkah untuk memastikan keamanan dan kontrol di luar angkasa menjadi sangat penting. Upaya kolaborasi antara Amerika Serikat, Inggris, dan Australia diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam menjaga stabilitas dan keamanan di luar angkasa.

Sebagai negara yang memiliki kepentingan di luar angkasa, Amerika Serikat tidak bisa mengabaikan kegiatan yang dilakukan oleh China dan negara-negara lain dalam pengembangan teknologi militer di luar angkasa. Kehadiran sistem militer berbasis ruang angkasa China yang semakin berkembang merupakan sinyal bagaimana dunia perlu mempersiapkan diri dalam menjaga stabilitas di wilayah luar angkasa.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved