ChatGPT Cetak Rekor Pengguna Berkat Fitur Ilustrasi Bergaya Ghibli, Tapi Ada Kontroversi
Tanggal: 5 Apr 2025 19:19 wib.
ChatGPT kembali mencatatkan lonjakan pengguna global setelah merilis fitur terbaru yang memungkinkan pembuatan ilustrasi dengan gaya khas Studio Ghibli. Tren ini menjadi viral di berbagai platform media sosial, sehingga menyebabkan server OpenAI sempat mengalami gangguan karena lonjakan lalu lintas yang tak terduga.
Menurut laporan dari Reuters pada Rabu (2/4/2025), data dari Similarweb menunjukkan bahwa jumlah pengguna aktif mingguan ChatGPT mencapai lebih dari 150 juta untuk pertama kalinya tahun ini. CEO OpenAI, Sam Altman, bahkan mengungkapkan melalui unggahan di X bahwa hanya dalam satu jam, platform ini menambahkan satu juta pengguna baru.
Peningkatan Pengguna Melebihi Perkiraan
Kenaikan pesat ini bahkan melampaui kecepatan pertumbuhan yang terjadi saat peluncuran awal ChatGPT dua tahun lalu. SensorTower juga melaporkan bahwa jumlah unduhan aplikasi, pendapatan dari langganan dalam aplikasi, serta pengguna aktif mingguan semuanya mencatatkan rekor tertinggi sepanjang waktu.
Dibandingkan dengan minggu sebelumnya, terjadi peningkatan unduhan aplikasi sebesar 11%, jumlah pengguna aktif naik 5%, dan pendapatan dalam aplikasi bertambah 6%. Namun, lonjakan signifikan ini juga berdampak pada performa layanan. Selama seminggu terakhir, ChatGPT mengalami beberapa gangguan teknis dan pemadaman dalam skala kecil akibat beban server yang meningkat drastis.
Altman pun mengingatkan pengguna bahwa dengan pertumbuhan pesat ini, mungkin akan ada keterlambatan dalam perilisan fitur baru, munculnya bug, serta potensi penurunan kecepatan layanan seiring dengan penyesuaian infrastruktur yang dilakukan OpenAI.
Fitur Ilustrasi Gaya Ghibli yang Viral
Fitur baru yang menjadi pemicu utama tren ini memungkinkan pengguna untuk menciptakan gambar dengan gaya ilustrasi tangan khas Studio Ghibli. Studio animasi legendaris asal Jepang ini dikenal dengan karya-karyanya seperti Spirited Away dan My Neighbor Totoro. Hasil gambar dari fitur AI ini banyak dibagikan di media sosial dalam bentuk cerita, meme, hingga karya seni personal, sehingga memicu gelombang ketertarikan baru terhadap teknologi AI generatif.
Dibalik Kesuksesan, Ada Isu Hak Cipta
Meskipun fitur ini mendapat sambutan luar biasa, popularitasnya juga memicu diskusi hangat tentang potensi pelanggaran hak cipta. Para pakar hukum menyoroti bahwa meskipun hukum umumnya melindungi ekspresi spesifik, bukan gaya artistik secara keseluruhan, batas legal AI dalam meniru karya seniman masih menjadi area abu-abu.
"Landskap hukum untuk AI yang meniru gaya khas Studio Ghibli masih belum jelas," ujar Evan Brown, mitra di firma hukum Neal & McDevitt. Beberapa seniman dan penggemar Ghibli khawatir bahwa AI dapat menggantikan kreativitas manusia dan mengurangi penghargaan terhadap karya asli.
Sejauh ini, OpenAI belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait sumber data yang digunakan dalam pelatihan model AI ini serta apakah fitur tersebut melanggar hak cipta Studio Ghibli. Sementara itu, komentar lama dari pendiri Studio Ghibli, Hayao Miyazaki, kembali menjadi perbincangan setelah tren ini viral.
Dalam wawancara tahun 2016, Miyazaki secara terang-terangan mengkritik teknologi AI dalam dunia seni visual. "Saya sangat jijik. Saya tidak ingin teknologi ini masuk ke dalam karya saya," ujarnya saat itu. Pernyataan tersebut kini kembali menjadi sorotan di tengah euforia fitur AI terbaru dari ChatGPT.
Masa Depan AI dalam Dunia Seni
Terlepas dari kontroversi yang ada, perkembangan fitur AI generatif seperti ini menunjukkan bahwa teknologi terus berevolusi dengan cepat, menawarkan inovasi baru yang dapat mengubah cara orang berkreasi. Namun, perdebatan tentang etika dan legalitas penggunaannya juga akan terus berlanjut.
Akankah AI menjadi alat yang mendukung kreativitas seniman atau justru mengancam eksistensi karya seni tradisional? Hanya waktu yang bisa menjawab.