Sumber foto: Google

CEO Tinder Faye Losotaluno Mundur, Di Tengah Tantangan Bisnis dan Penurunan Pelanggan

Tanggal: 25 Mei 2025 01:13 wib.
Tampang.com | Faye Losotaluno, sosok yang menjabat sebagai CEO aplikasi kencan daring Tinder, secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya pada Kamis (22/5/2025) waktu Amerika Serikat. Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Faye melalui sebuah unggahan emosional di akun LinkedIn pribadinya.

Dalam pernyataannya, Faye mengungkapkan rasa syukurnya atas perjalanan karier selama delapan tahun bersama Tinder dan perusahaan induknya, Match Group. Ia juga menyebut peran Tinder dalam mengadopsi berbagai teknologi mutakhir, termasuk kecerdasan buatan (AI), yang membuat pengalaman pengguna menjadi lebih dinamis dan personal.


"Perjalanan saya di Tinder sulit dirangkum dalam kata-kata. Tapi saya bersyukur telah menjadi bagian dari evolusi besar platform ini," tulis Faye.
"Saya berterima kasih kepada seluruh rekan kerja yang luar biasa. Nilai-nilai yang saya dapatkan di sini akan terus saya bawa dalam langkah selanjutnya."


Jabatan CEO Hanya Bertahan 1,5 Tahun

Faye mulai memimpin Tinder sebagai CEO sejak awal 2024, menggantikan posisi yang sempat kosong selama dua tahun dan diisi sementara oleh CEO Match Group sebelumnya, Bernard Kim. Meski kepemimpinannya terbilang singkat, hanya sekitar satu tahun lima bulan, Faye berhasil membawa Tinder ke arah yang lebih inovatif, meski dibayangi berbagai tantangan.

Ia akan secara resmi meninggalkan jabatannya pada Juli 2025, dan belum mengungkap secara pasti tujuan karier berikutnya. Namun, Faye menyebut ingin lebih fokus pada tujuan pribadi dan mengejar ambisi yang telah lama ia simpan.

Digantikan oleh CEO Match Group

Setelah kepergian Faye, posisi CEO Tinder tidak akan kosong. Spencer Rascoff, CEO Match Group saat ini, akan mengambil alih peran tersebut. Melalui unggahan LinkedIn, Spencer menyampaikan apresiasinya kepada Faye atas dedikasi dan kontribusinya terhadap perkembangan Tinder selama hampir satu dekade.


"Faye telah memainkan peran penting dalam evolusi Tinder. Saya merasa terhormat bisa bekerja bersamanya," ujar Spencer.


Tinder Hadapi Tekanan Bisnis

Keputusan mundurnya Faye muncul di tengah situasi bisnis Tinder yang sedang tidak stabil. Berdasarkan laporan dari TechCrunch, Tinder kini tengah menghadapi penurunan jumlah pelanggan berbayar, persaingan ketat dengan sesama platform di bawah naungan Match Group, serta pendapatan yang stagnan.

Sebagai bagian dari langkah efisiensi, Match Group dikabarkan melakukan PHK terhadap 13 persen karyawan, dengan sebagian besar pemutusan hubungan kerja terjadi di divisi Tinder. Kondisi ini menandai masa sulit bagi perusahaan yang pernah menjadi pionir dalam dunia aplikasi kencan online.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved