Cari Kerja Makin Sulit! Banyak Orang Beralih ke Profesi Baru Ini
Tanggal: 5 Apr 2025 19:16 wib.
Pasar kerja global, khususnya di industri teknologi, masih mengalami guncangan akibat gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. Menurut data dari Layoffs.fyi, sebanyak 15.000 karyawan kehilangan pekerjaan pada Februari 2025.
Beberapa raksasa teknologi seperti Microsoft, Meta, Workday, dan HP telah mengumumkan PHK besar-besaran sejak awal tahun. Dampaknya, persaingan untuk mendapatkan pekerjaan semakin ketat, terlebih dengan semakin luasnya penerapan kecerdasan buatan (AI) yang menggantikan peran manusia di berbagai sektor.
Namun, di tengah ketidakpastian ini, muncul peluang baru yang tidak disangka-sangka. Profesi baru berbasis AI mulai bermunculan, menciptakan jalan alternatif bagi mereka yang terdampak oleh PHK atau kesulitan mendapatkan pekerjaan konvensional.
Peran Baru dalam Era AI: Pelatih Model Kecerdasan Buatan
Salah satu contoh profesi yang mulai banyak diminati adalah pelatih model AI. Pekerjaan ini berkaitan dengan melatih kecerdasan buatan agar lebih akurat dan efisien dalam menjalankan tugasnya.
Sebuah kisah menarik datang dari Carla McCanna, lulusan baru dari Medill School of Journalism, Northwestern University, AS. Seperti banyak lulusan lainnya, McCanna awalnya berjuang mencari pekerjaan di bidang jurnalistik. Namun, ia justru mendapatkan tawaran tak terduga sebagai AI Model Trainer di perusahaan data Outlier.
Awalnya, McCanna tidak memiliki pengalaman di bidang teknologi, tidak menguasai data science, pembelajaran mesin, atau coding. Namun, perekrut menilai keahliannya dalam menulis profesional, penelitian, serta pengecekan fakta sangat sesuai untuk peran ini.
“Saya ditawari pekerjaan ini karena keterampilan saya dalam menulis dan memverifikasi fakta,” ujar McCanna. Tugasnya adalah memastikan model AI dapat memahami dan menghasilkan teks yang lebih akurat.
Industri Media Terpuruk, Banyak Jurnalis Beralih Profesi
Meskipun McCanna bercita-cita menjadi jurnalis di media ternama, persaingan untuk mendapatkan pekerjaan di industri media semakin sulit.
Pada tahun 2024, industri media di Amerika Serikat mengalami kemerosotan besar. Sebanyak 5.000 jurnalis kehilangan pekerjaan, meningkat 59% dibandingkan tahun sebelumnya, menurut laporan dari Challenger, Gray & Christmas.
Dalam wawancara dengan Niemanlab, McCanna mengungkapkan bahwa pekerjaan sebagai jurnalis kini sangat kompetitif. "Saya tertarik menulis feature, budaya, dan musik, tetapi lowongan di LinkedIn selalu dipenuhi ribuan pelamar," katanya.
Karena itu, tawaran bekerja sebagai pelatih model AI di Outlier menjadi alternatif yang menarik. Pekerjaan ini bersifat remote, memiliki jam kerja fleksibel, dan membayar sekitar USD 35 per jam.
Selama beberapa bulan terakhir, pekerjaan ini bahkan menjadi sumber pendapatan utama bagi McCanna. Ia juga merekomendasikan profesi ini kepada teman-teman sekelasnya yang masih kesulitan mencari pekerjaan.
"Banyak teman saya masih menganggur. Setiap kali saya menceritakan pekerjaan ini, mereka langsung meminta informasi lebih lanjut," katanya.
AI: Ancaman atau Peluang di Dunia Kerja?
Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi AI, banyak pekerjaan tradisional yang mulai tergantikan. Namun, di sisi lain, AI juga membuka peluang baru bagi individu dengan keterampilan yang sesuai.
Beberapa pekerjaan yang kini banyak dicari di era AI meliputi:
Pelatih Model AI – Seperti yang dilakukan McCanna, pekerjaan ini bertugas melatih kecerdasan buatan agar lebih akurat dalam memahami bahasa dan data.
AI Prompt Engineer – Merancang instruksi dan perintah (prompt) yang optimal agar AI dapat menghasilkan respons yang lebih baik.
Analis Data & Machine Learning – Bertanggung jawab dalam menganalisis data besar dan mengembangkan model AI yang lebih cerdas.
Editor Konten AI – Mengoreksi dan menyempurnakan teks yang dihasilkan oleh AI agar sesuai dengan standar profesional.
Spesialis Keamanan AI – Memastikan bahwa penggunaan AI tidak melanggar privasi dan standar etika.
Bagi mereka yang mengalami kesulitan mendapatkan pekerjaan, beradaptasi dengan perkembangan teknologi bisa menjadi strategi terbaik untuk tetap relevan di dunia kerja.
Bagaimana Cara Masuk ke Profesi Berbasis AI?
Meskipun banyak pekerjaan baru yang berbasis AI, sebagian besar tidak memerlukan latar belakang teknis yang mendalam. Bahkan, orang-orang dari bidang non-teknologi seperti jurnalistik, pemasaran, dan desain juga dapat beralih ke industri ini dengan keterampilan yang mereka miliki.
Berikut beberapa langkah untuk memulai karier di bidang AI:
Pelajari Dasar-Dasar AI & Machine Learning – Banyak platform seperti Coursera, Udemy, dan Google AI menawarkan kursus gratis dan berbayar untuk pemula.
Asah Keterampilan Penulisan & Analisis Data – Kemampuan menulis, melakukan riset, dan mengecek fakta menjadi nilai tambah besar di pekerjaan berbasis AI.
Gabung dalam Komunitas AI – Mengikuti forum seperti Kaggle, GitHub, atau grup LinkedIn bisa membantu mendapatkan wawasan baru dan membangun jaringan.
Mencari Lowongan Remote – Banyak perusahaan menawarkan pekerjaan berbasis AI secara remote dan fleksibel, memungkinkan untuk bekerja dari mana saja.
Masa Depan Dunia Kerja: Fleksibilitas adalah Kunci
Dalam dunia yang terus berubah, kemampuan untuk beradaptasi dan mengembangkan keterampilan baru menjadi lebih penting dari sebelumnya.
Profesi berbasis AI seperti AI Model Trainer, Prompt Engineer, dan Analis Data kini menjadi pilihan menarik, terutama bagi mereka yang terdampak PHK atau kesulitan mendapatkan pekerjaan tradisional.
Jika dulunya AI dianggap sebagai ancaman bagi tenaga kerja manusia, kini teknologi ini justru membuka peluang baru bagi banyak orang. Menyesuaikan diri dengan tren ini dapat menjadi kunci untuk tetap sukses di era digital.
Apakah Anda siap beradaptasi dengan perubahan ini?