Sumber foto: Google

Cara AWS Menghemat Energi Listrik Data Center dalam Operasional AI

Tanggal: 21 Jul 2024 22:28 wib.
Upaya Amazon Web Services (AWS) dalam menghemat energi dalam operasional model Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, dengan fokus pada penggunaan energi yang efisien. AWS telah berkomitmen untuk menjalankan bisnis dengan cara yang hemat energi demi mengurangi dampak terhadap lingkungan serta untuk mengurangi biaya operasional.

Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi AI, pengoperasian model-model ini membutuhkan konsumsi energi yang tinggi. AWS kemudian mengambil langkah-langkah konkrit untuk memastikan pengoperasian model AI tersebut dilakukan secara efisien. Salah satu langkah yang diambil adalah peningkatan masa pakai serta kinerja aliran udara dari media pendingin di sistem pendingin pusat data mereka. Dengan demikian, mereka dapat menjaga suhu server dengan baik tanpa menggunakan energi yang berlebihan.

Pada tahap perencanaan, AWS menggunakan metode pemodelan canggih untuk memahami kinerja pusat data sebelum dibangun. Dengan memahami faktor-faktor ini, AWS dapat mengoptimalkan penempatan server di rak dan ruang data, sehingga dapat memaksimalkan penggunaan daya secara efisien. Selain itu, AWS juga membangun pusat data dengan emisi karbon yang lebih rendah, menggunakan bahan seperti beton dan baja dengan emisi karbon yang lebih rendah. Mereka juga beralih ke minyak nabati terhidrogenasi untuk generator cadangan, sebagai bagian dari upaya mengurangi dampak karbon dari operasional pusat data mereka.

Penelitian terbaru oleh Accenture menunjukkan hasil positif dari upaya AWS dalam menghemat energi. Dalam penelitian tersebut, disebutkan bahwa infrastruktur AWS diklaim dapat menghemat energi hingga 4,1 kali lipat dibandingkan pusat data internal perusahaan. Lebih dari itu, jika proses bisnis dioptimalkan di AWS, jejak karbon dari beban kerja terkait pun dapat dikurangi hingga 99%. Namun, hal ini tidak membuat AWS berpuas diri, karena kebutuhan listrik terus meningkat seiring dengan pertumbuhan bisnis mereka.

Dalam pengoperasian model AI, konsumsi daya yang diperlukan juga menjadi perhatian tersendiri. Chip AI dirancang untuk melakukan perhitungan matematika dengan kecepatan super, namun konsekuensinya, chip AI ini juga menghasilkan panas yang lebih banyak daripada chip komputasi biasa. Sehingga, server AI terbaru yang membutuhkan daya lebih dari 1.000 watt per chip perlu didinginkan dengan cairan khusus.

Namun, di tengah tantangan tersebut, AWS juga memiliki layanan yang menggunakan jaringan dan penyimpanan data yang tidak memerlukan cairan pendingin. Hal ini memungkinkan AWS untuk menggunakan desain pusat data terbaru yang cerdas, yang menggabungkan solusi pendinginan udara yang optimal dengan cairan pendingin untuk chipset AI terkuat, seperti NVIDIA Grace Blackwell Superchip. Dengan desain ini, AWS dapat memaksimalkan kinerja dan efisiensi energi, baik saat menjalankan beban kerja tradisional maupun model AI/ML.

 

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved