ByteDance Alokasikan Triliunan Rupiah untuk Kembangkan Kecerdasan Buatan, Apa Artinya bagi TikTok dan Masa Depannya?
Tanggal: 26 Jan 2025 11:04 wib.
Tampang.com | ByteDance, perusahaan induk dari TikTok yang berbasis di China, mengungkapkan rencana besar mereka untuk berinvestasi dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI) pada tahun 2025.
Perusahaan ini telah mengalokasikan dana lebih dari 150 miliar yuan, yang setara dengan sekitar Rp 334 triliun, untuk belanja modal tahun ini. Investasi besar ini sebagian besar akan difokuskan pada pembangunan infrastruktur AI, termasuk pusat data dan peralatan jaringan, yang diyakini akan memperkuat posisi ByteDance di pasar AI global.
Sekitar setengah dari anggaran tersebut direncanakan untuk digunakan di luar China, dengan fokus utama pada pembangunan infrastruktur yang berkaitan dengan AI. Beberapa penerima manfaat utama dari pengeluaran ini di antaranya adalah Huawei Technologies, Cambricon Technologies, serta Nvidia, pemasok chip asal Amerika Serikat. Langkah ini menunjukkan bagaimana ByteDance berencana untuk memperkuat pengembangan AI yang sangat penting bagi operasional dan inovasi produk mereka.
Namun, meskipun laporan tersebut mengutip sumber yang mengetahui masalah ini, ByteDance dengan tegas membantah klaim tersebut, menyatakan bahwa informasi yang bersumber dari pihak anonim mengenai pengeluaran mereka tidak benar.
Meski begitu, perusahaan tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai pengeluaran atau rencana pengembangan mereka ke depan. Huawei dan Cambricon, dua perusahaan yang disebut-sebut sebagai pemasok utama dalam belanja ini, juga tidak memberikan komentar resmi, demikian dilaporkan oleh Reuters pada Jumat (24/1/2025).
Investasi besar ini merupakan bagian dari strategi ByteDance untuk mempertahankan dominasi mereka dalam kecerdasan buatan di pasar domestik China. Perusahaan ini saat ini telah memiliki lebih dari 15 aplikasi berbasis AI yang mandiri, termasuk salah satunya chatbot yang sedang populer, Doubao.
Meskipun aplikasi ini baru mulai diluncurkan pada 2024, ByteDance telah berhasil mengumpulkan lebih banyak aplikasi AI dibandingkan dengan kompetitornya, seperti Baidu dan Tencent Holdings, yang lebih dulu berinvestasi di bidang ini.
Dengan lebih banyak aplikasi AI mandiri, ByteDance berharap dapat meningkatkan kapabilitas teknologinya, yang berperan penting dalam pengembangan produk dan pengalaman pengguna di berbagai platform mereka, terutama TikTok. Aplikasi AI ini juga dipandang sebagai kunci dalam menjaga keunggulan perusahaan di tengah persaingan sengit dengan perusahaan-perusahaan teknologi besar lainnya di China dan dunia.
Sementara itu, ByteDance juga berusaha untuk memperluas jangkauannya di pasar internasional, terutama di tengah tantangan yang mereka hadapi terkait masa depan TikTok di Amerika Serikat.
Pemerintahan AS, melalui Presiden Donald Trump, telah menandatangani perintah eksekutif yang memberikan penundaan selama 75 hari dalam pemberlakuan larangan terhadap TikTok. Tindakan ini memberikan sedikit ruang bagi ByteDance untuk melakukan perencanaan strategis lebih lanjut mengenai keberadaan TikTok di AS, serta bagaimana mereka dapat terus berinovasi dengan teknologi AI.
Keputusan untuk mengalokasikan dana yang besar untuk pengembangan AI menunjukkan ambisi besar ByteDance untuk memperkuat tawaran teknologi mereka, baik di pasar domestik China maupun global.
Namun, tantangan besar masih menghadang, terutama terkait dengan kebijakan pemerintah AS yang membatasi ekspor teknologi tinggi ke China. Terlepas dari situasi yang penuh ketidakpastian ini, ByteDance tetap berkomitmen untuk membangun infrastruktur AI yang kuat dan berkelanjutan.
Menurut laporan dari Financial Times, ByteDance berencana untuk menginvestasikan sekitar US$12 miliar untuk membangun infrastruktur AI mereka. Selain itu, pada bulan Desember lalu, The Information melaporkan bahwa ByteDance juga merencanakan dana sebesar US$7 miliar untuk mengakses chip Nvidia di luar China. Hal ini menjadi perhatian mengingat pembatasan ekspor teknologi tinggi oleh pemerintah AS terhadap China, yang dapat mempengaruhi rencana ByteDance dalam mengembangkan kecerdasan buatan mereka.
Langkah ByteDance dalam mengalokasikan dana besar untuk pengembangan AI tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kinerja produk mereka, tetapi juga untuk memperkuat posisi mereka dalam persaingan teknologi global. Dengan potensi aplikasi AI yang terus berkembang, ByteDance berharap dapat menciptakan inovasi yang dapat membantu mereka bertahan di pasar yang semakin kompetitif.
Meskipun ada banyak ketidakpastian yang menyelimuti masa depan TikTok dan kebijakan perdagangan antara AS dan China, ByteDance tetap optimis dengan prospek jangka panjang mereka. Investasi dalam AI bukan hanya soal memperkuat daya saing di pasar teknologi, tetapi juga soal memastikan bahwa ByteDance bisa terus berada di garis depan inovasi digital yang akan membentuk masa depan internet.
Langkah strategis ini mencerminkan bagaimana ByteDance, meskipun menghadapi tantangan besar, tetap berusaha mengembangkan dirinya sebagai pemimpin dalam industri teknologi global, dengan fokus pada kecerdasan buatan sebagai inti dari strategi mereka ke depan.