Sumber foto: iStock

Bumi Tidak Benar-Benar Mengorbit Matahari? Ini Penjelasan Ilmiahnya yang Mengejutkan

Tanggal: 29 Apr 2025 10:18 wib.
Selama bertahun-tahun, kita diajarkan bahwa Bumi dan seluruh planet di Tata Surya berputar mengelilingi Matahari. Namun, kenyataannya jauh lebih rumit dari pemahaman sederhana tersebut. Secara teknis, Bumi dan planet-planet lain tidak sepenuhnya mengorbit Matahari secara langsung.

Untuk memahami fenomena ini, kita perlu menelusuri kembali ke hukum ketiga Kepler. Hukum ini menjelaskan hubungan antara massa dua benda langit yang saling mempengaruhi melalui gravitasi, membentuk pola orbit yang lebih kompleks dibandingkan hanya sekadar berputar mengelilingi satu pusat.

Barycenter: Titik Pusat Massa di Luar Perkiraan

Gravitasi bukanlah kekuatan satu arah. Bahkan dalam sistem Tata Surya, meskipun Matahari memiliki massa sekitar 1.048 kali lebih besar dari Jupiter, gaya tarik gravitasi tetap terjadi dua arah. Artinya, baik Matahari maupun planet-planet yang mengorbitnya saling menarik satu sama lain.

NASA memperkenalkan istilah barycenter, yakni titik pusat massa bersama antara dua benda langit. Semua benda luar angkasa yang berinteraksi secara gravitasi akan mengorbit barycenter ini, bukan langsung mengelilingi satu sama lain. Besarnya massa masing-masing objek menentukan posisi barycenter tersebut.

Dalam konteks pencarian planet di luar Tata Surya, pengamatan terhadap gerakan bintang terhadap barycenternya menjadi metode penting untuk mendeteksi keberadaan planet-planet baru. Dengan melihat bintang yang bergoyang halus akibat pengaruh gravitasi planet yang mengorbitnya, para astronom dapat memperkirakan ada atau tidaknya planet di sekitarnya.

Barycenter dalam Tata Surya: Mengapa Bumi Tidak Mengorbit Tepat di Matahari?

Menurut laporan IFL Science, barycenter di Tata Surya biasanya berada sangat dekat dengan Matahari. Namun, kehadiran planet-planet besar seperti Jupiter dan Saturnus mengubah situasi ini. Massa besar Jupiter, misalnya, membuat barycenter Tata Surya seringkali berada sedikit di luar permukaan Matahari.

Dengan demikian, Bumi sebenarnya tidak mengorbit langsung ke pusat Matahari. Alih-alih, Bumi dan seluruh planet berputar mengelilingi barycenter, yang letaknya kadang-kadang berada di luar tubuh Matahari itu sendiri.

Astronom planet sekaligus komunikator sains James O'Donoghue juga mengonfirmasi hal ini. Melalui unggahan di akun X pribadinya, ia menjelaskan bahwa walaupun secara umum kita mengatakan planet-planet mengorbit Matahari, secara teknis mereka mengorbit barycenter. Gravitasi besar Jupiter menjadi faktor utama dalam pergeseran ini.

O'Donoghue juga menambahkan bahwa sangat jarang pusat massa Tata Surya sejajar sempurna dengan Matahari. Ini menjelaskan mengapa orbit planet dan satelit alami seperti Bulan selalu mengalami sedikit variasi dibandingkan model orbit sederhana yang sering diajarkan.

Fenomena Serupa Terjadi pada Sistem Bumi dan Bulan

Tidak hanya Bumi dan Matahari, hubungan gravitasi serupa juga terjadi antara Bumi dan Bulan. Banyak orang membayangkan Bulan berputar mengelilingi pusat Bumi. Namun pada kenyataannya, Bulan mengorbit barycenter antara Bumi dan dirinya sendiri.

Titik barycenter antara Bumi dan Bulan terletak sekitar 5.000 kilometer dari pusat Bumi — atau kira-kira tiga perempat dari radius Bumi. Dengan kata lain, Bulan tidak mengelilingi pusat Bumi secara sempurna, melainkan mengorbit titik di antara Bumi dan dirinya.

Yang menarik, barycenter ini juga tidak statis. Seiring waktu, karena Bulan perlahan menjauh dari Bumi akibat interaksi pasang surut, posisi barycenter pun ikut bergeser. Ini menunjukkan betapa dinamisnya hubungan gravitasi antar benda langit, bahkan di dalam sistem yang terlihat stabil seperti Bumi dan Bulan.

Implikasi Penting dalam Astronomi Modern

Memahami konsep barycenter bukan sekadar soal memperbaiki pemahaman kita tentang orbit planet. Ilmu ini juga sangat krusial dalam astronomi modern, terutama dalam pencarian planet di luar Tata Surya (exoplanet). Perubahan kecil pada posisi bintang akibat pengaruh gravitasi planetnya menjadi kunci utama dalam menemukan dunia baru di alam semesta.

Selain itu, pengetahuan tentang barycenter membantu ilmuwan memahami dinamika orbit dalam jangka panjang, termasuk prediksi tabrakan kosmik, pergeseran orbit planet, dan perubahan kondisi stabil di sistem keplanetan.

Penemuan ini juga semakin memperlihatkan betapa canggihnya sistem gravitasi di alam semesta, di mana tidak ada satu objek pun yang benar-benar diam atau hanya berputar pada satu titik tetap.

Kesimpulan

Walaupun secara sederhana kita diajarkan bahwa Bumi mengelilingi Matahari, kenyataannya orbit Bumi lebih kompleks daripada itu. Bumi, bersama planet-planet lain, mengorbit barycenter — titik pusat massa bersama yang ditentukan oleh interaksi gravitasi antar benda langit. Dengan pengaruh besar dari planet-planet raksasa seperti Jupiter, orbit Bumi menjadi bagian dari tarian kosmik yang jauh lebih rumit daripada yang selama ini kita bayangkan.

Memahami realitas ini bukan hanya memperkaya pengetahuan kita tentang Tata Surya, tetapi juga membuka mata kita terhadap keindahan dan kompleksitas hukum alam semesta.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved