Sumber foto: iStock

Bukan Samsung, Oppo, atau Xiaomi! Inilah Merek Misterius yang Menjadi Raja HP Global 2025

Tanggal: 17 Apr 2025 09:22 wib.
Di tengah persaingan ketat industri smartphone global, posisi raja HP dunia akhirnya berpindah tangan, dan kejutan besar terjadi. Jika Anda menduga Samsung, Oppo, atau Xiaomi kembali memimpin pasar, maka Anda keliru. Menurut laporan terbaru dari firma riset teknologi Counterpoint, merek yang memuncaki daftar penjualan ponsel global pada kuartal pertama 2025 bukanlah pemain yang biasa dianggap dominan di sejumlah pasar Asia.

Laporan ini mencatat pertumbuhan pasar smartphone global sebesar 3% secara tahunan (YoY) pada Q1 2025. Meskipun sebagian negara berkembang mengalami penurunan performa penjualan, pertumbuhan signifikan yang terjadi di Tiongkok berhasil mendongkrak kinerja global. Salah satu pendorong utama lonjakan di China adalah subsidi pemerintah yang digulirkan Presiden Xi Jinping, yang secara langsung mempengaruhi konsumsi teknologi masyarakatnya.

Tak hanya itu, beberapa wilayah lain seperti Asia Pasifik, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Afrika juga menunjukkan tanda-tanda pemulihan pasar smartphone. Ini menjadi angin segar setelah sempat terjadi penurunan tajam selama 2023.

Apple Pimpin Pasar, iPhone Murah Jadi Kunci Kemenangan

Bertolak dari banyak prediksi sebelumnya, Apple berhasil menjadi merek ponsel paling laris di dunia pada Q1 2025. Perusahaan asal Cupertino, AS, ini mencatat pertumbuhan global sebesar 4% YoY dan menguasai 19% pangsa pasar, meski menghadapi tantangan berat di pasar terbesar dunia, yaitu China.

Keberhasilan Apple terutama ditopang oleh peluncuran model iPhone terbaru yang lebih terjangkau, iPhone 16e, yang diluncurkan pada awal tahun ini. Kehadiran produk ini berhasil menarik perhatian konsumen di negara-negara berkembang yang sebelumnya dianggap bukan pasar inti Apple.

Secara geografis, penjualan iPhone mengalami stagnansi di beberapa pasar besar seperti Amerika Serikat, Eropa, dan China. Namun, Apple berhasil mengimbangi hal itu lewat lonjakan penjualan yang mengesankan di wilayah lain seperti Jepang, India, Timur Tengah, Afrika, dan Asia Tenggara.

Samsung Turun Takhta, Meski Varian Premium Mulai Bangkit

Samsung harus puas turun ke peringkat dua dengan pangsa pasar sebesar 18%, mengalami penurunan sebesar 5% dibandingkan tahun sebelumnya. Ini disebabkan oleh keterlambatan peluncuran Galaxy S25, yang membuat performa awal tahun mereka tidak sekuat sebelumnya.

Meskipun begitu, pada Maret 2025 Samsung mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Peluncuran Galaxy S25 dan lini menengah Galaxy A berhasil menarik kembali minat konsumen, terutama untuk varian Ultra, yang tergolong sebagai model premium dari seri Galaxy S25.

Samsung tampaknya masih memiliki daya saing tinggi, namun perlu bergerak cepat untuk mengejar ketertinggalan strategi peluncuran di awal tahun.

Xiaomi, Vivo, dan Oppo: Masih Jadi Penantang Serius

Di posisi ketiga dan keempat, Xiaomi dan Vivo mempertahankan eksistensi mereka dengan pangsa pasar masing-masing sebesar 14% dan 8%. Xiaomi bahkan mencatat pertumbuhan positif sebesar 5% YoY, berkat ekspansi agresif ke pasar baru dan peralihan fokus ke segmen ponsel premium di pasar domestiknya.

Vivo juga berhasil tumbuh sebesar 6% YoY. Meski tak secepat Xiaomi, pencapaian ini menunjukkan bahwa Vivo mampu mempertahankan loyalitas konsumen di tengah persaingan sengit.

Oppo menempati posisi kelima, dengan pangsa pasar yang setara dengan Vivo yakni 8%, namun mencatat sedikit penurunan 1% YoY. Oppo masih menunjukkan pertumbuhan di India, Eropa, dan Amerika Latin, tapi tidak cukup untuk mengangkat total performanya secara signifikan.

Merek Alternatif Mulai Mencuri Panggung

Di luar lima besar, beberapa pemain lama dan baru mulai unjuk gigi. Nama-nama seperti Honor, Huawei, dan Motorola menunjukkan pertumbuhan agresif di beberapa wilayah, menjadikan kompetisi pasar semakin terbuka dan dinamis.

Secara khusus, Huawei kembali menjadi vendor ponsel terbesar di China, menegaskan kekuatan mereka di pasar lokal meskipun masih mengalami tekanan dari pasar internasional. Sementara itu, Honor dan Motorola berhasil merebut perhatian konsumen di berbagai negara dengan strategi harga dan fitur yang kompetitif.

Tantangan Global Masih Membayangi

Meski ada sinyal positif, pasar smartphone global masih menghadapi banyak tantangan sepanjang 2025. Counterpoint memprediksi bahwa total penjualan ponsel secara tahunan (YoY) akan kembali menurun, meskipun kuartal pertama terlihat menjanjikan.

Beberapa faktor penyebab utama adalah ketidakpastian ekonomi global serta perang dagang baru yang dipicu kebijakan tarif dari mantan Presiden Donald Trump. Kondisi ini berpotensi membuat masyarakat menunda pembelian gadget baru hingga situasi lebih stabil.

Masa Depan Pasar: GenAI dan HP Lipat Jadi Andalan

Industri smartphone diprediksi akan tetap bergerak maju lewat inovasi seperti HP lipat dan integrasi teknologi GenAI (Generative Artificial Intelligence). Namun, vendor harus tetap berhati-hati, mengingat perilaku konsumen sangat dinamis dan sensitif terhadap harga serta kebijakan ekonomi.

Bagi para pemain lama maupun baru, fokus terhadap kebutuhan lokal dan pemahaman pasar menjadi kunci utama untuk tetap relevan. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan meningkatnya permintaan personalisasi, strategi yang tepat bisa menjadi penentu siapa yang akan bertahan—dan siapa yang harus tersingkir dari peta persaingan global.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved