Bukalapak Resmi Berhenti Marketplace, Kini Prioritaskan Pulsa dan Produk Digital
Tanggal: 8 Jan 2025 06:44 wib.
Tampang.com | Bukalapak, salah satu platform e-commerce terbesar di Indonesia, mengumumkan penutupan layanan marketplace mulai Selasa (7/1/2025). Keputusan ini menandai perubahan besar dalam strategi perusahaan yang kini beralih fokus ke penjualan produk virtual, seperti pulsa, token listrik, dan iuran BPJS.
Transformasi Strategis Bukalapak
Dalam pengumuman resminya, Bukalapak menyebutkan bahwa penghentian layanan marketplace adalah bagian dari transformasi untuk lebih mendalami pasar produk virtual. Penjualan barang fisik seperti handphone, fesyen, dan peralatan rumah tangga akan dihentikan secara bertahap.
Batas waktu unggah produk baru Hingga 9 Februari 2025.
Penonaktifan fitur unggah produk Dimulai 1 Februari 2025.
Pembatalan pesanan otomatis Semua pesanan yang belum diproses hingga 2 Maret 2025 akan dibatalkan oleh sistem, dan dana pembeli dikembalikan melalui BukaDompet.
Dampak pada Penjual
Penutupan ini diakui Bukalapak akan berdampak signifikan bagi para pelapak yang selama ini mengandalkan platform tersebut. Perusahaan berkomitmen memastikan proses transisi berjalan lancar dengan mengembalikan dana penjual dan pesanan yang belum diproses.
Fokus Baru Bukalapak
Setelah menutup marketplace, Bukalapak akan berfokus sepenuhnya pada penjualan produk virtual yang meliputi:
Pulsa prabayar & pascabayar
Paket data internet
Token listrik & pembayaran listrik pascabayar
Iuran BPJS Kesehatan
Angsuran kredit
Pembayaran air PDAM
Tagihan Telkom, TV kabel & internet
Program Prakerja
Apa Langkah Bukalapak Selanjutnya?
Keputusan Bukalapak mencerminkan dinamika bisnis digital yang terus berubah. Fokus pada produk virtual memungkinkan perusahaan menggarap pasar yang lebih stabil dan berulang. Namun, penutupan marketplace ini menimbulkan pertanyaan besar tentang dampaknya terhadap persaingan e-commerce di Indonesia.