Sumber foto: Google

buat menjadi berita yang lebih bagus dan jangan terlihat copy paste,buat subjudul(h2),judul,dan kontennya.jawab jangan pakai dokumen

Tanggal: 27 Mar 2025 12:08 wib.
Tampang.com | China semakin memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam industri kecerdasan buatan (AI). Meskipun menghadapi berbagai hambatan seperti sanksi teknologi dari Amerika Serikat, negara ini tetap mampu menghadirkan inovasi AI yang mengguncang dunia. Dari chatbot canggih hingga model AI multimodal, berikut adalah enam teknologi AI asal China yang siap menantang dominasi Amerika Serikat.

1. DeepSeek: Penantang OpenAI dan Google

DeepSeek adalah salah satu inovasi AI terbesar dari China yang dikembangkan oleh High Flyer asal Hangzhou. Model ini tidak hanya hadir sebagai chatbot biasa, tetapi juga pesaing langsung OpenAI dan Google di pasar AI global.

Sejak dirilis, DeepSeek menarik perhatian global dengan menduduki peringkat pertama aplikasi gratis di Apple App Store di 111 negara serta di Google Play Store di 18 negara. Keberhasilannya didorong oleh dua model unggulan:



DeepSeek V3: Menggunakan arsitektur Mixture-of-Experts (MoE) dengan total 671 miliar parameter, namun hanya 37 miliar parameter yang aktif per token, menjadikannya lebih efisien dalam konsumsi daya komputasi.


DeepSeek R-1: Dikenal dengan kemampuan bernalar yang lebih kompleks, model ini dikembangkan menggunakan chip AI dengan spesifikasi lebih rendah, tetapi tetap memiliki performa luar biasa.



Kesuksesan DeepSeek bahkan berdampak pada pasar, di mana saham Nvidia sempat anjlok hampir 17 persen dalam sehari akibat lonjakan popularitas model AI ini.

2. Manus AI: Asisten AI Otonom Revolusioner

Dikembangkan oleh startup Monica, Manus AI merupakan agen AI otonom yang mampu menjalankan tugas kompleks tanpa perlu instruksi berulang dari pengguna. Tidak seperti asisten AI tradisional, Manus AI bisa:



Merencanakan dan mengeksekusi tugas secara otomatis


Mengolah berbagai format data seperti teks, gambar, dan kode


Terintegrasi dengan browser dan database untuk akses informasi real-time


Menggunakan sistem multi-agen untuk bekerja lebih efisien



Keunggulan utama dari Manus AI adalah kemampuannya untuk menyelesaikan pekerjaan secara otomatis di cloud, bahkan ketika pengguna sedang offline.

3. Baidu ERNIE: Model AI Multimodal dan Berpenalaran Tinggi

Baidu memperkenalkan dua model terbaru dalam seri ERNIE, yaitu ERNIE X1 dan ERNIE 4.5, yang mampu menyelesaikan tugas dengan pendekatan logis bertahap.



ERNIE X1 unggul dalam pemecahan masalah kompleks dengan logika yang lebih terstruktur.


ERNIE 4.5 adalah model multimodal yang bisa mengolah teks, gambar, audio, dan video dalam satu sistem, serta memahami konteks internet seperti meme dan satire.



Baidu juga berencana untuk merilis model ini sebagai open-source, memungkinkan pengembang di seluruh dunia menggunakannya secara lebih luas.

4. Alibaba Qwen: AI dengan Kemampuan Multimodal

Alibaba tidak mau kalah dalam perlombaan AI dengan merilis Qwen 2.5, yang hadir dalam beberapa varian, termasuk Qwen 2.5-Max dan Qwen 2.5-VL.



Qwen 2.5-VL bisa memahami dan mengolah berbagai jenis data, mulai dari teks hingga video berdurasi panjang.


Qwen 2.5-Max lebih berfokus pada penalaran logis dan pemecahan masalah, bahkan diklaim melampaui performa GPT-4o dalam beberapa skenario bisnis.



Kemampuan ini membuat Qwen menjadi solusi AI yang menarik bagi sektor bisnis, terutama dalam meningkatkan layanan pelanggan dan otomatisasi kerja.

5. Tencent Hunyuan-T1: Model AI dengan Akurasi Tinggi

Tencent memperkenalkan Hunyuan-T1, yang diklaim memiliki keunggulan dalam pengolahan dokumen panjang dan respons yang lebih cepat dibanding model lainnya.

Dalam pengujian perbandingan, Hunyuan-T1 berhasil mengungguli model AI papan atas seperti DeepSeek R-1 dan GPT-4.5 dalam hal pengetahuan dan penalaran logis. Dengan skor tinggi dalam berbagai uji standar, model ini menjadi salah satu AI paling akurat yang pernah dikembangkan Tencent.

6. ByteDance Goku: AI Pembuat Konten Hiper-Realistis

ByteDance, perusahaan induk TikTok, meluncurkan Goku AI, model AI open-source yang dirancang untuk menghasilkan gambar dan video realistis. Menggunakan teknologi Rectified Flow Transformer (RFT), Goku AI mampu menciptakan:



Video influencer digital


Avatar promosi


Demo produk yang terlihat nyata



Dengan skor tinggi dalam berbagai benchmark seperti GenEval dan VBench, Goku AI menjadi pesaing serius bagi OpenAI Sora dan Google Veo dalam dunia AI generatif.

Kesimpulan: China Siap Mengguncang Dominasi AI Global

Persaingan antara China dan Amerika Serikat di bidang AI semakin memanas. Dengan teknologi seperti DeepSeek, Manus AI, dan Goku AI, China menunjukkan bahwa mereka bukan hanya sekadar mengejar ketertinggalan, tetapi juga menciptakan inovasi yang mampu menyaingi dominasi AI Barat.

Ke depan, persaingan ini akan semakin ketat, dan dunia akan menyaksikan bagaimana AI dari China mengubah lanskap teknologi global.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved