Sumber foto: Capital

Boikot Tesla Meluas: Demonstrasi Besar-besaran di AS, Starlink Ikut Kena Getah!

Tanggal: 19 Mar 2025 20:40 wib.
Gerakan boikot terhadap Tesla, yang dipimpin oleh Elon Musk, semakin meluas dan menjadi sorotan utama di berbagai negara bagian di Amerika Serikat. Dalam beberapa pekan terakhir, showroom Tesla menjadi sasaran demonstrasi yang dihadiri oleh ratusan orang. Tindakan ini, yang awalnya hanya dilakukan oleh sekelompok kecil orang, kini berkembang menjadi gelombang protes yang terorganisir di bawah gerakan yang disebut "Tesla Takedown".

Salah satu faktor utama yang memicu boikot ini adalah pemangkasan besar-besaran anggaran pemerintah yang dilakukan Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOGE) di bawah kepemimpinan Musk. Banyak kritik yang mengarah pada tindakan tersebut, dengan beberapa tokoh publik menganggap bahwa keputusan tersebut berpotensi merugikan banyak pegawai negeri. DOGE dikabarkan telah memecat ribuan pegawai negeri federal dan berencana memangkas hampir 20% dari tenaga kerjanya pada 15 Mei mendatang. Dampak dari pengurangan ini diyakini dapat memengaruhi standar hidup jutaan warga.

Tak hanya itu, beberapa pelaku politik menyudutkan Musk setelah aksi kontroversial yang ditunjukkan pada pelantikan Presiden Donald Trump, di mana pose yang ditampilkannya dianggap menyerupai simbol 'salute' Nazi. Dukungan Musk terhadap partai sayap kanan di Jerman dan tuduhan tak berdasar yang dilontarkannya terhadap politisi Inggris semakin memperparah citranya di mata publik. Tindakan-tindakannya tersebut memicu kemarahan banyak orang, dan menimbulkan protes besar-besaran.

Menurut informasi dari situs resmi "Tesla Takedown", lebih dari 80 demonstrasi telah dijadwalkan berlangsung pada akhir pekan terakhir dan lebih dari 70 acara serupa direncanakan hingga akhir bulan April. Para demonstran diimbau untuk menjual kendaraan Tesla mereka, membuang saham, dan bergabung dalam gerakan ini sebagai bentuk respons terhadap kepemimpinan Musk yang dianggap otoriter. Salah satu tempat demonstrasi yang menarik perhatian adalah area pinggiran kota Boston, Dedham, di mana sekitar 100 orang berkumpul di showroom Tesla. Ini juga terjadi di West Chester, pinggiran Philadelphia, yang tercatat memiliki jumlah demonstran serupa. 

Baltimore mencatatkan angka partisipan tertinggi dalam demonstrasi ini, dengan lebih dari 300 orang hadir. Di Washington, D.C., lebih dari 50 demonstran meramaikan suasana di luar showroom, memegang spanduk dan menari diiringi lagu-lagu populer, yang menunjukkan sikap protes mereka dengan cara yang kreatif. Sara Steffens, seorang mantan jurnalis, bersama dengan Melissa Knutson, seorang wiraswasta, mencoba mengubah suasana aksi menjadi perayaan. Menurut Knutson, penting untuk menciptakan suasana bahagia meskipun situasi yang dihadapi cukup menantang. 

Reputasi Tesla pun semakin terancam. Jessica Caldwell, kepala situs otomotif Edmunds, menyatakan bahwa perhatian negatif terhadap Musk bisa berujung pada penurunan minat konsumen terhadap produk Tesla. Ia mencatat bahwa pangsa pasar Tesla telah melemah jauh sebelum adanya protes ini, ditentukan oleh munculnya pelbagai produsen kendaraan listrik baru yang menawarkan alternatif lebih beragam. Meskipun beberapa investor yakin bahwa ini hanya gejolak sementara, situasi semakin rumit dengan protes yang meluas.

Di luar isu internal Tesla, dampak negativitas ini juga merembet ke layanan lain yang dimiliki Musk, seperti Starlink. Dalam beberapa bulan terakhir, semakin banyak pengguna Starlink mengungkapkan kekecewaan terhadap pilihan politik dan tindakan Elon Musk. Di Eropa, terjadi peningkatan dramatis dalam jumlah pelanggan yang memilih untuk meninggalkan layanan Starlink. Salah satu pengguna, Barry Nisbet, mengungkapkan bahwa hubungan Musk dengan pemilu di AS dan sifat monopolinya di beberapa pasar membuatnya enggan melanjutkan langganan. 

Meningkatnya jumlah pengguna yang hengkang dari Starlink memberikan peluang bagi penyedia layanan internet satelit lainnya. Eutelsat, sebuah perusahaan dari Prancis, mengalami lonjakan nilai saham hingga 500% dalam beberapa bulan terakhir, terpicu oleh perhatian publik yang berkurang terhadap Starlink dan ketidakpuasan terhadap layanan yang ditawarkannya. CEO Eutelsat mengumumkan rencana untuk menggantikan Starlink di Ukraina dalam waktu dekat, menyangkut permintaan tinggi terhadap layanan internet yang lebih stabil dan terpercaya. 

Sementara itu, Viasat dari Inggris telah melakukan pembicaraan dengan pemerintah Eropa untuk menawarkan solusi pengganti bagi pengguna yang meninggalkan Starlink. Melihat perkembangan ini, jelas bahwa reaksi publik terhadap Elon Musk tidak hanya memengaruhi Tesla dan Starlink, tetapi juga berbagai bisnis yang berada di bawah kendalinya. 

Dari laporan dan pengamatan yang ada, jangkauan dampak boikot ini semakin meluas, menjadikan Musk dan perusahaan-perusahaannya sebagai pusat perhatian publik. Jelas bahwa situasi ini akan terus memengaruhi citra dan keberlangsungan bisnis di masa mendatang.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved