Sumber foto: iStock

Bitcoin Turun Jadi Rp975 Juta, Analis Percaya ‘Uptober’ Akan Tiba

Tanggal: 9 Okt 2024 05:16 wib.
Pergerakan Bitcoin (BTC) mengalami penurunan hampir 1,5% hingga Selasa (8/10/2024) siang, menurun ke level US$62.509 (sekitar Rp975,14 juta). Namun, para analis percaya bahwa tren bearish ini akan bersifat sementara, dan kenaikan dalam waktu dekat akan tiba, membuka kesempatan untuk fase kenaikan yang dikenal sebagai 'Uptober'.

Pada Senin malam, Bitcoin sempat mengalami tren bullish, mencapai level tertinggi di US$64.413, data dari CoinGecko menunjukkan. Namun, saat pergantian hari, Bitcoin mengalami penurunan, hampir menyentuh US$63.218. Para trader merespons dengan melepas sebagian Bitcoin saat harganya bertahan di kisaran US$62.500-an hingga pukul 12.25 waktu Indonesia, sambil menantikan rilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS.

Perusahaan aset digital QCP Capital percaya bahwa setelah awal yang goyah, 'Uptober' kembali ke jalur yang benar, dengan Bitcoin kembali berada pada level yang sama dengan awal bulan sebelumnya. Dorongan baru terjadi ketika bulan berubah menjadi Oktober, dengan Bitcoin kembali berada di kisaran US$60.000. 

Pada hari yang sama, prediksi para analis menunjukkan bahwa IHK akan naik tipis sekitar 0,1% pada bulan September. Jika prediksi ini terwujud, ini akan menjadi kenaikan terkecil dalam tiga bulan terakhir, yang juga menunjukkan perlambatan keenam berturut-turut sejak awal 2021. Kenaikan IHK dapat memengaruhi suku bunga AS, dengan potensi menekan harga kelas aset berisiko. Namun, jika IHK menunjukkan posisi lebih rendah, ini dapat mendorong penurunan suku bunga AS yang menguntungkan aset berisiko termasuk kripto, membuat investor menjadi lebih spekulatif.

Menurut pakar intergovernmental Blockchain, Andy Lian, antisipasi terhadap data IHK telah memiliki dampak signifikan terhadap pergerakan Bitcoin, yang memungkinkan untuk melonjak ke level yang lebih tinggi. Dalam menanggapi data IHK yang positif, Bitcoin sering mengalami kenaikan harga.

Sementara itu, aset kripto lainnya seperti Ethereum, Solana, Dogecoin, dan XRP juga mengalami penurunan dalam 24 jam terakhir, mencerminkan tren pasar yang sedang mengalami tekanan. Hal ini menandakan bahwa aset kripto lainnya juga memiliki korelasi dengan pergerakan Bitcoin.

Dalam menghadapi pasar kripto, penting untuk memperhatikan faktor-faktor ekonomi dan keuangan global, seperti data ekonomi AS, yang dapat memengaruhi harga aset kripto secara luas. Kenaikan IHK AS, penurunan suku bunga, dan faktor-faktor ekonomi lainnya dapat memengaruhi sentimen pasar dan pergerakan harga aset kripto.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved