Bitcoin Melemah Usai ATH: Pekan Krusial Menuju Akhir Tahun 2024
Tanggal: 30 Des 2024 07:23 wib.
Bitcoin saat ini mengalami penurunan harga yang signifikan setelah mencapai All Time High (ATH) pada 17 Desember 2024. Komentar Hawkish The Fed tentang risiko inflasi dan pemotongan suku bunga telah menjadi pemicu utama dari tren penurunan harga saat ini.
Aset kripto secara keseluruhan telah kehilangan hingga US$200 miliar dalam dua hari, mengakibatkan turunnya kapitalisasi pasar total menjadi sekitar US$3,3 triliun. Dengan koreksi yang terjadi, semua keuntungan yang terjadi di bulan Desember lenyap, membawa nilai pasar kembali ke level November.
Riset Analis Ajaib Kripto Panji Yudha menjelaskan bahwa Bitcoin menghadapi tekanan seiring dengan aksi profit taking dan likuidasi besar-besaran, ditambah dengan pernyataan Hawkish dari The Fed yang memperkuat dolar AS. Namun demikian, apabila Bitcoin mampu bertahan di level support US$91.000 dan US$85.000, masih ada peluang untuk menguji kembali resistance di atas US$100.000.
Berdasarkan data dari Bloomberg, pada Jumat, harga Bitcoin tercatat berada di angka US$96.282, mengalami penurunan tajam setelah mencapai level tertinggi sebelumnya. Penurunan ini memperparah kondisi Bitcoin dari level ATH di angka US$108.356 sebelumnya.
Tren Harga Bitcoin
Bitcoin telah mengalami penurunan signifikan dari level tertingginya (ATH) di angka US$108.356, saat ini berada pada angka US$96.282 pada Jumat (27/12/2024) tengah hari. Di sisi lain, dalam rentang waktu Tahun Keuangan (Year to Date/YTD), harga Bitcoin telah mengalami kenaikan sebesar 127%.
Salah satu faktor yang memperburuk penurunan harga adalah aksi profit taking setelah mencapai ATH, serta keputusan Federal Reserve untuk memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pekan lalu, sekaligus mengisyaratkan perlambatan pemangkasan di masa depan, yang memicu ketidakpastian di pasar.
Proyeksi terbaru dari The Fed menunjukkan bahwa hanya akan terjadi pemangkasan sebesar 50 basis poin pada tahun 2025, yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan ekspektasi pasar sebelumnya yang mencapai 100 bps. Hal ini telah mendorong penguatan dolar AS ke level tertinggi dalam dua tahun, yang secara historis menjadi faktor tekanan bagi aset-aset berisiko, termasuk aset kripto.
Indeks Ketakutan dan Sentimen Pasar
Fear and Greed Index menunjukkan zona ketakutan, dengan The Crypto Fear and Greed Index yang turun dari level netral di angka 52 menjadi 37 (zona ketakutan). Zona ketakutan sering kali menjadi peluang akumulasi bagi investor, seperti yang diutarakan oleh Warren Buffett, "Be fearful when others are greedy, and greedy when others are fearful."
Dalam konteks ini, kondisi ketakutan dapat memberikan peluang menarik bagi mereka yang memiliki pandangan jangka panjang terhadap pasar aset kripto. Terdapat minat institusional yang tetap kuat meskipun terjadi Outflow sebesar US$680 juta pada 19 Desember dan US$276 juta pada 20 Desember. Perdagangan ETF Bitcoin Spot di pasar AS berhasil mencatatkan arus masuk bersih mencapai US$449 miliar sepanjang pekan lalu.
Hal ini menunjukkan bahwa, meskipun tengah mengalami koreksi, minat institusional terhadap aset digital tetap kuat. Sentimen positif ini berpotensi menjadi faktor pendukung penting bagi pemulihan pasar di masa mendatang.
Dengan berbagai dinamika yang terjadi di pasar kripto, para investor perlu mempertimbangkan dengan cermat strategi investasi mereka. Volatilitas yang tinggi seperti ini membutuhkan kehati-hatian dalam pengambilan keputusan.
Seiring dengan kondisi pasar yang terus berubah, pemahaman yang mendalam mengenai faktor-faktor penggerak pasar akan membantu para investor dalam menentukan langkah yang tepat.
Tetap mengikuti perkembangan terkini dan melakukan analisis mendalam akan menjadi kunci bagi para pelaku pasar dalam menghadapi tantangan dan peluang di industri aset kripto.