Bill Gates Tegaskan Kerja Sama Global Penting untuk Cegah 'Kiamat Iklim': Apa Langkah Berikutnya?
Tanggal: 7 Mei 2025 20:49 wib.
Tampang.com | Bill Gates, pendiri Microsoft dan tokoh besar dalam dunia filantropi, baru-baru ini mengunjungi Singapura untuk menghadiri acara bertema lingkungan yang dikenal dengan nama Ecosperity. Pada acara yang diadakan pada Senin (5/5) waktu setempat, Gates tidak hanya menjadi pembicara, tetapi juga memberikan pandangannya yang cukup blak-blakan mengenai tantangan besar yang dihadapi dunia akibat perubahan iklim.
Dalam kesempatan tersebut, Gates menyampaikan pentingnya kerja sama global untuk mencari solusi yang dapat mengatasi ancaman perubahan iklim yang semakin nyata. Menurutnya, negara-negara kaya, khususnya yang memiliki tingkat konsumsi dan emisi tinggi, memiliki utang besar terhadap planet ini. Hal ini disampaikan Gates dengan tegas, bahwa negara-negara maju harus lebih aktif dalam mencapai net zero emissions atau titik nol emisi bersih untuk mengurangi dampak buruk perubahan iklim.
Negara Maju Harus Pimpin Upaya Net Zero Emission
Gates menjelaskan bahwa tidak semua negara perlu mencapai net zero emissions pada tingkat yang sama. Beberapa negara dengan tingkat emisi yang sangat rendah tidak perlu terlalu khawatir tentang kontribusi mereka terhadap pemanasan global. Namun, bagi negara-negara kaya yang memiliki tingkat aktivitas ekonomi dan industri tinggi, kewajiban untuk mengurangi emisi karbon sangat mendesak.
Definisi net zero menurut PBB adalah langkah untuk mengurangi emisi karbon hingga angka yang sangat rendah, sehingga jumlah emisi yang tersisa dapat diserap kembali oleh alam, tanpa menambah polusi di atmosfer. Net zero emissions menjadi target global yang harus dicapai untuk mencegah suhu bumi naik lebih dari 1,5 derajat Celsius, sesuai dengan Kesepakatan Paris yang digagas oleh PBB.
Namun, Gates mengungkapkan pesimismenya tentang kemampuan dunia untuk mencapai target tersebut pada tahun 2050. Menurutnya, pencapaian net zero dalam waktu kurang dari 30 tahun ke depan akan sangat sulit tanpa adanya inovasi yang cukup besar dalam bidang teknologi dan energi.
Perlunya Investasi untuk Inovasi Ramah Lingkungan
Bill Gates juga menekankan bahwa investasi dalam inovasi teknologi untuk melawan perubahan iklim harus dipercepat. Tanpa dukungan finansial yang cukup, berbagai solusi teknologi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan net zero emission akan sulit terealisasi. Gates juga berbicara tentang tantangan besar dalam hal pendanaan inovasi, khususnya di bidang energi terbarukan dan teknologi yang dapat menyerap emisi karbon.
"Semakin cepat kita mencapai titik net zero, semakin baik. Tapi kita memerlukan contoh nyata, bukan hanya janji," kata Gates, menegaskan pentingnya langkah konkret dalam menghadapi krisis iklim ini.
Ambisi dan Tantangan Global dalam Mengatasi Pemanasan Global
Gates merujuk pada imunisasi global terhadap perubahan iklim, seraya mengingatkan bahwa PBB telah memberikan panduan yang jelas: untuk membatasi pemanasan global agar tidak melebihi 1,5 derajat Celsius, emisi global harus dikurangi sebesar 45% pada 2030 dan mencapai net zero pada 2050. Meskipun sudah ada komitmen dari banyak negara untuk mengurangi emisi karbon, Gates mengingatkan bahwa tanpa teknologi yang tepat, target tersebut masih sulit tercapai.
PBB telah menetapkan bahwa negara-negara di dunia harus segera melakukan langkah-langkah drastis untuk mengurangi polusi karbon dan mengembangkan teknologi bersih. Namun, tantangannya terletak pada kemampuan pemerintah dan sektor swasta untuk bersama-sama berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan solusi ramah lingkungan.
Gates Foundation dan Kolaborasi dengan Singapura
Selain berbicara di acara Ecosperity, Bill Gates juga mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong. Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas berbagai topik terkait inovasi dan keberlanjutan. Gates mengungkapkan bahwa dia berencana untuk membuka kantor Gates Foundation di Singapura, yang bertujuan untuk mempercepat kolaborasi di Asia mengenai energi bersih dan pengembangan teknologi yang lebih berkelanjutan.
"Singapura sangat antusias untuk bekerja sama dengan Gates Foundation dalam hal inovasi dan meningkatkan kualitas kehidupan di Asia serta dunia," kata Perdana Menteri Wong dalam unggahan di Facebook.
Gates Foundation memang telah lama dikenal karena upayanya untuk mengatasi berbagai masalah global, mulai dari kesehatan hingga perubahan iklim. Dengan mendirikan kantor di Singapura, Gates berharap dapat memperluas dampak positif dari inovasi teknologi di kawasan Asia Tenggara dan memberikan kontribusi lebih besar terhadap keberlanjutan lingkungan.
Harapan dan Langkah ke Depan
Secara keseluruhan, perjalanan Bill Gates ke Singapura membawa pesan kuat tentang tanggung jawab negara-negara maju dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Dalam wawancaranya, Gates menegaskan bahwa untuk menghindari "kiamat iklim", dunia harus lebih serius dalam merencanakan inovasi teknologi hijau dan investasi di sektor energi terbarukan.
Bagi Gates, pencapaian net zero emission tidak hanya bergantung pada peran pemerintah, tetapi juga melibatkan sektor swasta, organisasi filantropi, dan masyarakat global. Karena itulah, kerja sama di semua tingkat diperlukan untuk menghadapi perubahan iklim yang semakin mendesak.
Dengan semakin banyaknya perusahaan dan individu yang berfokus pada keberlanjutan, ada harapan bahwa target net zero bisa dicapai. Namun, seperti yang ditegaskan Gates, investasi dalam inovasi menjadi faktor penentu utama dalam mencapai perubahan yang nyata.