Sumber foto: Suarise

Benarkah Grab Akan Akuisisi GoTo? Fakta Menarik di Balik Rumor Besar Ini!

Tanggal: 10 Mei 2025 13:37 wib.
Kabar soal kemungkinan Grab mengakuisisi GoTo semakin memanas belakangan ini, memicu spekulasi dan perhatian besar di pasar. Dalam rangka menanggapi rumor yang beredar, GoTo, yang merupakan perusahaan induk dari Gojek dan Tokopedia, akhirnya memberikan klarifikasi resmi terkait berita tersebut. Manajemen GoTo melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia menjelaskan bahwa mereka memang sering menerima penawaran dari berbagai pihak, namun belum ada keputusan apapun terkait hal tersebut.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Kamis (8/5/2025), GoTo menegaskan bahwa sebagai bagian dari tanggung jawab manajemen, mereka selalu menjajaki berbagai penawaran dengan cermat dan penuh kehati-hatian. Tujuan utamanya adalah untuk mencari langkah yang dapat meningkatkan nilai jangka panjang bagi seluruh pemegang saham perusahaan. Selain itu, keputusan apapun yang diambil juga akan mempertimbangkan kepentingan terbaik bagi berbagai pihak terkait, termasuk mitra pengemudi, mitra UMKM, pelanggan, karyawan, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya.

Namun, manajemen GoTo juga memastikan bahwa meskipun telah ada berbagai penawaran yang masuk, belum ada keputusan final mengenai transaksi apapun yang berhubungan dengan akuisisi oleh Grab. Mereka menyatakan bahwa berita yang beredar di media tentang kemungkinan transaksi akuisisi adalah spekulasi semata. GoTo lebih lanjut menegaskan bahwa hingga saat ini, mereka belum mencapai kesepakatan apapun dengan pihak manapun, sebagaimana yang sudah dijelaskan dalam keterbukaan informasi sebelumnya pada 19 Maret 2025.

Pernyataan resmi ini muncul setelah rumor akuisisi GoTo oleh Grab beredar luas, menyebutkan bahwa kesepakatan tersebut dapat tercapai pada kuartal II/2025. Berdasarkan laporan yang beredar, Grab dilaporkan akan mengambil alih semua unit bisnis GoTo kecuali bisnis finansial. Hal ini tentu saja membuat banyak pihak penasaran, mengingat nilai akuisisi yang kabarnya mencapai US$7 miliar atau sekitar Rp 115 triliun.

Pihak yang berhubungan dengan proses ini mengungkapkan bahwa Grab sudah mulai merekrut penasihat untuk membantu proses akuisisi. Namun, kesepakatan akhir masih tergantung pada pendanaan yang diperlukan untuk transaksi ini. Grab juga dikabarkan tengah berdiskusi dengan beberapa bank untuk mendapatkan pendanaan guna mendanai proses akuisisi tersebut.

Dari segi kapitalisasi pasar, GoTo saat ini memiliki nilai pasar sekitar Rp 95,81 triliun dengan harga sahamnya yang diperdagangkan sekitar Rp 84 per lembar pada perdagangan Rabu sebelumnya. Sementara itu, Grab yang sahamnya terdaftar di bursa saham AS memiliki kapitalisasi pasar yang lebih besar, sekitar US$20 miliar atau sekitar Rp 330 triliun.

Namun, meskipun kabar akuisisi ini semakin santer, banyak pihak yang merasa skeptis apakah Grab dapat merealisasikan transaksi ini dalam waktu dekat. Pasalnya, seperti yang telah disampaikan oleh pihak GoTo, proses evaluasi terhadap setiap penawaran memerlukan waktu yang tidak sebentar dan harus dipertimbangkan dengan sangat hati-hati. GoTo pun memastikan bahwa mereka akan terus mempertimbangkan kepentingan seluruh pihak terkait sebelum mengambil langkah besar dalam menentukan masa depan perusahaan.

Spekulasi yang berkembang semakin kuat seiring dengan pernyataan bahwa Grab telah memilih penasihat untuk menangani akuisisi ini. Meskipun belum ada konfirmasi resmi mengenai kesepakatan ini, laporan-laporan yang beredar menunjukkan bahwa Grab sangat serius dalam merencanakan langkah akuisisi terhadap GoTo, dengan tujuan memperluas dan memperkuat posisinya di pasar Asia Tenggara.

Bagi GoTo, langkah ini bisa jadi merupakan kesempatan untuk memperkuat posisi di pasar atau sebaliknya, menjadi tantangan besar jika akuisisi tersebut membawa perubahan struktural dalam manajemen dan arah perusahaan. Terlebih lagi, GoTo harus mempertimbangkan dampak terhadap seluruh mitra, baik mitra pengemudi, mitra UMKM, hingga karyawan yang telah menjadi bagian dari ekosistem GoTo sejak awal berdiri.

Sementara itu, pengamat pasar menilai bahwa keputusan yang akan diambil oleh GoTo dan Grab akan sangat menentukan masa depan industri teknologi dan transportasi digital di Indonesia dan Asia Tenggara. Dengan terus berkembangnya pasar layanan digital, kolaborasi atau akuisisi antara dua raksasa teknologi ini bisa membawa dampak yang sangat besar bagi dunia bisnis online di kawasan ini.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved