Sumber foto: iStock

Banyak Modus Penipu Kuras Rekening, Ini Tips Agar M-Banking Tetap Aman

Tanggal: 9 Jul 2024 15:09 wib.
Pembobolan layanan mobile banking menjadi hal yang semakin marak dan sering dibicarakan di media sosial. Hal ini mengakibatkan para nasabah diharuskan untuk lebih berhati-hati dan kreatif dalam melindungi data pribadi mereka.

Rudi Adianto, seorang pengamat IT, memberikan saran kepada masyarakat untuk tidak terlalu mudah menyebarkan nomor ponsel pribadi sebagai langkah untuk menjaga keamanan akun mobile banking. Selain itu, Rudi juga membagikan cara untuk menjaga privasi dengan menggunakan dua nomor telepon genggam, dimana satu digunakan khusus untuk transaksi perbankan dan nomornya tidak disebarluaskan sedangkan yang lain digunakan untuk transaksi kecil-kecilan seperti Gopay dan OVO.

Dalam transaksi perbankan, terutama internet banking dan mobile banking, biasanya perbankan akan mengirimkan password khusus ke nomor ponsel milik nasabah, yang dikenal dengan OTP (One Time Password). OTP tersebut dikirimkan sebagai alat konfirmasi melalui SMS sebelum masuk atau mengakses layanan mobile banking.

Oleh karena itu, nomor ponsel dan OTP menjadi dua hal penting yang harus diperhatikan untuk menjaga keamanan layanan mobile banking. Rudi menjelaskan bahwa pembobolan layanan mobile banking yang terjadi di Indonesia umumnya disebabkan oleh kelalaian pengguna. Meskipun sistem pada layanan mobile banking telah terjamin keamanannya, faktor kelalaian manusia masih dapat menjadi celah bagi pelaku kejahatan.

Menurut Rudi, dalam sebuah sistem, mata rantai yang paling lemah adalah elemen manusianya, yang rentan dimanipulasi. Di Indonesia, serangan peretasan tidak selalu membutuhkan keterampilan teknis, tapi lebih kepada social engineering, yaitu bagaimana caranya agar korban memberikan kode OTP.

Selain itu, Alfons Tanujaya, seorang Analisis Keamanan Siber Vaksin.com, juga memberikan tips sederhana kepada pengguna untuk mengamankan privasi akun mobile banking mereka, yaitu:


Jangan pernah mengikuti perintah apapun, seperti mengirimkan SMS, mengaktifkan fitur call forwarding, atau tindakan lain yang tidak diketahui tujuannya.
Selalu aktifkan dan perhatikan notifikasi transaksi kartu kredit atau akun bank. Jika ada aktivitas yang mencurigakan, segera hubungi bank untuk mengamankan dana anda.
Tidak disarankan untuk menyimpan nomor kartu kredit di aplikasi yang mempermudah transaksi, karena jika akun diretas, kartu tersebut berpotensi disalahgunakan.


Direktur BCA, Santoso, juga memberikan himbauan kepada nasabah untuk tidak memberikan informasi perbankan kepada orang lain, seperti nomor rekening, username id di mobile banking, dan informasi penting lainnya. Ia menekankan bahwa penting untuk menjaga kerahasiaan informasi perbankan tersebut, karena bahkan jika rumah telah digembok dengan berbagai kunci, namun jika pemiliknya membocorkan kunci tersebut, maka rumah tersebut bisa dibobol. Oleh karena itu, informasi perbankan sangat penting dan harus dijaga kerahasiaannya.

Sarana proteksi terhadap bahaya pembobolan mobile banking menjadi semakin penting karena semakin berkembangnya metode-metode kejahatan di dunia digital. Pengetahuan yang luas dan kesadaran akan keamanan dalam menggunakan layanan perbankan digital dapat membantu mengurangi risiko terjadinya pencurian data dan penipuan dalam transaksi keuangan secara online.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved