Sumber foto: iStock

Bahaya Modus Penipuan Melalui Google Search: Perlindungan Data dan Rekening Anda

Tanggal: 9 Sep 2024 05:47 wib.
Modus penipuan di ruang digital semakin beragam. Selain platform WhatsApp, saat ini fitur Google Search juga dimanfaatkan hacker sebagai celah berbuat jahat. Modus penipuan melalui iklan jahat yang muncul di suatu website ini dijuluki malvertising.

Saat ini, modus penipuan melalui malvertising semakin berkembang pesat. Sekitar September tahun lalu, perusahaan software keamanan siber Malwarebytes menemukan ada peningkatan 42% dari bulan ke bulan skema penipuan malvertising di AS. Hal ini menunjukkan betapa seriusnya ancaman yang dapat merugikan banyak pihak.

Dalam modus penipuan ini, semua jenis merek bisa menjadi sasaran, baik untuk tujuan phishing atau untuk sekedar menyebarkan Malware. Potensi kerugian yang ditimbulkan sangat besar, dan hal ini semakin memperlihatkan kompleksitas dari ancaman keamanan digital pada saat ini. 

Direktur senior penelitian di Malwarebytes, Jérôme Segura, mengungkapkan, "Apa yang saya lihat hanyalah puncak gunung es.” Ini menandakan bahwa masalah ini tidak hanya sekedar isu kecil, tetapi menyiratkan adanya ancaman besar yang dapat merugikan banyak individu dan perusahaan.

Banyak dari iklan jahat ini muncul sebagai konten bersponsor pada kueri di desktop atau perangkat seluler browser. Kode berbahaya dapat disembunyikan dalam iklan yang muncul di situs web utama yang rutin dikunjungi konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa tidak hanya situs-situs kurang dikenal yang berpotensi membahayakan, tetapi juga situs-situs populer pun dapat menjadi sarang bagi aktivitas penipuan ini.

Dalam beberapa kasus, orang dapat menjadi rentan kena serangan dengan cara yang lebih pasif, yaitu hanya dengan mengunjungi situs yang terinfeksi, tanpa harus melakukan klik pada iklan yang mencurigakan. Hal ini menunjukkan tingkat kecerdikan pelaku penipuan dalam memanfaatkan kerentanan dalam sistem keamanan.

Malvertising bukanlah hal baru, tetapi penjahat dunia maya semakin pintar dan iklannya sering dibuat sangat realistis sehingga tidak sedikit yang terkecoh. Faktor kecerdasan buatan juga turut berkontribusi dalam memunculkan iklan-iklan jahat ini dengan tampilan yang lebih meyakinkan.

Masalah ini diperburuk oleh fakta bahwa begitu banyak orang menggunakan dan mempercayai Google sebagai mesin pencari, tempat banyak iklan jahat dapat ditemukan. Pada dasarnya, iklan jahat juga dapat muncul dalam pencarian menggunakan mesin pencari lain seperti Bing milik Microsoft.

Google merupakan salah satu mesin pencari yang paling populer digunakan orang, sehingga menimbulkan kekhawatiran mahal terkait dengan keamanan digital. “Anda melihat sesuatu muncul pada pencarian Google, Anda menganggapnya sebagai sesuatu yang valid,” kata Stuart Madnick, seorang profesor teknologi informasi di MIT Sloan School of Management.

Konsumen dapat mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri dari upaya malvertising. Misalnya, hindari mengeklik tautan sponsor yang muncul selama Anda browsing di internet. Selain itu, memeriksa URL di bagian atas halaman web sebelum mengambil tindakan lebih lanjut juga sangat penting untuk menghindari jebakan dari pihak yang tidak bertanggung jawab.

Mengingat ancaman yang semakin berkembang di ruang digital, diperlukan pemahaman yang lebih mendalam terhadap taktik penipuan yang digunakan. Hal ini juga menunjukkan betapa pentingnya kesadaran akan keamanan digital serta langkah-langkah preventif yang dapat dilakukan oleh individu maupun perusahaan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved