Sumber foto: iStock

Astronom Temukan Sumber Air Terbesar di Luar Angkasa, Ini Lokasinya

Tanggal: 7 Jul 2024 18:34 wib.
Sebuah penemuan luar biasa baru-baru ini diumumkan oleh para astronom, yaitu penemuan sumber air terbesar di luar angkasa. Sumber air ini memiliki volume yang mencapai 140 triliun kali lipat dari gabungan semua air di bumi. Penemuan ini dilakukan oleh dua tim astronom yang bekerja sama, dan lokasinya terletak di sekitar lubang hitam kolosal yang dikenal sebagai kuasar. Kuasar ini, yang dikenal dengan nama APM 08279+5255, membawa lubang hitam supermasif yang massa-nya 20 miliar kali lipat lebih besar dari matahari. Lubang hitam ini juga memancarkan energi yang setara dengan 1.000 triliun matahari, memberikan wawasan yang unik tentang tahap awal alam semesta ketika baru berusia 1,6 miliar tahun.

Salah satu astronom yang terlibat dalam penemuan ini, Matt Bradford dari Jet Propulsion Laboratory NASA, mengatakan bahwa penemuan ini merupakan demonstrasi bahwa air tersebar luas di seluruh alam semesta, bahkan pada masa-masa awal. Implikasi dari penemuan ini sangat penting dalam rangka memahami prevalensi air di kosmos. Penemuan sumber air besar ini memberikan sumbangan besar dalam pemahaman astronomi mengenai alam semesta awal, yang sebelumnya belum pernah terungkap.

Para astronom juga telah mempelajari dan mendeteksi beberapa tanda spektral dari massa air yang sangat besar. Untuk terus mengungkap misteri alam semesta yang begitu jauh, para astronom mengusulkan pembangunan teleskop 25 meter di Gurun Atacama, Chili, yang awalnya bernama Teleskop Cerro Chajnantor Atacama (CCAT). Proyek ini kemudian berganti nama menjadi Teleskop Submilimeter Fred Young (FYST) pada tahun 2020. Pembangunan FYST hampir selesai, dan diharapkan bahwa 'cahaya pertama' dari teleskop ini bisa dideteksi pada tahun 2025.

Sebagai tambahan informasi, penemuan uap air di alam semesta awal belum pernah ada sebelumnya. Sehingga, penemuan ini menjadi tonggak penting dalam pemahaman astronomi. Temuan ini juga menunjukkan bahwa sumber air yang ditemukan di tempat lain di galaksi Bima Sakti, sebagian besar membeku dalam wujud es.

Penemuan ini memberikan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai fenomena alam semesta yang telah ada sejak miliaran tahun yang lalu. Data-data yang didapatkan dari penemuan ini membantu dalam memahami evolusi alam semesta dan memberikan landasan yang lebih kuat bagi penelitian selanjutnya dalam bidang astronomi. Dengan semakin canggihnya teknologi dan pengetahuan yang terus berkembang, diharapkan penemuan-penemuan serupa akan terus dilakukan untuk mengungkap misteri alam semesta yang begitu luas.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved