Asteroid Bennu Ancam Bumi: Bencana Global yang Tak Terhindarkan?
Tanggal: 8 Feb 2025 19:01 wib.
500 meter, diprediksi berpotensi menabrak Bumi pada September 2182. Meskipun peluangnya hanya 0,037% atau 1 banding 2.700, dampak yang ditimbulkan bisa sangat besar.
Simulasi Tabrakan: Efeknya Lebih Parah dari Hantaman Dinosaurus
Penelitian yang dilakukan oleh Pusan National University, Korea Selatan, menggunakan superkomputer Aleph dari ICCP (IBS Center for Climate Physics) untuk memprediksi dampak tabrakan. Hasilnya mencengangkan—bencana yang terjadi bisa jauh lebih parah dibandingkan dengan asteroid raksasa yang memusnahkan dinosaurus 66 juta tahun lalu.
Jika asteroid Bennu benar-benar menghantam Bumi, dampaknya akan menciptakan kawah raksasa dan menyebabkan gelombang kejut serta gempa bumi besar. Material dari tabrakan akan terlempar ke atmosfer, menghasilkan aerosol dan gas yang dapat mengubah iklim secara drastis.
Musim Dingin Global dan Krisis Pangan
Salah satu skenario terburuk adalah "musim dingin akibat hantaman," di mana suhu global turun drastis selama lebih dari empat tahun. Debu yang naik ke atmosfer diperkirakan mencapai 400 juta ton, menghalangi sinar matahari dan menurunkan curah hujan.
Akibatnya, proses fotosintesis tanaman akan berkurang hingga 20-30% pada awal kejadian, mengancam ketahanan pangan dunia. Ini bisa memicu kelaparan global karena hasil pertanian menurun drastis.
Tsunami Raksasa Jika Bennu Jatuh ke Laut
Jika asteroid Bennu menghantam lautan, efeknya tak kalah mengerikan. Tsunami raksasa bisa terjadi, dengan gelombang yang menyapu daratan dan menyebabkan kehancuran besar di berbagai wilayah pesisir. Uap air yang menyembur ke atmosfer juga berpotensi merusak lapisan ozon, mempercepat perubahan iklim yang lebih ekstrem.
Apa yang Bisa Dilakukan?
Para ilmuwan terus mengamati pergerakan Bennu dan mencari cara untuk mengalihkan jalurnya. NASA dan badan antariksa lainnya telah melakukan berbagai misi eksplorasi asteroid, termasuk mengumpulkan sampel Bennu untuk memahami komposisinya. Jika diperlukan, teknologi defleksi asteroid bisa menjadi solusi untuk mencegah tabrakan dahsyat di masa depan.
Meski peluang tabrakan masih kecil, penelitian ini menjadi pengingat bahwa Bumi tidak kebal terhadap ancaman luar angkasa. Persiapan dan pengembangan teknologi pertahanan planet menjadi semakin penting untuk menjaga keberlangsungan kehidupan di Bumi.