Sumber foto: iStock

AS dan China Semakin Memanas, Pemblokiran Tubi-tubi Terjadi Jelang Pelantikan Trump

Tanggal: 22 Des 2024 14:53 wib.
Jelang pelantikan Presiden AS terpilih Donald Trump pada 20 Januari 2025, hubungan AS dan China semakin memanas. Aksi pemblokiran dilakukan bertubi-tubi. AS baru-baru ini mengumumkan pengetatan pemblokiran terhadap chip dan alat pembuat chip canggih yang akan dikirim ke China. Selain itu, TikTok, yang merupakan anak usaha ByteDance asal China, juga terancam diblokir pada 19 Januari 2025.

China tidak tinggal diam. Negara kekuasaan Xi Jinping juga memperkuat pemblokiran terhadap tiga mineral penting ke AS, antara lain: germanium, gallium, dan antimon.

Otoritas Amerika Serikat (AS) bahkan mempertimbangkan pelarangan terhadap router internet asal China, TP-Link Technology, dengan alasannya terkait ancaman keamanan nasional.

Menurut beberapa sumber yang familiar dengan isu tersebut, produk-produk TP-Link terkait dengan serangan siber di AS. Departemen Perdagangan, Pertahanan, dan Kehakiman AS telah melancarkan penyelidikan terpisah terhadap TP-Link. Hasilnya, otoritas merencanakan pemblokiran penjualan router TP-Link di AS mulai tahun depan.

Kantor Departemen Perdagangan bahkan telah memanggil TP-Link ketika Departemen Pertahanan meluncurkan penyelidikannya pada awal tahun ini. Saham Netgear, perusahaan jaringan rumah berbasis San Jose yang merupakan pesaing TP-Link, melesat 12% menyusul laporan rencana pemblokiran TP-Link pada Rabu (18/12) waktu setempat.

Departemen Kehakiman dan Departemen Perdagangan menolak memberikan komentar. Sementara Departemen Pertahanan tidak segera merespons permintaan konfirmasi dari Reuters.

Langkah ini dilakukan di tengah meningkatnya kekhawatiran di Washington bahwa Beijing dapat mengeksploitasi router asal China dan peralatan lainnya dalam serangan siber terhadap pemerintah dan bisnis Amerika.

AS, sekutunya, dan Microsoft (MSFT.O) tahun lalu mengungkap kampanye peretasan terkait pemerintah China yang dijuluki Volt Typhoon. Dengan mengambil kendali atas router milik pribadi, para penyerang dikatakan berusaha menyembunyikan serangan berikutnya terhadap infrastruktur penting AS.

Tindakan ini menunjukkan bahwa kedua negara telah memasuki fase konflik ekonomi yang lebih dalam. Dengan konflik yang semakin memanas, diperlukan antisipasi dari berbagai pihak terutama pengusaha dan pemerintah agar tidak terbawa dampak yang lebih luas dari pertikaian tersebut.

Seiring dengan meningkatnya ketegangan, dampaknya tidak hanya terasa dalam aspek ekonomi, tetapi juga mempengaruhi hubungan diplomatik, keamanan, dan teknologi antara kedua negara. Perkembangan selanjutnya dari konflik tersebut tentunya perlu terus diawasi mengingat dampak yang dapat timbul menjalar ke berbagai sektor.

Dengan pelantikan Presiden AS terpilih Donald Trump yang semakin dekat, nampaknya ketegangan antara AS dan China akan terus menjadi sorotan utama dalam dunia politik, ekonomi, dan keamanan global. Diperlukan kerjasama dan diplomasi kuat antara kedua negara untuk mencari solusi yang dapat mengatasi konflik yang semakin memanas ini.

Hal ini juga dapat berdampak pada stabilitas ekonomi global, terutama bagi negara-negara yang memiliki hubungan erat dengan AS dan China. Kepentingan bersama untuk menjaga perdamaian dan stabilitas global menjadi krusial dalam menghadapi ketegangan ini.

Menjaga keseimbangan antara kepentingan nasional masing-masing negara dengan kerjasama internasional dapat menjadi kunci untuk mencari solusi di tengah konflik yang semakin kompleks ini. Diharapkan seluruh pihak dapat bekerja sama guna mengurangi ketegangan dan meminimalisir dampak negatif yang dapat timbul darikonflik ini.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved