Apple Masih Utang di RI, CEO Malah Investasi Gede di China
Tanggal: 25 Okt 2024 22:51 wib.
Apple masih memiliki tanggungan investasi di Indonesia. Dengan nilai investasi Apple yang baru mencapai Rp 1,48 triliun, angka tersebut masih kurang Rp 240 miliar dari komitmen yang sebelumnya telah dijanjikan sebesar Rp 1,71 triliun. Hal ini menimbulkan dampak dimana seri iPhone 16 terbaru belum dapat dipasarkan di Indonesia. Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa International Mobile Equipment Identity (IMEI) untuk seri iPhone terbaru tidak akan dilepaskan sebelum Apple memenuhi komitmennya.
Menteri Agus dengan tegas menyatakan bahwa penjualan iPhone 16 di Indonesia dipandang ilegal. Ia bahkan meminta masyarakat untuk segera melaporkan tindakan tersebut kepada pemerintah. Investasi yang diwajibkan oleh Apple ini bertujuan untuk mematuhi aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang berlaku di Indonesia.
Selama ini, Apple telah memenuhi TKDN melalui pembangunan fasilitas pendidikan Apple Developer Academy. Namun, menurut Agus, sertifikasi TKDN yang dimiliki Apple sudah habis masa berlakunya dan belum diperpanjang. Agus juga mendorong Apple untuk tidak hanya membangun fasilitas pendidikan, tetapi juga merambah ke sektor manufaktur di Indonesia.
Komitmen investasi sebesar Rp 1,71 triliun dari Apple sejatinya masih terbilang kecil jika dibandingkan dengan banyaknya produk Apple yang dijual di Indonesia. Namun, hal ini menjadi sorotan karena belum tuntasnya investasi yang menjadi kewajiban perusahaan besar seperti Apple.
Sementara itu, di tengah ketidakpastian terkait nasib seri iPhone 16 di Indonesia dan upaya investasi Apple yang kini masih dalam penyelesaiannya, CEO Apple, Tim Cook, justru mengumumkan rencana pembesaran investasi di China.
China menjadi pasar smartphone terbesar di dunia dan merupakan salah satu pasar penting bagi Apple. Meskipun menghadapi persaingan yang ketat dengan pemain lokal seperti Huawei dan Xiaomi, Apple nampaknya tidak menyerah dalam merebut kembali dominasinya di China. Perusahaan ini berupaya mendekati pemerintah China dengan menjanjikan peningkatan investasi.
Pada tahun ini, Cook telah dua kali berkunjung ke China dan bertemu dengan pejabat setempat. Kunjungan terakhirnya membawanya bertemu dengan Menteri Industri dan Teknologi Informasi China, Jin Zhuanglong, pada Rabu (23/10) waktu setempat.
Jin menyatakan pemerintah semakin membuka diri terhadap perusahaan asing yang ingin beroperasi dan berinvestasi di China. Hal ini disambut baik oleh Cook yang menyatakan bahwa Apple sangat bersemangat dalam mengambil peluang tersebut.
Cook mengungkapkan, "Apple bersemangat mengambil peluang yang diberikan pemerintah China. Kami akan terus meningkatkan investasi di China, sehingga berkontribusi pada pengembangan industri dan rantai pasokan berkualitas tinggi."
Dalam pertemuan tersebut, diskusi yang berlangsung membahas pengembangan Apple di China, manajemen keamanan data online, serta keamanan layanan cloud. Jin menyampaikan harapannya agar Apple dapat lebih mendalam dalam kehadirannya di China, meningkatkan investasi dan inovasi, serta membina kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan China.
Investasi besar Apple di China mencerminkan ambisinya dalam memperkuat posisinya di pasar global. Strategi ini tentu juga dapat memengaruhi kebijakan investasi perusahaan di negara-negara lain, termasuk Indonesia. Kehadiran Apple di pasar global merupakan faktor penting yang menjadi perhatian banyak pihak, termasuk pemerintah-pemerintah dari negara-negara yang menjadi target investasi Apple.
Komitmen investasi Apple di suatu negara dapat memberi dampak signifikan bagi perekonomian dan perkembangan industri di negara tersebut. Oleh karena itu, perhatian terhadap implementasi investasi perusahaan global seperti Apple di Indonesia menjadi hal yang penting untuk dilakukan demi mewujudkan keseimbangan investasi yang menguntungkan kedua belah pihak.
Kebijakan yang tegas dan kontrol yang ketat dalam pelaksanaan investasi perusahaan teknologi global seperti Apple di Indonesia perlu diperkuat untuk memastikan kesetaraan dan keadilan dalam kerjasama investasi antara perusahaan besar dan negara tujuan investasi.
Dengan adanya upaya peningkatan investasi Apple di China, Indonesia perlu memastikan bahwa pengelolaan investasi oleh perusahaan asing di negara ini juga berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan memberikan dampak positif bagi Indonesia secara keseluruhan. Hal ini juga dapat menjadi hal yang akan semakin memperjelas posisi Apple dalam menjalankan komitmennya dalam berinvestasidi Indonesia.