Sumber foto: iStock

Apple Lunasi Utang Investasi di Indonesia, Bagaimana Dampaknya?

Tanggal: 23 Feb 2025 12:05 wib.
Tampang.com | Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang menyatakan bahwa perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS), Apple Inc, telah melunasi sisa utang investasi sebesar US$10 juta (setara Rp162 miliar) kepada pemerintah Indonesia. Utang tersebut merupakan bagian dari komitmen investasi Apple untuk periode 2020-2023.

"Sudah-sudah, dia [Apple] sudah [bayar] kok, kita sudah terima [uangnya]. Jadi sudah, yang untuk US$10 juta kan. Saya bisa menyampaikan bahwa sudah," kata Agus ketika ditemui di Jakarta, dikutip Kamis (20/2/2025).

TKDN Masih Jadi Kendala

Meskipun pembayaran utang ini telah dilakukan, hal tersebut tidak serta-merta membuat iPhone 16 series dapat langsung dijual di Indonesia. Pasalnya, syarat utama yang harus dipenuhi Apple adalah Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian telah mengultimatum Apple agar merealisasikan komitmen investasi di Indonesia yang masih kurang dalam periode 2020-2023.

Menurut aturan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 29/2017, setiap produsen smartphone asing yang ingin menjual produknya di Indonesia harus memenuhi ketentuan TKDN. Jika ketentuan ini tidak dipenuhi, maka Apple bisa dikenakan sanksi berupa kewajiban tambahan investasi.

Dari periode tersebut, raksasa teknologi asal AS ini masih memiliki kewajiban komitmen investasi yang baru jatuh tempo pada Juni 2023. Dengan pelunasan yang telah dilakukan, pemerintah berharap Apple semakin serius dalam memenuhi persyaratan TKDN agar bisa beroperasi lebih luas di Indonesia.

Apple Berencana Produksi iPhone di Indonesia?

Selain melunasi utang investasi, Apple dan para pemasoknya dikabarkan tengah menjajaki kemungkinan untuk memproduksi iPhone di Indonesia. Langkah ini merupakan bagian dari strategi diversifikasi rantai pasokan global dan juga untuk memenuhi persyaratan TKDN yang telah ditetapkan pemerintah.

Jika Apple benar-benar membangun fasilitas produksi di Indonesia, maka hal ini akan membawa dampak positif, antara lain:


Meningkatkan Lapangan Kerja – Dengan adanya pabrik di Indonesia, diperkirakan akan banyak tenaga kerja lokal yang terserap dalam industri manufaktur teknologi.
Mendorong Pertumbuhan Industri Teknologi – Keberadaan Apple sebagai pemain besar di sektor teknologi akan berkontribusi dalam pengembangan ekosistem manufaktur di Indonesia.
Meningkatkan Transfer Teknologi – Produksi lokal memungkinkan adanya alih teknologi dari Apple ke Indonesia, yang dapat mendorong inovasi di industri dalam negeri.


Dengan populasi lebih dari 280 juta jiwa, Indonesia merupakan pasar yang signifikan bagi Apple. Oleh karena itu, kemungkinan Apple untuk memperluas investasinya di Tanah Air semakin besar, terutama jika regulasi pemerintah semakin fleksibel dalam mendukung ekspansi bisnis perusahaan global.

Masa Depan Apple di Indonesia

Langkah Apple dalam melunasi utang investasi menunjukkan bahwa perusahaan ini tetap berkomitmen terhadap bisnisnya di Indonesia. Namun, masih ada tantangan besar yang harus diselesaikan, terutama dalam hal pemenuhan regulasi TKDN.

Dengan semakin ketatnya aturan terkait konten lokal, Apple harus segera mencari solusi agar dapat terus memasarkan produknya di Indonesia. Apakah pembangunan pabrik produksi menjadi solusi utama? Ataukah Apple akan memilih opsi lain, seperti kemitraan dengan perusahaan manufaktur lokal?

Kita tunggu perkembangan selanjutnya dari strategi Apple di Indonesia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved