Apple Hapus iOS 19? Ini Alasan Mengejutkan Kenapa Langsung Loncat ke iOS 26!
Tanggal: 1 Jun 2025 15:19 wib.
Apple kembali membuat gebrakan yang tidak biasa. Jika biasanya kita menantikan pembaruan sistem operasi seperti iOS 19 setelah iOS 18, kabar terbaru justru menyebutkan bahwa perusahaan teknologi raksasa asal Cupertino ini tidak akan melanjutkan ke iOS 19. Sebagai gantinya, Apple akan langsung melompat ke iOS 26!
Langkah mengejutkan ini menjadi perbincangan hangat di kalangan pengguna dan pengamat teknologi. Banyak yang bertanya-tanya, apa sebenarnya alasan Apple mengambil keputusan radikal ini? Apakah ini hanya perubahan nama semata, atau pertanda bahwa Apple sedang menyiapkan sesuatu yang besar?
iOS 26: Penomoran Baru untuk Era Baru
Kabar ini pertama kali dilaporkan oleh Apple Insider pada Sabtu (31/5/2025). Menurut laporan tersebut, Apple akan memperkenalkan sistem penamaan baru untuk seluruh sistem operasinya pada ajang tahunan WWDC 2025, yang akan digelar mulai tanggal 9 Juni 2025.
Alih-alih melanjutkan penomoran seperti biasanya (dari iOS 18 ke iOS 19), Apple memilih untuk menyelaraskan versi sistem operasi dengan tahun kalender, sehingga versi berikutnya akan disebut iOS 26, yang mengacu pada tahun 2026—meski pembaruan sistemnya sebenarnya akan dirilis menjelang akhir tahun 2025.
Strategi ini tidak hanya berlaku untuk iOS, tetapi juga akan diterapkan pada seluruh lini sistem operasi Apple, termasuk:
iPadOS 26
macOS 26
watchOS 26
tvOS 26
visionOS 26
Kenapa Apple Memutuskan Melompat ke iOS 26?
Apple Insider menyebutkan bahwa langkah ini merupakan bagian dari penyederhanaan penamaan lintas platform, yang selama ini kerap membingungkan pengguna. Selama bertahun-tahun, setiap sistem operasi Apple diluncurkan pada waktu yang berbeda dan memiliki sistem penomoran sendiri. Akibatnya, banyak pengguna yang sulit mengingat versi mana yang sesuai dengan tahun tertentu.
Dengan menyamakan angka versi berdasarkan tahun rilis, pengguna tidak lagi harus menghafal dan mencocokkan nomor versi antar perangkat mereka. Cukup dengan melihat angkanya, mereka langsung tahu bahwa sistem tersebut merupakan versi untuk tahun 2026.
Dari perspektif pengguna, pendekatan ini sangat membantu, terutama bagi mereka yang tidak terlalu mengikuti dunia teknologi secara mendalam. Penyederhanaan semacam ini memperkuat pengalaman pengguna dan memberikan kejelasan mengenai produk yang mereka gunakan.
Apakah Ini Sekadar Branding atau Ada Perubahan Besar?
Meski perubahan ini terlihat seperti sekadar penyegaran nama, namun banyak pihak yang meyakini bahwa langkah ini bisa menjadi sinyal dimulainya era baru Apple. Apple dikenal sebagai perusahaan yang sangat memperhatikan detail dan simbolisme. Setiap perubahan yang mereka buat biasanya tidak hanya soal tampilan, tetapi juga berkaitan dengan strategi jangka panjang.
Salah satu indikasi kuat adalah sejarah penamaan macOS. Apple pernah melakukan transisi serupa ketika mengganti nama OS X (yang telah digunakan sejak 2001) menjadi macOS. Transisi itu juga menandai pergeseran besar dalam tampilan dan performa sistem operasi, terutama dengan hadirnya macOS 11 Big Sur pada tahun 2020 yang memperkenalkan desain ulang dan transisi ke chip Apple Silicon.
Artinya, iOS 26 kemungkinan besar bukan sekadar nama baru, tapi bisa juga mengindikasikan lompatan teknologi besar yang akan ditanamkan Apple ke ekosistem perangkat mereka pada tahun mendatang.
Apakah Akan Ada Konvensi Nama Tambahan?
Sejauh ini, belum ada konfirmasi resmi dari Apple terkait apakah mereka juga akan menambahkan elemen nama baru pada sistem operasi seperti macOS. Dalam sejarahnya, Apple sering menyisipkan nama tempat (seperti Catalina, Mojave, atau Big Sur) sebagai bagian dari branding sistem operasinya.
Namun dengan pendekatan penomoran berbasis tahun, bisa saja Apple memilih meninggalkan nama-nama tersebut dan fokus pada penomoran yang lebih ringkas dan mudah dikenali. Pilihan ini tentu akan menarik perhatian banyak pengguna setia macOS yang sudah terbiasa dengan gaya penamaan khas Apple selama bertahun-tahun.
Apa Dampaknya untuk Pengembang dan Konsumen?
Bagi para pengembang, sistem penomoran baru ini memberikan keuntungan dalam hal konsistensi dokumentasi dan pengujian lintas platform. Mereka tidak perlu lagi menyesuaikan build atau fitur antar sistem yang berbeda versi secara signifikan, karena semua akan berada di bawah versi yang sama: “26”.
Sementara itu, bagi pengguna umum, penyederhanaan versi ini berpotensi mengurangi kebingungan, terutama bagi mereka yang menggunakan lebih dari satu perangkat Apple seperti iPhone, iPad, MacBook, dan Apple Watch. Mereka akan lebih mudah mengidentifikasi versi terbaru dan kompatibilitas fitur antar perangkat.
Namun seperti biasa, langkah ini juga memunculkan berbagai spekulasi. Apakah penyederhanaan ini akan membawa fitur revolusioner? Apakah ini terkait dengan pengembangan AI generatif yang sedang marak? Atau sekadar memudahkan marketing Apple di masa depan?
Kita semua akan mendapatkan jawabannya pada WWDC 2025 nanti. Sampai saat itu tiba, rumor ini menjadi topik menarik yang menambah antusiasme terhadap strategi baru Apple.