Sumber foto: iStock

Apple Gercep Tinggalkan China! Ini Strategi Rahasia Mereka Memindahkan Produksi iPhone ke India

Tanggal: 28 Apr 2025 06:36 wib.
Apple mempercepat langkah strategisnya untuk mengalihkan produksi iPhone dari China ke India, sebuah pergeseran besar yang dipicu oleh kebijakan tarif tinggi dari Presiden AS saat itu, Donald Trump. Sejak Trump menetapkan tarif tambahan pada Hari Pelantikannya, Apple tidak membuang waktu untuk mempercepat rencana diversifikasi manufaktur mereka.

Menurut laporan dari Financial Times, Apple menargetkan untuk memasok seluruh kebutuhan iPhone di pasar Amerika Serikat langsung dari India pada akhir tahun 2026. Ini menandai babak baru dalam upaya Apple mengurangi ketergantungannya terhadap China, yang selama ini menjadi pusat utama produksi mereka.

Data dari International Data Corporation (IDC) menunjukkan bahwa Amerika Serikat menyumbang sekitar 28% dari total pengiriman global iPhone yang mencapai 232,1 juta unit pada tahun 2024. Untuk memenuhi permintaan pasar AS saja, Apple harus memastikan produksi lebih dari 60 juta unit iPhone per tahun di India.

HP iPhone Saling Bunuh, Seri 16 Pro Jadi Tak Laku

Untuk mencapai ambisi tersebut, Apple harus menggandakan kapasitas produksinya di India. Selama ini, Apple telah bermitra dengan dua pemain besar, yaitu Tata Electronics dan Foxconn, untuk membangun fasilitas manufaktur yang mampu memenuhi permintaan besar ini.

Langkah mempercepat produksi di India menjadi semakin penting setelah Trump mengumumkan tarif tambahan hingga 125% untuk berbagai produk impor dari China. Meskipun tarif baru tersebut sempat ditangguhkan selama 90 hari, ketidakpastian hubungan dagang antara AS dan China tetap menjadi ancaman serius.

Sebagai respons cepat, Apple meningkatkan ekspansi manufakturnya di India. Bahkan, sejak Maret lalu, Apple dilaporkan telah mengoperasikan enam penerbangan kargo yang mengangkut sekitar 600 ton iPhone langsung dari India menuju Amerika Serikat.

Untuk memperlancar ekspor ini, Apple bekerja sama dengan pemerintah India untuk membuka "koridor hijau" di Bandara Chennai. Fasilitas ini memangkas waktu proses bea cukai drastis, dari yang sebelumnya memakan waktu 30 jam menjadi hanya enam jam saja. Ini menjadi salah satu terobosan penting untuk memastikan rantai pasok tetap lancar.

Tidak hanya itu, Apple juga memperpanjang jam operasional pabrik Foxconn di India hingga hari Minggu, yang biasanya merupakan hari libur, demi mempercepat produksi. Semua ini menunjukkan betapa pentingnya peran India dalam strategi global Apple ke depan.

Namun, upaya Apple tidak berjalan tanpa hambatan. Menurut laporan The Information, otoritas China diduga menghalangi proses pemindahan tersebut. Mereka dilaporkan menunda hingga memblokir pengiriman peralatan penting untuk produksi iPhone ke India, tanpa memberikan alasan yang jelas.

Jika sebelumnya persetujuan ekspor alat-alat manufaktur hanya memakan waktu dua pekan, kini bisa memakan waktu hingga empat bulan. Penundaan ini jelas memperlambat target produksi Apple di India.

Salah satu insiden yang cukup signifikan adalah penolakan izin ekspor mesin penting yang dibutuhkan untuk produksi awal iPhone 17 di India. Untuk mengatasi hambatan ini, salah satu pemasok Apple bahkan dilaporkan mendirikan perusahaan bayangan di wilayah Asia Tenggara untuk memperlancar proses ekspor secara tidak langsung.

Hingga saat ini, sekitar 20% produksi iPhone global Apple telah berhasil dipindahkan ke India. Meskipun angka ini masih jauh dari target akhir, The Information menyebutkan bahwa Apple punya ambisi jangka panjang untuk memindahkan sekitar 50% produksi iPhone dari China ke lokasi lain.

Langkah Apple ini bisa dikatakan sebagai salah satu keputusan paling berani dalam sejarah perusahaan. Selama hampir dua dekade, Apple menggantungkan pertumbuhannya pada jaringan manufaktur di China yang sangat kuat, efisien, dan terintegrasi. Basis produksi di China telah menjadi salah satu fondasi kesuksesan Apple, membantu mereka tumbuh menjadi salah satu perusahaan dengan nilai pasar tertinggi di dunia.

Namun, perubahan geopolitik, perang dagang, dan dinamika baru dalam rantai pasok global memaksa Apple untuk melakukan manuver strategis. Dengan memperbesar investasinya di India, Apple tidak hanya mencari alternatif produksi, tetapi juga memperkuat daya saingnya dalam menghadapi tantangan global yang terus berkembang.

Langkah ini menunjukkan bahwa dalam dunia teknologi yang sangat kompetitif, adaptasi cepat terhadap perubahan ekonomi dan politik global adalah kunci bertahan dan terus tumbuh.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved