Apple Bangun Pabrik AirTag di Batam: Investasi Rp16 Triliun Siap Serap Ribuan Tenaga Kerja
Tanggal: 12 Jan 2025 20:11 wib.
Tampang.com | Apple Inc, perusahaan teknologi Amerika Serikat, akan membangun fasilitas produksi AirTag di Batam, dengan investasi sekitar Rp16 triliun. Namun, terdapat perbedaan pendapat antara Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM serta Kementerian Perindustrian terkait perhitungan TKDN iPhone 16 dalam rencana investasi AirTag Apple.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menegaskan bahwa iPhone 16 masih dilarang masuk dan dijual di pasar Indonesia. Sementara itu, Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Rosan Roeslani, menyatakan kesepakatan investasi sebesar US$1 miliar untuk tahap pertama pembangunan pabrik AirTag.
Pabrik AirTag di Batam diprediksi mampu menyerap 2.000 tenaga kerja dan memenuhi 65% kebutuhan AirTag Apple. Apple juga telah menentukan lokasi tanah untuk membangun pabrik tersebut. Selain itu, pemerintah turut berkomitmen untuk mengundang vendor-vendor lainnya dengan harapan nilai investasi Apple dapat terus meningkat.
AirTag adalah perangkat berukuran kecil dengan fungsi pelacak berbasis Bluetooth yang berguna bagi mereka yang sering kehilangan barang. Perangkat ini dapat ditempelkan pada barang-barang penting seperti kunci, dompet, koper, atau hewan peliharaan. Melalui aplikasi Find My di perangkat Apple, pengguna dapat dengan mudah melacak lokasi barang yang hilang.
Salah satu pembaruan signifikan dalam iOS 17 dan iPadOS 17 adalah kemampuan berbagi lokasi AirTag dengan hingga lima orang. Hal ini memungkinkan teman atau keluarga untuk bersama-sama melacak barang yang sama, seperti kunci mobil atau koper saat bepergian.
AirTag memancarkan sinyal Bluetooth yang dapat dideteksi perangkat terdekat dalam jaringan Lacak. Lokasi AirTag dikirim ke iCloud, sehingga pengguna dapat melihatnya di peta melalui aplikasi Lacak. Proses ini bersifat anonim, terenkripsi, dan hemat energi, menjaga privasi, baterai, dan data pengguna tetap aman.
Harga AirTag di Indonesia dimulai dari Rp449.000. Produk ini hanya kompatibel dengan perangkat Apple yang menjalankan iOS 17 atau lebih baru. Jika AirTag milik orang lain terbawa oleh pengguna, iPhone akan mendeteksinya dan mengirimkan pemberitahuan. Setelah beberapa saat, jika masih belum ditemukan, AirTag akan membunyikan suara agar dapat ditemukan.
Meskipun investasi Apple di Batam menjanjikan dampak positif, pemerintah perlu memastikan komitmen perusahaan tersebut untuk memenuhi standar regulasi dan keberlanjutan, serta memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Integrasi nilai-nilai keberlanjutan dalam kegiatan produksi dapat memperkuat industri teknologi di Indonesia dan memajukan sektor ekonomi secara berkesinambungan.
Pada tanggal 10 Januari 2025, Kabar Bloomberg Technoz mengumumkan rencana Apple Inc untuk memproduksi AirTag, perangkat inovatif yang akan memberikan manfaat besar bagi penggunanya.
Apple Inc akan membangun fasilitas produksi AirTag di Batam dengan investasi sekitar US$1 miliar atau setara dengan Rp16 triliun. Meski begitu, terdapat perbedaan pendapat antara Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM dengan Kementerian Perindustrian mengenai perhitungan TKDN iPhone 16 dalam rencana investasi AirTag Apple.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menyatakan bahwa iPhone 16 masih dilarang masuk dan dijual di pasar Indonesia. Sementara itu, Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Rosan Roeslani, menyatakan kesepakatan investasi sebesar US$1 miliar untuk tahap pertama pembangunan pabrik AirTag.
Pabrik AirTag di Batam diprediksi mampu menyerap 2.000 tenaga kerja dan memenuhi 65% kebutuhan AirTag Apple. Apple juga telah menentukan lokasi tanah untuk membangun pabrik tersebut.
Selain itu, pemerintah turut berkomitmen untuk mengundang vendor-vendor lainnya dengan harapan nilai investasi Apple dapat terus meningkat. AirTag, sesuai dengan situs resmi Apple, adalah perangkat berukuran kecil dengan fungsi sebagai pelacak berbasis Bluetooth yang berguna bagi mereka yang sering kehilangan barang.
Perangkat ini dapat ditempelkan pada barang-barang penting seperti kunci, dompet, koper, atau hewan peliharaan.
Melalui aplikasi Find My di perangkat Apple, pengguna dapat dengan mudah melacak lokasi barang yang hilang. Salah satu pembaruan signifikan dalam iOS 17 dan iPadOS 17 adalah kemampuan berbagi lokasi AirTag dengan hingga lima orang.
Hal ini memungkinkan teman atau keluarga untuk bersama-sama melacak barang yang sama, seperti kunci mobil atau koper saat bepergian. Proses anonim, terenkripsi, dan hemat energi menjaga privasi, baterai, dan data pengguna tetap aman.
AirTag memancarkan sinyal Bluetooth yang dapat dideteksi perangkat terdekat dalam jaringan Lacak. Lokasi AirTag dikirim ke iCloud, sehingga pengguna dapat melihatnya di peta melalui aplikasi Lacak.
Di Indonesia, harga AirTag dimulai dari Rp449.000. Produk ini hanya kompatibel dengan perangkat Apple yang menjalankan iOS 17 atau lebih baru. Pengguna juga akan mendapatkan pemberitahuan jika AirTag milik orang lain terbawa oleh mereka.
Setelah beberapa saat, jika masih belum ditemukan, AirTag akan membunyikan suara agar dapat ditemukan. Investasi Apple ini dinilai berpotensi memberikan dampak positif pada industri teknologi di Indonesia.
Meskipun demikian, pemerintah harus memastikan bahwa aktivitas produksi tersebut memenuhi standar regulasi dan keberlanjutan, serta memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Integrasi nilai-nilai keberlanjutan dalam kegiatan produksi dapat memperkuat industri teknologi di Indonesia dan memajukan sektor ekonomi secara berkesinambungan. Jika investasi ini dikelola dengan baik dan bertanggung jawab, maka bisa menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan untuk negara.
Pendidikan teknologi dalam negeri juga harus diperkuat agar menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam industri teknologi. Kemitraan antara instansi pendidikan dan industri dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman langsung serta fitur pengembangannya.
Hal ini akan membantu menyeimbangkan kebutuhan industri dengan perubahan teknologi yang terus berkembang. Dengan begitu, mahasiswa dapat memperluas wawasan dan kemampuan yang akan membantu mereka dalam menghadapi persaingan industri di masa depan.
Pemerintah perlu memastikan keberlanjutan kegiatan produksi dan pemanfaatan teknologi ramah lingkungan. Penggunaan teknologi hijau akan membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan memperkuat posisi Indonesia dalam pasar global yang semakin memperhatikan keberlanjutan.
Selain itu, keterlibatan para pemangku kepentingan, termasuk masyarakat lokal, dalam pengembangan industri teknologi sangat penting untuk memastikan bahwa kegiatan produksi berdampak positif bagi lingkungan sekitar dan masyarakat. Melibatkan masyarakat lokal dalam proses pengembangan dan membuka kesempatan kerja serta pelatihan akan mendukung pembangunan berkelanjutan.